Dua puluh dua

3.7K 534 80
                                    


jangan lupa vote sama komen yaa♡

Tim #lanjutkan?

Kata Sean sama Anary, mereka gak bakal muncul kalau vote sama komennya sedikit.

Don't forget! Follow PfAu__

▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬

SELAMAT MEMBACA

▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬






























Setelah menitipkan Jian pada Ana, Anary langsung pergi dari rumah Danantya menuju taman dekat sekolah lamanya.

Dia akan membereskan urusannya dengan Laksa. Dan setelah itu, dia akan fokus untuk memisahkan Tanisa dan juga Laksa.

Dia tidak mau kalau sampai Tanisa dalam bahaya karena berada di gengaman Laksa. Dia akan berusaha membuat sahabat tersayangnya Sean itu bisa jauh dari laki-laki seperti Laksa.

Anggap saja, dia ingin membalas budi Sean dengan melindungi Tanisa.

Butuh waktu setengah jam untuk Anary sampai ke taman dan menemui Laksa yang sudah menunggunya di salah satu kursi taman.

"Lo telat satu jam," kata Laksa sambil berdiri dari duduknya. "Apakabar, Ry?"

Anary sengaja memberikan jarak yang jauh dengan Laksa. Dia menatap Laksa dengan tatapan tak suka. "Jangan basa-basi. Lo mau ngomong apa sampe nyuruh gue kesini?"

Laksa terkekeh. "Santai, Ry. Basa-basi gue gak akan bikin waktu lo terkuras abis."

Anary mendelik. "Gue gak suka basa-basi. Terlebih, sama orang kayak lo."

"Oke, gak perlu basa basi. Lo harus tau, kalau Keano udah keluar dari penjara," kata Laksa.

Anary menghela napas. Dia tahu itu, dia tau laki-laki bernama Keano sudah keluar dari penjara. Dan, Anary pun bertemu orang itu kemarin di pameran.

"Kenapa? Lo udah tau? Dia udah nemuin lo?" tanya Laksa dengan smirknya.

"Mau lo sebenernya apa, sih Lak? Gue punya masalah apa sama lo? Kenapa lo seakan datang dan mau hancurin hidup gue lagi!"

Laksa terkekeh. "Loh kok mikir gitu, Ry. Gak mau percaya sama gue?"

Anary menatap tajam Laksa. "Terakhir kali gue percaya sama lo. Lo hampir bikin hidup gue hancur bajingan!" sarkasnya.

Laksa tertawa sambil berjalan mendekati Anary. Lalu, dia mendekatkan kepalanya ke telinga Anary. "Ternyata lo nyadar, kalau gue lebih berbahaya dari pada Keano."

"Bangsat!" Anary mendorong badan Laksa agar menjauh dari dirinya. Lalu, dia menatap tajam ke arah Laksa yang menampilkan senyum liciknya.

"Lo mau apa dari gue, hah?! Lo sama Keano udah bikin hidup gue tambah berantakan! Lo udah bikin gue nanggung malu! Keano udah bikin hati gue patah, dan bahkan dia udah renggut satu sumber kebahagiaan gue! Mau lo apa anjing!" teriak Anary murka.

Laksa mendudukan badannya di kursi taman dan menatap ke arah Anary yang sudah di selimuti emosi. "Segitu berpengaruhnya ya gue sama Keano di hidup, lo?"

Anary menghela napas kasar. Kenapa laki-laki di depannya ini berbelit-belit.

"Mau lo apa sih, Lak?" tanya Anary.

"Mau gue tetep sama kayak waktu itu. Lo tau kan gue bener-bener mau lo ada di genggam--

"Lo mau ngemis sama gue?" Anary memotong ucapan Laksa sambil melipatkan tanganya. Kali ini, Anary memandang Laksa dengan tatapan meremehkan.

SEAN DANANTYA [ Tamat ]On viuen les histories. Descobreix ara