Tak menyia nyiakan kesempatan para polisi mengambil kembali senjatanya dan menembak kaki salah satu pengawal Abim.

DOR

"akhhh."ringis pengawal itu.

Setelah melihat keadaan mulai di kuasai kembali oleh polisi Haura berniat untuk lari dari sana tapi... Tangan nya berhasil di gapai oleh Abim ,tanpa fikir panjang Abim kembali membius Haura, seperti nya wanitanya mulai melawan sekarang.

Brak

Ke tiga orang suruhan Abim yang tidak terluka merusak dinding gubuk yang rapuh agar bisa di jadikan jalan keluar untuk mereka pergi.

"jangan macam macam anda."ancap seorang polisi di sana sambil menyodorkan pistol.

"diem!!gue ngak suruh loh ngomong bangsat!!."ucap Abim pada polisi tersebut.

"inget jangan ada yang mendekat ,kalau kalian ngejer gue, gue pastiin kalian ngak bakal bisa liat dia lagi."ancam Abim menggendong Haura dan memasuki sebuah mobil Hitam sambil terus menodonkan pistol ke Haura, dan pengawalnya menodongkan ke polisi.

Setelah mereka pergi, Aska terduduk ta berdaya, apa yang akan terjadi pada Istinya? Apakah ia akan baik baik saja? Bagai mana jika Abim menyakitinya? ,Astagfirullah Halazimm, segala macam fikiran buruk mulai melayang di otaknya.

"kita harus bawa bapak ke rumah sakit, tenang saja pihak kepolisian masih mengikuti mobil itu lewat alat pelacak yang kami pasang di mobil itu ,dan kami sudah menangkap salah satu tersangka yang terlibat untuk di mintai keterangan." ucap polisi itu membawa Aska masuk ke mobil polisi.

"saya ngak mau ke rumah sakit pak, saya mau cari Istri saya, saya ngak bakal tenag kalau kayak gini."ucap Aska lirih, ia benar benar khawatir pada Haura.

"kondisi anda tidak memungkin kan pak."balas polisi tersebut tetap membawa aska.

Setelah sampai di rumah sakit dan di tangani Aska langsung bergegas menelfon Rey dan menceritakan segala yang terjadi, ia juga minta tolong kepada Kakak Iparnya ,Aska sudah bingung harus melakukan apa, ia tidak ingin bertindak ceroboh lagi.

"Ska tungguin gue di sana, kirim alamat kantor polisi di sana, gue butuh banyak informasi dari orangbyang sempat di tangkap tadi, loh tenang aja gue bakal bantu , kali ini Abim udah keterlaluan, berani beraninya dia." ucap Rey di sebrang sana, yah mereka sedang berbicara lewat telepon.

"Rey, maafin saya yang ngak bisa jaga Adik kamu dengan baik, saya emang ngak becus jadi Suami, bahkan untuk jagain istri saya aja ngak bisa."tutur Aska, ia sangat merasa bersalah sekarang.

"Ngak Ska, loh ngak salah, emm udah dulu yahh gue harus urus ini dulu."ucap Rey mematikan telfonnya.

Keluarga Haura merupakan keluarga yang cukup berpengaruh di beberapa bidang, bahkan mungkin dapat di katakan jika mereka berasal dari keluarga atas, dari kecil Haura di besarkan dengan gelimang harta yang membuatnya nakal seperti dulu, tapi tidak dengan sekarang, semua berubah ketika mengenal Aska.

Ketika beberapa lama termenung Aska ingat jika ini sudah masuk waktu magrib, Astagfirullah Halazimm, ia belum sholat ,ketika teringat Aska langsung meminta seorang perawat pria membantunya berwudu, setelah selesai kemudian ia sholat memohon ampun pada allah.

"ya Allah, maafkan hamba atas segala dosa yang telah hamba perbuat ya Allah, lindungi lah Istri hamba di mana pun ia berada, sehatkan ia ya Allah ,hamba tau ini ujian mu ,kuatkan lah hamba dan Istri hamba untuk melalui semua ini ,berikan lah pertolongan mu pada hamba ya allaAllahh, Amin."ucap Aska seraya berdoa memohon pertolongan dan jalan keluar dari sang pencipta.

Sedangkan di sisi lain .

"Bim berapa kali sih gue bilang gue ngak mau."tutur Haura pada Abim yang sejak tadi memaksanya menandatangani surat itu ,sedangkan haura masih lemas sekarang.

"Ra, aku minta kamu tanda tangan, apa susahnya sih?."ucap Abim terus mendesak haura.

"loh bilang apa susahnya? GOBLOK loh?, ngak mikir? Ngak punya otak loh?, dia suami gue, gue cinta sama dia ,loh fikir semudah itu hah?."ucap Haura tersulut emosi, ini berar benar bukan Abim yang ia kenal.

"Bim dengerin gue, yang loh rasain ke gue itu obsesi bukan cinta, kalau loh emang cinta sama gue kenapa loh ngak mau liat gue bahagia hah?, gue salah apa sih sama loh sampai loh giniin gue?,hikss...loh, loh itu salah satu orang yang berarti di hidup gue Bim, gue nganggep loh sebagai panutan gue, kakak gue, bahkan dulu pas semua orang jauhin gue cuman lohh yang ada, cuman loh Bim, hikss...gue ngak nyangka loh setega ini."sambung Haura menangis tubuhnya begitu lemas sekarang, ia jadi teringat masa masa terburuk dalam hidup nya dulu.

Sedangkan Abim hanya terdiam, jujur ia tidak ingin melakukan ini, tapi ada sesuatu di dirinya yang mendorong nya melakukan ini.

"bim gue mau pulang."pinta Haura pada Abim.

"NGGAK."tegas Abim berteriak.

"sekali lagi kamu ngomong gitu, aku pastiin suami tercinta kamu itu ngak akan pernah lagi mau mandang kamu."ucap Abim mengambil pisau buah yang berada di meja, kemudian menggores pipi Haura dengan pisau itu.

"akhhh."lirih Haura ketika Abim menggores pipinya dengan pisau, perih itu yang di rasakan haura saat ini.

Giman penasaran tungguin Kelanjutann nya yahhh 🙏

Wahh abim jadi psikopat guys, OMG pipi Haura di iris pake pisau 🔪🔪 😱

Komen kalau kalian mau aku lanjut cepet.

IMAM RAHASIAKUOnde histórias criam vida. Descubra agora