Day 35: Aroma Rindu

397 39 0
                                    

Untuk menemui saudaranya, Rajputana tidak ingin melakukan kunjungan resmi. Ia mengganti pakaiannya dengan baju kurta dan celana dothi dari bahan katun sederhana. Pengawal Vijay adalah pengawal kepercayaan Rajputana dan Imdad. Pria itu mengenakan pakaian sama seperti Rajputana. Tanpa embel-embel seragam istana, Rajputana dan Vijay tampak seperti warga biasa. Mereka berpenampilan demikian untuk membaur jika bepergian keluar. Jarang ada orang yang mengenali mereka.

Rajputana pun pergi ke istal untuk mengambil kudanya tanpa menyuruh pelayan. Vijay mengiringinya. Mereka berkuda meninggalkan istana melalui halaman belakang. Mereka menuju kediaman Imdad.

Rajputana dan Vijay tiba di tembok belakang yang mengelilingi kediaman Imdad. Lahan di balik tembok rumah pejabat itu berupa semak belukar dan jauh dari jalan umum sehingga tempat yang tepat untuk bersembunyi. Rajputana berdiri di punggung kudanya lalu melompat memanjat tembok. Ia mengintip terlebih dahulu, mengamati dua penjaga yang berjalan kaki mengontrol keamanan. Setelah penjaga itu lewat, Rajputana menaiki tembok lalu melompat ke bawah dan berlari untuk menempel ke dinding rumah. Ia menyusuri dinding sampai di bawah jendela kamar Imdad yang terbuka.

Rajputana mengenal rumah Imdad seperti rumahnya sendiri karena sedari kecil mereka kerap bermain dan berlatih bersama. Imdad punya kebiasaan jika ia ada di kamar, jendelanya akan terbuka lebar. Jika ia tidak ada, jendela kamar tertutup rapat. Rajputana yakin Imdad ada di kamarnya. Ia memanjat naik memanfaatkan ukiran-ukiran batu di dinding luar rumah itu. Imdad sengaja merancang ukiran tersebut sebagai alat bantu mereka pergi diam-diam dari rumah dan kembali ke kamar tanpa diketahui orang tua Imdad.

Rajputana bisa saja datang dari pintu depan, mengucap salam, menyapa ayah dan ibu Imdad, lalu minta izin ke kamar anak mereka. Namun tidak seru bertandang dengan cara biasa. Ia lebih suka dadakan. Kali ini ia ingin menangkap basah Imdad, jika ada sesuatu yang disembunyikannya.

Rajputana berhasil mencapai jendela dan masuk ke kamar Imdad. Ia melihat punggung terbuka Imdad bertelungkup di ranjang, separuh tubuhnya tertutup selimut. Terlihat guratan-guratan bekas luka akibat sabetan pedang di punggung Imdad. Pemuda itu banyak mengalami cedera demi membela kerajaan Rajpur, bertarung demi kekaisaran Udai Singh. Luka yang harus diderita Imdad, bahkan berkorban nyawa demi membela takhta yang akan diwarisi oleh laki-laki seperti dirinya. Rasanya tidak sebanding dengan nyawa seorang sahabat seperti Imdad. Rajputana merasa nyeri atas kenyataan itu. Tidak ada budi baik seperti apa pun yang bisa membalas pengorbanan Imdad untuknya.

Rajputana bersedekap dan kening mengernyit mengamati Imdad masih tidur pulas. Sangat tumben, bahkan di hari sesiang ini. Rajputana berdecak ketus. Ia ingin menarik selimut Imdad untuk mengganggunya, akan tetapi sesuatu di atas meja samping ranjang menarik perhatiannya. Ada segenggam untaian bunga melati diletakkan di atas bungkusan. Rajputana tahu betul bunga itu adalah penghias rambut perempuan. Aroma wangi di kamar itu semakin menguatkan kecurigaannya. Imdad memang menyembunyikan sesuatu darinya dan itu pasti soal ... wanita.

Rajputana bergegas memeriksa bunga itu beserta bungkusan di bawahnya dan sekali lagi ia dibuat bertanya-tanya. Dalam bungkusan kertas itu adalah jubah seragam Imdad yang tidak dipakainya selama berhari-hari dengan alasan hilang, tetapi pada kenyataannya .... Rajputana menatap penuh kecurigaan pada saudaranya itu, lalu mangut-mangut sambil menyengir jahil.

Imdad mengerang sambil menggeliat menelentangkan tubuh. Ia membeku ketika melihat ada orang lain di kamarnya, tengah menatapnya dengan ekspresi mengolok-olok sambil memegang bungkusan jubahnya dan sebelah tangan menimang ronce bunga dari hiasan rambut Chandni. Imdad berusaha tidak terpancing oleh tingkah Rajputana.

“Apa yang kau lakukan pagi-pagi di kamarku, Raj?” tuding Imdad sambil duduk dengan malas. Dada bidangnya yang terdapat gurat-gurat pendek bekas luka terpampang jelas.

Play In Darkness 2: The Beginning (END)Onde histórias criam vida. Descubra agora