"Pagi," balas bunda sembari menganggukan kepalanya dengan ramah.

"Eh, tumben bu bos kesini? Ada apa ya?"

"Ga biasanya nih, jangan-jangan ada masalah? Tapi masalah apa?"

"Paling mau nyamperin suaminya," celetuk pegawai lain.

"Maaf, kedatangan saya mungkin mengganggu jam kerja kalian. Tapi.. boleh saya bicara dengan Sasa Davina dan Anindira Maheswari?"

Semua pegawai langsung mengalihkan pandangannya ke arah Dira dan Sasa.

Sasa menganggukan kepalanya sembari tersenyum ramah, sedangkan Dira mengerutkan dahinya. Mereka mulai melangkahkan kakinya mendekati bunda.

"Ada apa ya, bu? Kok tiba-tiba mau bicara sama saya?" Dira perlahan tersenyum, memberikan kode kepada bunda.

Bunda mengerutkan dahinya. "Udah, Dira. Kamu jangan nyembunyiin apa-apa lagi, ayo ikut bunda ke ruangan ayah."

Dira membelalakkan kedua bola matanya, begitu pun seluruh pegawai yang mendengar ucapan bunda.

"Bunda? Ayah?" Sasa melirik ke arah Dira dengan panik.

Dira meneguk salivanya, "bun.."

Ceklek..

Rey melangkahkan kakinya keluar dari ruangannya, menatap orang-orang yang berada disana yang terlihat begitu kebingungan.

"Ada apa ini?"

Rey menghentikan langkahnya, semua mata tertuju ke arah dirinya.

"Maaf Rey, bunda ganggu bentar. Soalnya ada yang mau bunda omongin sama mereka berdua," ucap bunda sembari tersenyum.

Rey beralih menatap bunda, ia cukup terkejut. "Ehm, bunda? Gapapa, bun."

Rey segera melangkahkan kakinya mendekati bunda lalu menyalimi tangan bunda dengan sopan.

"Mau ngomong dimana, bun? Ruangan Rey?" tawar Rey.

Bunda menggelengkan kepalanya. "Engga, bunda ngomongnya diruangan ayah aja. Kamu lanjut aja kerjanya," ucapnya.

Rey menganggukan kepalanya. "Oh.. iya, bun."

"Pak.." bisik Dira sembari menarik-narik ujung jas hitam Rey dengan pelan.

Rey beralih melirik ke arah Dira, ia mengerutkan dahinya.

"Pak Rey ikut juga ya, please." bisik Dira memohon kepada sang suami.

"Hm?" Rey tampak kebingungan.

"Ikut ya," bisik Dira sekali lagi.

Bermacam-macam tatapan tertuju ke arah Dira yang sedang menarik-narik jas hitam Rey.

"Jangan diganggu, Dira. Rey kan masih ada urusan," tegur bunda.

Dira kembali menatap bunda, ia kemudian menundukkan kepalanya sembari melepaskan tarikannya pada jas hitam sang suami.

Rey ikut menatap bunda, ia menggelengkan kepalanya. "Engga kok, bun. Rey masih ada waktu sebelum meeting," ucapnya.

Dira melirik ke arah Rey, ia perlahan tersenyum. Untung suaminya peka.

Bunda kemudian menganggukan kepalanya sembari tersenyum. "Yaudah, gapapa. Ayo ke ruangan ayah, ga enak kalo ngomongnya disini."

Dira dan Sasa menganggukan kepalanya, mereka berdua segera ikut melangkahkan kakinya menuju ruangan ayah.

Rey menatap pegawai-pegawainya yang masih menatap mereka dengan penuh rasa penasaran. "Lanjut kerja, jangan ngegosip."

Semua pegawai menganggukan kepalanya sembari menunduk. "Baik, Pak."

Rey kemudian melangkahkan kakinya menuju ruangan ayah.

"Jadi.. Dira anak Presdir?" celetuk salah satu pegawai.

"Mampus mbak Sasa," lanjut pegawai lain.

Tyas mengerutkan dahinya, jarinya mengetuk-ngetuk meja dengan cukup keras. "Ekhem! Pak Rey bilang lanjut kerja, jangan ngegosip."

"Mbak Tyas udah tau ya kalo Dira anak Presdir?"

Tyas menatap tajam ke arah pegawai yang baru saja bertanya pada dirinya. "Ker-ja! Jangan nge-go-sip!" Tyas menekankan setiap katanya.

Pegawai-pegawai segera kembali ke mejanya masing-masing sembari menghela nafas, Tyas tidak bisa diajak bergosip. Mereka juga ingin tau kebenarannya!

Tyas kembali duduk dengan perasaan cukup kesal, sudah dibilang jangan bergosip tapi pegawai disana malah mengajak dirinya bergosip.

HAIHAIHAIII!
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

GIMANA PART INI?

Kurang lebih DS sisa 3-4 part lagi, sahabat!! Gimana? Seneng gak?!

Sebenernya Author ga up di wp lagi, tapi gapapalah ya up dikit biar bisa ngurangin rindu kalian ke DIREY.

Tenang, insya Allah nanti bakalan ada DS 2! Avv!!

Silahkan ss, tag ig rahma_niida !

Jangan lupa baca juga MHIME 1&2!

MAKASIH UDAH NUNGGUIN UPNYA!

SEE U!

Dosenku Suamiku (TAMAT)                            [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Onde histórias criam vida. Descubra agora