Kembali Untuk Pulang

2.2K 231 56
                                    

"Miyeon,"

Anak perempuan itu masih tetap menangis.

"Miyeon, tadi kata mamah apa?"

Anak perempuan itu akhirnya meredakan tangisnya, "nggak boleh bicara sama orang asing..." lirihnya dengan ejaan terbata.

"Nah, itu tahu, kenapa Miyeon malah ngelanggar? Hayooo? Giliran orangnya mau temenan Miyeon malah takut hm?" 

Anak perempuan itu menatap wanita didepannya, "soalnya katanya dia Miyeon mau dibawa kerumahnya,"

Wanita itu terkekeh, yang diikuti dengan kekehan seseorang dibelakang.

"Kenapa lagi?"

Wanita itu beranjak dari lututnya, "Miyeon ngobrol sama salah satu anak, tapi dia nangis pas tahu anak itu minta temenan sama Miyeon."

Pria yang kini baru saja balik dari mengambil beberapa barang dari lorong lain berlutut didepan Miyeon, "Miyeon udah nangisnya?"

Miyeon mengangguk, lalu ia dengan manja mengalungi lengannya pada leher pria itu sehngga kini tubuhnya terangkat sepenuhnya, berada dalam gendongan pria itu.

"Ayah bilang, jangan suka lepas tangan dari mamah, atau ayah, iyakan?"

Miyeon mengerucutkan bibirnya.

"Udah semua?" Bianka memandang Jeno yang kini tengah mengusap pipi putrinya.

"Udah, kamu mau beli apa lagi?" tanya Jeno, Bianka menggeleng, "nggak ah, ikut list yang ada aja," ujar wanita itu.

"Yaudah, gendong Miyeon dulu ya? Nanti nggak ada yang dorong trolley," kekeh Jeno, membuat Bianka kini mengambil Miyeon dari gendongan ayahnya.

"Aku tunggu didepan," Bianka mengeratkan pelukannya pada Miyeon, Jeno mengangguk.

***

"Kamu mau makan apa?"

"Apasih? Langsung pulang aja,"

"Nggak ah, masa langsung pulang,"

"Miyeon capek, Jeno,"

"Kan Miyeon tidur, aku bawa baby carrier juga,"

"Jeno,"

"Makan di tempatnya biasa aja ya?"

Bianka menghembuskan napasnya, Jeno benar-benar tidak bisa dibantah.

Jeno dengan cepat memarkirkan mobil disebelah restoran yang dulunya suka ia kunjungi jika tidak ada schedule atau bahkan setelah ia berlatih dengan teman-teman satu timnya.

"Jangan lupa selimutnya," Bianka menunjuk selimut Miyeon, membuat Jeno yang tengah mengeluarkan baby carrier dan juga tas peralatan Miyeon mengangguk.

Dua orang dengan Miyeon digendongan Bianka memasuki Restoran Malatang itu.

"Nggak berubah," Bianka duduk disebelah Miyeon yang kini masih tertidur lelap di baby carrier, Jeno membuka jaket kulitnya, "nggak ada yang berubah, kita aja yang makin tua," ujarnya, membuat Bianka tertawa kecil.

Kedua orang itu kini sedang memilih makanan, saat Jeno merasakan ponselnya bergetar. 

"Halo? Nggak, udah selesai, kenapa? Mau kesini? Kesini aja, Miyeon lagi bobok nih,"

Bianka tidak terlalu memberikan perhatian pada Jeno dan tetap memilih menu.

"Okay, aku tunggu ya," Jeno mematikan panggilan.

"Kamu mau apa?" tanya Bianka, Jeno menaruh ponselnya diatas meja. 

"Samain aja sama kamu."

***

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 13, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Long Distance • Lee HaechanWhere stories live. Discover now