A Date.

3.9K 439 32
                                    


Disclaimer : fluff and cringe banget hehe 😔

•••

"Kita mau kemana sih?" tanya Bianka.

"Kamu mau tau banget sih nanti nggak jadi kejutan dong?" Haechan memasukan kruk lipatnya kedalam mobil dan menutup pintu.

"Tuhkan liat, kamu pake baju aja nggak bener lho.." Bianka sedikit menarik kerah leher Haechan untuk menghadap kearahnya dan mulai merapihkan kerah baju pria muda itu.

Haechan memandang Bianka dalam diam. Hatinya seketika sesak melihat wanita muda didepannya ini tidak bisa ia miliki seutuhnya akibat adanya batas terbentang diantara mereka.

Karena pekerjaannya.

"Nahkan gini bagus.." Bianka menepuk-nepuk kedua sisi pundak Haechan.

"Bi.."

Bianka mendongak, Haechan tersenyum lembut, "sayang banget sama kamu.."

Bianka dapat merasakan pipinya seketika memanas, ia lalu memandang Haechan, "harusnya aku yang bilang gitu.." Bianka mengangkat salah satu tangannya untuk mengusap pipi Haechan yang terbilang agak chubby sekarang itu.

Haechan memejamkan matanya, lalu tersenyum kecil, "coba tiap hari gini, aku rela," candanya, membuat Bianka akhirnya mencubit pipi pria itu sedangkan yang dicubit kini mengaduh kesakitan.

"Sana nyetir ih! Malesin banget!" Bianka menghadap kedepan kembali sedangkan Haechan terkekeh renyah disebelah.

Hari ini, kencan harus sempurna.

•••

"Aku nggak mau makan yang gini,"

Haechan menarik tangan Bianka membuat gadis itu berputar balik menabrak dada bidangnya.

"Aku maunya disini, jadi kamu juga harus disini soalnya aku maunya makan sama kamu," Haechan memandang Bianka.

Sedangkan pelayan yang mengantar mereka ke ruang VIP hanya bisa tersenyum walaupun tidak mengerti bahasa indonesia.

"Please Hyuck ini mahal banget,"

Haechan mengeratkan genggaman tangannya pada Bianka, hangat.

"Sekali-kali nggak apa-apa kan? Kangen.."

Bianka memandang Haechan yang kini memandangnya dengan teduh.

Akhirnya mereka memasuki ruangan khusus.

"Aku mau makan daging hari ini, tapi aku nggak mau dimasakin sama mbak-mbaknya, aku maunya kamu yang bikinin.."

Bianka membantu Haechan membuka jaketnya.

"Iya.. Aku bikinin.."

Haechan menyengir membuat Bianka mencubit pipi pemuda itu gemas.

"Makan yang banyak, aku bikinin sebanyak yang kamu mau.." Bianka mulai menyiapkan daging yang akan ia masak.

Mereka duduk dilantai, beralaskan bantal tipis namun empuk. Sebelum pelayan keluar dari ruangan Haechan menyuruhnya untuk menutup pintu ruangan.

Haechan perlahan mendekati Bianka, ia menggunakan tangannya untuk mendekati gadis itu.

Perlahan ia memeluk Bianka dari samping.

Ndusel-ndusel.

"Hyuck!"

"Nggak,"

"Geli!"

"Biarin!"

Bianka tertawa saat Haechan makin gencar memeluknya.

"Lee Donghyuck aku nggak bisa masak lho ini? Kamu mau makan ngga—"

Bianka terdiam saat Haechan mengecup pipinya dengan cepat.

"Cerewet, tapi suka.. Hehe.."

Haechan menyengir, Bianka yang awalanya terkaget Bianka merubah tatapannya, memandang pria disebelahnya dengan lembut.

Bianka meraih pipi kanan Haechan dan mencium pipi kiri pria itu.

Haechan terbelalak kaget, Bianka tertawa kecil, "habis, gemesin sih.."

Sial. Author jadi baper.

"Udah, aku mau masak dulu, jangan diganggu nanti gosong!"

•••

"Makannya pelan-pelan dong Hyuck..."

Bianka mengelap ujung bibir Haechan.

"Enak banget, kamu nggak mau?"

Bianka menggeleng, ia mau melihat Haechan makan dulu.

"Kayaknya aku harus diet.."

Bianka membelalakan matanya, "apasih Hyuck kalo ngomong jangan suka asal ngomong dong???"

Haechan menyengir, "abis aku nambah 4 kilo:("

"Yaudah sihhh, kenapa sih emangnya?"

"Gembil:("

"Berisik! Aku nggak denger. Awas kalo besok kamu nggak makan ya?!"

"Katanya tadi nggak dengar kok tahu aku mau diet nggak makan mulai besok?"

Bianka menatap Haechan tidak percaya, "Lee Donghyuck!!!!!!"

Haechan tertawa renyah, Bianka mau tidak mau akhirnya ikut tersenyum kecil.

"Kalau aku nggak diet, kamu juga ya? Aku nggak mau kamu diet, kamu udah cantik, jangan diet ya? Nanti aku nggak bisa uyel pipi kamu,"

Bianka menepuk jidatnya, sudah berapa kali hari ini dirinya dibuat terbang keatas langit oleh Haechan akibat kata-kata manisnya.

"Hyuck nggak lucu gombal mulu ih!"

"Tapi suka kan?" Haechan tersenyum miring membuat Bianka menoyor lembut pipi pemuda disebelahnya.

Haechan mengambil salah satu daging yang sudah matang dan membawanya kedepan mulut Bianka, "aaaa, buka mulutnya! Ayo kita gagal diet bersama!"

Bianka tersenyum dan terkekeh geli sebelum akhirnya membuka mulutnya dan mengunyah daging tersebut.

"Enak, aku pantes ya emang di dapur.." Bianka menunjuk-nunjuk hasil masakan dia.

"Iya didapur rumah tangga aku,"

"DONGHYUCK BERHENTI!"

Haechan tertawa keras melihat Bianka yang ngomel-ngomel karena dihujani kalimat manisnya.

•••

😳 mereka lucu banget aku iri😣

Haechan dan jaketnya!

Haechan dan jaketnya!

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
Long Distance • Lee HaechanKde žijí příběhy. Začni objevovat