❄ - 𝗜𝗡 𝗧𝗛𝗘 𝗠𝗜𝗗𝗡𝗜𝗚𝗛𝗧 ⚠

1.7K 118 35
                                    

Warning!mature scene. Please go away if you guys still a minor. Tapi kalo gak mau ya dosa ditanggung sendiri.

— • — • —

Pertengkaran orangtuanya yang tak kunjung reda hingga dia yang jadi sasaran serta problematika di sekolah yang selalu terjadi pada dirinya dimulai dari orang - orang yang mengganggunya hingga akhirnya berurusan dengan pihak sekolah, tugas harian serta perkelahian dengan anak sekolah sebelah, membuat Liu Yangyang merasa muak dengan kehidupannya sendiri. Masalah datang silih berganti seolah tak memberinya jeda untuk dia menghela nafas lega sejenak saja.

Hal itu hampir saja membuatnya menjadi gila jika saja Yangyang tak kepikiran untuk menelepon pacarnya, Qian Kun.

"Halo?"

"Ayo jalan - jalan— oh, ayo pergi menjauh dari sini. Bawa aku. Aku sudah muak disini." Toh besok juga libur semester, jadi tak akan ada masalah di sekolah untuk saat ini. Nanti surat pindah diurus setelah menenangkan diri dengan pacarnya.

Saat itu, Yangyang menelepon Kun pada pukul 10 malam lewat 20 menit, bersamaan dengan suara adu cekcok dan suara barang jatuh sampai ada yang pecah.

20 menit kemudian, Yangyang dengan santainya membawa koper dan tasnya yang sudah dia siapkan beberapa hari lalu tanpa mempedulikan keberadaan orangtua dan sekitarnya yang kacau balau bak kapal pecah yang sudah dihantam ombak.

"Mau kemana kamu?!" teriak Tuan Liu masih emosi.

"Pergi."

"Anak durhaka!" teriak Nyonya Liu.

Yangyang menoleh,"TERSERAH! AKU SUDAH MUAK DENGAN KALIAN!" lalu dia lanjut berjalan keluar dengan tatapan kedepan hingga menghilang di balik pintu. Tak peduli dengan teriakan dari kedua orangtuanya—mungkin sekarang bukan lagi kalau menurut Yangyang—yang terus - terusan memanggil namanya.

Bersamaan dengan itu, Kun datang menjemputnya dan Yangyang langsung masuk, kemudian mobil itu melaju menjauhi rumah Yangyang—Oh! Bukan rumahnya lagi.

Yangyang akan meninggalkannya untuk selamanya.

Airmatanya tiba - tiba mengalir dari pelupuk matanya hingga refleks menghapusnya dengan cepat, walaupun Kun tahu karena tak sengaja melihatnya.

Pemberhentian pertama adalah pom bensin yang cukup sepi. Tidak mengherankan, sekarang sudah jam 12 malam. Kun pun menyapa temannya yang bekerja disitu, Johnny Suh.

"wassup, bruh. Isi berapa liter?"

"Isi dengan penuh." lalu Johnny langsung mengisi bensin ke mobil Kun.

"Gege..."

Kun menoleh, "Ap—"

Lalu Yangyang dengan ganas membungkam bibir Kun dengan bibirnya. Kun jelas terdiam akan serangan mendadak ini, sedangkan Yangyang masih melumatnya. Pertanyaan mengenai apa yang terjadi dengan Yangyang itu, nanti dia tanyakan. Yang jelas, dia membalas lumatan di bibir Yangyang terlebih dahulu.

"Yo, bitches! What r u fuckin' doing?!

Mereka tiba - tiba memutuskan tautan bibir mereka karena panggilan dari seseorang dari luar dekat pintu mobil yang ternyata adalah Ten, pacar Johnny. Kenapa dia ada disana? Ten juga bekerja di situ. Bekerja sambil pacaran.

"Honey, what's wrong?" Johnny yang baru saja selesai mengisi bensin menghampiri Ten. Namun bukannya mendapat jawaban, Johnny malah mendapat lumatan singkat di bibirnya dari Ten hingga membuat dia terpaku.

"Mereka melakukan apa yang kita lakukan barusan."

Johnny = ಠ_ಠ

— • — • —

SNOWDROP | KUNYANGWhere stories live. Discover now