Calon Mertua

167 8 1
                                    

Cast : Tzuyu//Namjoon
(Ga tau tagnya gimana tapi calon mertuanya nyebelin:))
Words : 1.6k
Written by : Hiraethskies

"Kamu udah bawa sunblock kan?"

Senyum simpul tampak di bibir Namjoon. Pesona yang dibawa Tzuyu seakan tak pernah habis untuk dipuji, bahkan ketika wanita itu panik setengah mati memeriksa barang bawaan.

Rambut yang diikat asal ke atas, memperlihatkan leher tingginya. Sinar matahari yang menembus masuk dari kaca depan mobil membuat Tzuyu tampak seperti model pemotretan.

"Namjoon," Tzuyu menghela napas kesal. Bukannya menjawab pertanyaan dia, Namjoon malah termenung, "sudah bawa kan?"

"Sudah, tenang saja," jawab Namjoon, gemas dengan ekspresi Tzuyu yang kesal namun menggemaskan, "ada lagi gak yang mau di cross check?"

Tzuyu beralih ke kursi belakang di mana barang bawaan mereka taruh. Dengan cekatam wanita itu memeriksa isi tas dengan seksama. Tak ingin ada satupun yang tertinggal meskipun mereka hanya melakukan perjalanan singkat.

Namjoon tidak bisa menahan jemarinya untuk tidak mengaitkan helaian rambut Tzuyu yang menutupi pipi kekasihnya. Sesuatu hal yang sederhana tapi sangat disukainya.

Kalau diingat lagi dulu Namjoon hanya bisa menganggumi Tzuyu dari kejauhan. Memperhatikan wanita itu mengajari adiknya di kafe. Bahkan dari kejauhan Namjoon membayangkan, bagaimana kalau dia di posisi adiknya? Berbincang antusias membahas soal, menatap paras cantik wanita itu sepuasnya, dan menghabiskan sepanjang sore hanya berdua.

Bayangan itu membuat Namjoon berharap kembali jadi anak sekolahan, seperti adiknya. Dia sadar dirinya tidak bisa terus berharap dan harus bertindak. Akhirnya dia berkenalan resmi dengan tutor adiknya dan setelah itu semua berjalan sesuai keinginannya. Mereka menjadi dekat dan akhirnya menjadi kekasih.

Tidak ada sesuatu yang menyulitkan mereka sampai ke titik ini. Namun Tzuyu yakin jika tidak selamanya hubungan mereka akan lancar.

Tzuyu sudah paham betul dengan akhir kisah cintanya. Sesusah apapun ia mempertahankan hubungannya akan kandas pula di akhir. Dan itu bukan karena dirinya, melainkan orang tuanya.

Tzuyu memang anak dari orang tuanya. Lahir dari rahim ibunya dan makan hasil nafkah ayahnya. Kenyataan yang sebetulnya adalah dia tidak dianggap lebih dari sebuah objek. Orang tuanya memaksakan Tzuyu unruk memancing laki-laki kaya. Tujuan hidup orang tuanya hanyalah menanti kaya dan bisa hidup dengan bergelimangan harta. Perilaku mereka membuat semua kekasih Tzuyu gerah dan memutuskan menyudahi hubungan dengan Tzuyu.

Tzuyu berharap hubungan dia dan Namjoon tidak akan berakhir seperti yang lalu. Tzuyu sudah kelewat mencintai Namjoon yang begitu mengerti dia. Seperti sebutir mutiara di tengah bebatuan, Tzuyu tidak yakin bisa menemukan pria sebaik Namjoon.

"Itu bukannya orang tuamu?"

Pertanyaan itu sontak mengembalikan Tzuyu ke posisi semula. Melongo ia melihat orang tuanya datang dari arah yang berseberangan lengkap dengan pakaian pantai mereka.

Senyum kedua orang tuanya merekah menyadari anak dan kekasihnya menatap ke arah mereka. Lambaian tangan menghebohkan diberikan oleh orang tuanya.

"Halo, Tzuyu-ku! Halo, Namjoon!" sapa ibu Tzuyu, sedikit menunduk agar menyamakan tingginya dengan mobil sedan Namjoon. Mau tak mau Namjoon menurunkan jendela dan menyapa balik orang tua Tzuyu.

Namjoon tahu sifat burk orang tua Tzuyu. Dia sudah diperingatkan berkali-kali, bahkan Tzuyu menyarankan untuk menyudahi hubungan mereka jika sekiranya ia tidak kuat, sebelum hubungan mereka bertambah serius. Peringatan itu tak diindahkannya, dia memilih untuk tetap bertahan.

𝐰𝐢𝐧𝐞 | 𝐛𝐚𝐧𝐠𝐭𝐰𝐢𝐜𝐞 ✔️Where stories live. Discover now