Pergi!!

25.8K 1.6K 32
                                    

Hy hy, assalamualaikum guys, gimana udah ngak sabar yahh nunggu kelanjutannya?.

Owh yah aku ada info, ini buat yang udah baca cerita ku dari lama yah, kan beberapa part di atas udah aku refisi ,ternyata yang aku  refisi itu ngak bakal kelihatan kalau kalian ngak hapus dulu ceritanya, abis di hapus jangan lupa simpan lagi yah di perpus kalian!, tapi kalau kalian udah ngak mau baca part di atas sih ngak papa.

Dan makasih buat yang udah dukung aku, kalau mau di lanjut cepet komen sebanyak banyaknya yah.

Jangan lupa vote!! Dan Follow akun aku.

Kuy lah baca.

"ehh Haura kamu di sini."ucap seseorang ,yah dia Abima entah sejak kapan ia berada di sini.

"Kak Abim? Kok di sini?."tanya Haura ia heran bukan nya Abim sedang tugas di puskesmas dekat pesantren lalu mengapa ia ada di sini.

"emm boleh gabung ngak, udah ngak ada kursi yang kosong nih."ucap Abim mengalihkan pembicaraan.

"owh boleh."balas Haura mempersilahkan Abim untuk duduk ,ketika Abim ingin duduk di samping haura tiba tiba Aska menarik kursi yang di gunakan Haura untuk mendekat ke arahnya.

"Mas kenapa sih?." bisik Haura ia heran, pasalnya Aska tiba tiba menarik kursi yang di gunakan nya.

"bukan mahrom."balas Aska singkat kemudian melanjutkan makan nya.

Kemudian mereka makan dengan santai meskipun Aska sendiri risih dengan kehadiran Abim di sana.

"kamu udah selesai ayok pulang."ajak Aska pada Haura.

"loh kok cepet banget sih, kita ngobrol dulu lahh."ucap Abim bersikap sok manis pada Haura.

"emm, ngak deh Kak, Haura balik dulu yahh, Assalamualaikum."ucap Haura pada Abim kemudian mereka membayar makanan mereka tadi.

Sebenarnya Haura sudah menyadari perubahan Aska sejak tadi, semenjak Kak Abim datang tapi yahh ia juga tidak enak mengusir orang tanpa sebab kan.

"Mas, Mas kenapa sihh?."tanya Haura pada Aska.

"ngak papa, tapi emm...,boleh saya minta sesuatu." ucap Aska pada Haura.

"minta apa?Mas mau makan lagi?."tanya Haura asal.

"bukan, saya hanya ingin kamu tidak terlalu dekat dengan Abim, bukan saya memintamu menjahuinya, tapi...bisakah jika kamu tidak terlalu dekat dengan nya?."ucap Aska, entah mengapa perasaannya selalu tidak enak jika melihat Abim.

"loh kenapa?, Kak Abim kan baik sama Haura Mas, masalah yang dia temuin kamu itu mungkin dia syok aja baru tau aku nikah, tapi aku yakin kok Kak Abim ngak bakal gitu."balas Haura ia hanya sedikit heran dengan sikap Aska .

"yasudah, tak apa."ucap Aska, ia juga tidak bisa memaksa Haura, sekarang pilihan ke dua, ia lah yang harus ekstra menjaga Haura, etah mengapa ia yakin Abim tidak akan diam.

"mas ngak marah kan?, yaudah deh kalau gitu ha...."ucapan Haura di potong oleh Aska.

"tidak Haura saya tidak marah ,yasudah ayok kita ke penginapan ini sudah mau masuk waktu dzuhur."ucap Aska menggenggam tangan Haura berjalan beriringan.

Setalah Selasai melaksanakan kewajiban mereka Haura mengajak Aska untuk berkeliling di sekitar penginakan mereka .

"mas pake baju cople yuk."ucap Haura pada Aska.

"emang ada, kita kan ngak pernah beli Ra."ucap Aska pada Haura.

"kata siapa? ada kok, Haura sempet beli kemarin sama Kayla, tapi pake uang Mas ,ngak papa?."tanya Haura, ini pertama kalinya ia memakai uang yang di berikan Aska padanya.

IMAM RAHASIAKUWhere stories live. Discover now