"Yakin? Cuman teman?"
Haechan lamat-lamat memandang manajernya yang kini tengah berdiri didepan dirinya dan Bianka.
"..ya, cuman teman," Haechan mengangguk lalu menunduk.
Perlahan senyum Bianka terukir, menatap kedua sepatunya dengan sendu.
"Iya ini cuman cari tisu basah sama beli puding kamu,"
Ibu Bianka mengangkat tasnya.
"Udah tidur dulu, dari kemarin kamu belum tidur lho, tidur dulu," ibu menarik selimut hingga menyentuh dagu Bianka.
Perlahan-lahan Bianka menutup matanya saat ia mendengar pintu berdecit menandakan sang ibu telah pergi membeli puding kesukaannya.
•••
"Hanya 12 jam, Haechan, hanya 12 jam, nanti setelah itu dari Soekarno Hatta langsung landing Changi dan departure Incheon, kita akan bertemu di business class'lounge arrasseo?"
Haechan mengunci kopernya dan mengangguk.
Mark menyender pada salah satu lemari hotel memperhatikan Haechan yang sudah selesai packing disaat dirinya bahkan belum menyentuh baju kotor untuk dibawa pulang.
"Jangan sampai ketauan, anggap saja ini hadiah dariku karena kau sudah bolak balik seperti sterika dari kemarin," Manajer Oh tertawa, Haechan menyengir, "gomawo hyung, aku akan balik secepatnya!"
Haechan menoleh kearah Mark saat Manajer Oh keluar dari kamar mereka.
"Dengar, aku tidak akan menjawab chat dari Bianka, jadi jika ia tiba-tiba nekat chat kamu, biarkan saja, oke bang?"
Mark mengedikkan bahunya, "nggak yakin sih,"
Haechan berkacak pinggang, "Dior, satu barang Dior dibawah 20 juta-"
"DEAL," Mark menarik tangan Haechan untuk dapat menjabatnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
