Airport Goodbye.

3.4K 435 83
                                    

"Kak,"

Bianka menoleh melihat Jeno tengah menenteng tas milik Haechan.

"Donghyuck mana?"

Jeno memutar matanya, "ngambek,"

Bianka tertawa, cukup keras hingga beberapa staffs di private lounge ini menoleh.

"Dimana dia?"

****

Hari ini adalah hari terakhir Bianka di Korea, ia kini tengah berada di Incheon menunggu waktu boarding.

Bianca berjalan menuju salah satu ujung di airport.

Melihat seseorang tengah duduk membelakanginya,  memakai jaket padding berwarna coklat moka. Dengan topi hitam dan kaus hitam yang sangat ia kenal.

Bianka perlahan duduk disebelah orang tersebut.

"Hi?"

Orang tersebut masih sibuk memainkan ponselnya,  menscroll keatas dan kebawah,  diam enggan berbicara.

Bianka tersenyum kecil, ia perlahan mengambil ponsel milik orang tersenyum sedangkan yang diambil ponselnya masih terdiam menunduk tidak bergerak sama sekali. Bianka membawa salah satu tangan yang tiga hari ini selalu menggenggam tangan miliknya,  membawanya kedalam genggaman tangan mungilnya.

"Jangan sedih, aku balik kok,"

Haechan masih merunduk, perlahan Bianka mendengar isak tangis keluar dari masker hitam miliknya.

Bianka mengangkat tangan Haechan dan menciumnya.

"Hey, aku bakalan balik, aku ada kuliah, kamu juga harus istirahat, hm?"

Haechan menggeleng, Bianka mengusap air mata Haechan.

"Kok nangis sih?  Biasanya ngambeknya nggak begini lho kamu?"

Haechan menggeleng masih enggan berbicara.

Haechan mungkin saja anak tertua di keluarganya namun ia akan bertindak seperti anak kecil didepan Bianka.

"Jangan nangis, nanti aku nggak tenang di pesawat,"

Haechan akhirnya mengangkat kepalanya,  mata sayunya bertemu pandang dengan mata Bianka yang sama sayunya. Bianka tersenyum dan kembali mengusap sisa air mata Haechan.

"Jelek,"

Haechan tertawa kecil terlihat dari matanya yang melengkung membentuk bulan sabit kebawah. Haechan mengusap kepala Bianka dengan lembut, ia memperhatikan perempuan didepannya kini lalu mencubit pipinya membuat Bianka mengaduh kesakitan.

"Sakit!!"

Haechan terkekeh dibalik maskernya,  ia membawa tangan Bianka kedalam genggamannya,  beranjak membuat Bianka ikut tertarik,  Haechan menunduk dan berjalan.

Bianka berusaha mensejajarkan langkah kaki Haechan saat pria dengan kaki panjang itu menyeretnya ke sebuah lounge private. Padahal ia masih memakai korset kaki.

Kedua insan itu berhenti di dalam lounge yang terlihat sepi karena memang ini lounge privat dan hari ini dipesan untuk kepulangan Bianka. Hanya ada Jeno  Jaemin, Jisung, Chenle, Taeil, Mark dan Jaehyun didalamnya.

Jeno, Jaemin, Jaehyun tengah mabar.

Jisung, Chenle dan Taeil sedang berdebat di bagian buffet.

Renjun tengah membaca buku.

Mark? Tengah tidur. Tadi pagi dia baru selesai latihan bareng Taeyong tapi dipaksa Haechan untuk temani ke airport.

"Ini kalau bukan karena Bianka nggak bakal aku lakuin," ujar Mark misuh-misuh sembari menggunakan sepatunya.

Long Distance • Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang