Mencari 1

23.1K 1.5K 72
                                    

Hy hy, assalamualaikum guys ketemu lagi kita wkwk, karena banyak yang komen kemarin jadi aku lanjut dehh, soalnya lagi ada sedikit waktu senggang 😂

Jangan lupa vote yahh supaya tambah semangat up nya wkwk 😂🙏🙏

Dan jangan lupa Follow akun aku!!

Warning!! Typo bertebaran!!

Kuy lah baca
💞💞

#####

"jangan Ra, jan-gan."ucap Aska berusaha menghentikan Haura, Aska tidak ingin seperti ini, ia tidak ingin berpisah seperti ini.

"Mas, Ha..."ucapan Haura terpotong ketika mendengar suara.

DOR.

"angkat tangan kalian."ucap salah satu polisi, yahh itu polisi.

"saya ngak sebodoh itu Abima, sa-ya tau kamu bakal lakuin ini, saya ngak akan bertindak ceroboh dengan pergi sendiri ke sini."ucap Aska pada Abima.

Yahh ketika ingin pergi ke sini Aska sempat menghubungi polisi setempat, ia tidak ingin bertindak ceroboh, karena ini menyangkut Istrinya, ketika melapor tadi polisi mengatakan jika mereka akan tiba terlambat karena rute dari kota ke desa cukup jauh dan jalan yang kurang baik.

"loh udah melanggar syarat yang gue buat Ska, loh bilang loh ngak ceroboh? nyatanya loh ceroboh Ska, lo fikir gue takut hah?, ngak Ska, gue udah mikirin seribu satu kemungkinan pada saat ini terjadi, loh emang bodohh Ska, dan loh ngak pantes buat dapetin Haura." tutur abima pada aska kemudian berjalan dengan santainya mendekati Haura, walaupun di disodori pistol, ia bahkan tidak takut.

"turunin senjata kalian atau, gadis cantik ini bakal jadi taruhan nya, dan kalian harus inget, saya ngak main main."tegas Abim pada polisi yang mengepungnya, sambil menyodorkan pistol ke kening Haura.

Seketika seluruh polisi menurunkan senjatanya, yang paling penting adalah keselamatan korban dulu.

"Bim jangan, saya mohon jangan sakitin Haura ,kalau kamu cinta sama dia kamu ngak bakal kayak gini Bim, ngak gini caranya, mencintai ngak selamanya memiliki Bim ,jika kamu memang cinta sama dia, kamu pasti bahagia jika Haura juga bahagia, bukan malah merebut kebahagian nya."ucap Aska berusaha memberi pengertian pada Abim, ia khawatir pada Haura yang di todongi senjata seperti itu.

"bacot!!, berisik loh!!,gue ngak butuh ceramah loh, dan inget satu lagi loh udah buat kesalahan besar kali ini."ucap Abim berjalan mundur di ikuti pengawalnya.

"jangan ada yang bergerak, atau dia gue tembak."Ancam abim terus barjalan mundur.

"Bim lepasin gue!!, sakit."ucap Haura meringis.

Aska benar benar tak tega melihat Haura seperti itu, ini kali pertama ia melihat Istrinya begitu lemah.

"diem sayang, tenang aja aku ngak bakalan ngapa ngapain selama kamu nurut yah honney."ucap Abima pada haura lembut, entah mengapa ia sudah di butakan oleh obsesi ingin memiliki.

Haura sudah tidak tahan lagi, ia harus melakukan perlawanan, jika tidak melawan entah apa yang terjadi padanya nanti.

Setelah konsentrasi Abim sedikit terpecah Haura menggigit tangan Abim kemudian menendang tepat di tulang kering Abim ,Haura tak berhenti sampai di situ ia memelintir pergelangan tangan Abim.

"Ra lepas, aku ngak main main sekarang, kalau kamu ngak lepas kamu bakal luka."ucap Abim memberi peringatan ,ia tau tenaga Haura sedang lemah sekarang, obat bius yang di berikan pada Haura tadi memiliki jangka beberapa jam.

IMAM RAHASIAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang