Empat Puluh Delapan

7.7K 1.2K 56
                                    

Davarianova

Mata ku seketika terbuka saat aku bermimpi tentang apa yang dulu pernah ku alami di masa SMA. Aku berpacaran dengan seorang gadis cantik bernama Vanilla, yang akhirnya harus aku tinggalkan karena sebuah kesalah pahaman. Tidak, bukan kesalah pahaman, tapi sebuah keterpaksaan.

Sejak awal, aku tidak pernah tertarik pada seorang gadis, setelah mantan kekasih ku di keluarkan dari sekolah karena sedang mengandung (aku tidak tahu bahwa itu hanyalah berita hoax). Lalu setelah itu aku aku bertemu dengan murid baru yang ceroboh, periang, namun ternyata menyimpan berbagai luka.

Awalnya memang aku tidak suka, namun lama kelamaan aku jadi tertarik dengan kepribadiannya yang berbeda. Seperti ceritaku sebelumnya, akhirnya aku berpacaran dengan gadis itu meski tidak berlangsung lama.

Banyak kenangan yang ku lakukan bersamanya. Setiap kali berada di sisinya aku merasa seperti menjadi diriku sendiri. Bukan Dava yang terkenal karena dingin dan ketus. Dimata orang lain, aku jadi seperti sosok yang berbeda ketika bersama Vanilla. Aku lebih banyak tertawa, bahkan sampai melakukan hal yang tidak pernah ku bayangkan sebelumnya. Memang singkat, namun begitu membekas. Aku juga pernah berjanji bahwa jika aku berjodoh dengannya, mungkin aku akan menikahi dengannya suatu saat nanti. 

Sayangnya, masa lalu gadis itu membuatku berpikir dua kali dan melanggar semua janjiku. Aku jadi terlihat seperti cowok brengsek yang meninggalkan pacarnya ketika sedang dalam kesusahan. Padahal aku tahu, aku adalah satu-satunya harap bagi Vanilla.

Singkat cerita, aku menyesali perbuatanku karena telah meninggalkan sendirian. Aku di jodohkan dengan saudara kembarnya, lalu aku mendengar bahwa gadis yang ku cintai meninggal dunia dalam insiden kecelakaan. Hancur, pastinya. Aku bahkan terlihat seperti mayat hidup karena terlalu menyesali perbuatanku.

Bertahun-tahun lamanya aku hidup dalam penyesalan, akhirnya aku mencoba untuk bangkit. Ketiga sahabatku, Vino, Elang, dan Reza, sudah bosan menjadi juru bicara ku, karena aku sama sekali tidak mau bertegur sapa dengan orang lain, bahkan keluargaku sendiri. Sejak saat itu, hubungan antara aku dan kedua orangtua ku sedikit merenggang. Aku menyalahkan mereka karena telah menjodohkan ku dengan kembaran dari gadis yang ku cintai.

Lalu kemudian, seseorang muncul dengan karakter yang sama namun berbeda nama. Semuanya sama, suaranya, tatapannya, senyumannya, dan gaya berjalannya pun sama. Aku sama sekali tidak melihat adanya perbedaan. Seseorang itu kembali mengingatkan ku pada dia yang sudah meninggal bertahun-tahun lamanya. Awalnya ku pikir, itu hanya sebuah kebetulan. Ternyata, ada kejadian yang tidak terduga terjadi setelahnya.

Kematian tersebut hanyalah kebohongan belaka. Faktanya, gadis itu menghilang secara misterius saat kecelakaan itu terjadi. Polisi tidak menemukan jasadnya, hanya menemukan jasad seorang pria yang di duga adalah dalang dari kecelakaan tersebut.

Benar-benar kisah yang dramatis dan tidak masuk akal.

Sebuah harapan baru muncul, membuatku percaya bahwa gadis itu masih hidup. Sejak awal berita kematiannya, aku tidak percaya. Hati ku mengatakan bahwa ia ada di suatu tempat dan menunggu hingga waktu yang tepat untuk kembali.

Dugaanku benar. Orang yang tiba-tiba muncul dengan karakter yang sama adalah dirinya, gadis yang ku cintai. Jangan tanya bagaimana perasaanku saat mengetahui fakta tersebut, benar-benar membuat harapanku semakin membesar. Namun yang ku sesali... gadis ku tidak mengingat satu pun bahkan sedikit kenangan dari masa lalunya. Benar, dia bangun dari tidur yang panjang dan kehilangan ingatannya.

Setelah fakta tersebut mencuat, gadis itu kembali menghilang dan tidak meninggalkan jejak sedikitpun. Semua orang mencarinya, berharap agar gadis itu bisa kembali. Kami yang merasa bersalah ingin meminta maaf dan mencoba memperbaiki hubungan yang retak. 

If You Know When [TELAH DITERBITKAN]Where stories live. Discover now