11

3.1K 202 0
                                    

🧚 happy reading 🧚

Alena sekarang berada di kelas sedang menunggu bel pulang sekolah

"Bell ke Cafe yuk" ajak Alena

"Maaf Al gue harus nganter ibu gue ke Mall katanya ada yang harus dibeli" kata Bella

"Oohh yaudah gue sama bang Marcel aja" kata Alena sambil memajukan bibir bawahnya

"Ya maaf" kata Bella nggak enak hati

Tettt!!!

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, murid ² sudah berhamburan keluar menuju ke parkiran dan depan gerbang menunggu supir atau orang tuanya jemput

"Al gue duluan ya" kata Bella dan meninggalkan Alena sendiri di depan gerbang menunggu supirnya

"Mana sih pak Yudha" gumam Alena

"Non!!" Teriak pak Yudha

Alena pun ke mobilnya dan meninggalkan sekolah menuju rumah

[Di sisi lain]

"El lo nggak mau pulang?" Tanya Refal yang masih di dalam kelas

"Tunggu bentar lagi" kata Elno yang masih sibuk mencatat pelajaran

"Ini nih punya temen yang rajin" kata Ryan

"Emang lo yang nggak suka nyatat pelajaran makanya ogeb" kata Refal

"Yee gini gini gue masih pinter tau" sombong Ryan

"Pintar apa? Pintar mainin perempuan??" Kata Elno tanpa di filter

"Nah itu termasuk sih" kata Ryan sambil menggut²

"Yeee cumiii!!" Kesel Refal dan Elno

"El ke Cafe yuk!!" Ajak Ryan

"Cafe mana?" Tanya Elno

"Kayak biasa Cafe Pelangi" kata Ryan

"Iya" kata Elno sambil merapikan buku pelajarannya dan pergi keluar kelas dengan Ryan dan Refal yang membututi dari belakang

💚💚💚

"Assalamualaikum Alena pulang!!!" Teriak Alena

"Sayang nggak usah teriak dong budek nanti mama" kata Mira

"Ma abang ada?" Tanya Alena

"Ada di kamar tuh" kata Mira dan pergi ke dapur untuk melanjutkan memasaknya yang tertunda karena Alena datang langsung teriak

Alena berjalan menaiki tangga dan membuka pintu kamar abangnya langsung ia masuk aja toh abang sendiri juga

"Abwangg!" Panggil Alena

"Apasih Al panggilnya yang bener dong geli tau dengernya" kesel Marcel

"Isshh baru juga datang udah di omelin aja sih" kesal Alena sambil memajukan bibir bawahnya yang terlihat menggemaskan

Marcel yang tau adiknya lagi ngambek langsung ia usap puncak rambut Alena dengan kasih sayang

"Aduh adek maafin abang ya" kata Marcel

"Iya iya" kata Alena dan berjalan ke kasur abangnya, Marcel pun mengikuti Alena dari belakang

"Emang ada hemm?" Tanya Marcel lembut sambil mengusap kepala Alena

"Ke Cafe yukk" rengek Alena

"Cafe mana?" Tanya Marcel

"Cafe mana aja" rengek Alena lagi

"Tapi abang lagi sibuk ada tugas kan abang lagi kuliah" kata Marcel

"Abang gitu kuliah mulu nggak mentingin adeknya" kata Alena dengan mata yang berkaca-kaca ingin nagis

Marcel yang tau adeknya mau nagis pun nyerah karena kalo tetep nggak diturutin malah tambah masalah sama mama kalo anak bungsu perempuan satu-satunya menangis bisa bisa copot ntar telinga

"Iya iya iya abang temenin ya" kata Marcel

"Beneran?" Tanya Alena sambil menghapus jejak air matanya

"Iyaa kita ke Cafe temen abang aja ya yang dekat² aja" kata Marcel

"Iyaa yaudah Alena ke kamar dulu ganti baju, abang juga jangan php in Alena ya!" Kata Alena dan pergi ke kamarnya

"Gini amat punya adek manjanya minta ampun" gumam Marcel dan menghembuskan nafas panjang

🤎🤎🤎

Alena dan Marcel sekarang sudah di Cafe Pelangi

"Alena mau pesen apa?" Tanya Marcel

"Hhmm Alena pesen latte aja bang" kata Alena

"Mba mau pesen latte nya 2" kata Marcel ke pelayan Cafe itu

"Baik ditunggu minumannya" kata mba itu dan pergi

"Abang kapan lulus kuliahnya Alena kesepian nggak ada abang" kata Alena

"Tinggal beberapa bulan lagi kok" kata Marcel sambil mengusap kepala Alena

Tiba-tiba

"Ooh jadi ini alesan kamu nolak aku?" Kata seseorang

"Elno?" Kaget Alena karena tiba tiba ada Elno

"Iya kenapa, kamu ketauan ternyata kamu sukanya sama lebih tua kayak gini" kata Elno sambil senyum smirk

"Jaga ucapan kamu ya El!" Tegas Alena

"Ooh kamu ngebelain dia, aku makin yakin alesan kamu nolak aku itu dia!!" Kesal Elno sambil nunjuk jari telunjuk ke wajah Marcel

"Aku bisa jelasin" kata Alena

"Nggak perlu" kata Elno dan tiba tiba

Bruk

Elno memukul rahang Marcel, Marcel yang tadi diam diam saja tiba-tiba di pukul. Alena kaget dengan apa yang dilakukan Elno

"Elno!!" Teriak Alena

Elno menulikan telinganya dan memukul Marcel lagi saat Marcel mau berdiri

Bruk

"Elno dia itu.." kata kata Alena terpotong

"Pacar kamu?" Tuduh Elno

Marcel yang geram dengan Elno yang menuduh adeknya tanpa harus mendengarkan Alena memberi penjelasan ia langsung memukul rahang Elno

"Abang..!" Teriak Alena karena terkejut abangnya tiba tiba memukul Elno

Elno yang mau memukul balik Marcel tiba tiba berhenti karena mendengar teriakan Alena

Abang? Berarti ini abangnya Alena jadi kakanya Alena mampus gue! - batin Elno

"Kenapa nggak dipukul kaget kalo gue abangnya Alena dan Alena adek gue" kata Marcel yang membuat Elno terkejut

"Ja..di ini abang kamu?" Tanya Elno gagap kepada Alena

"Iya! Makanya dengerin penjelasan aku dulu baru mukul orang!" Kesal Alena

"Abang nggak papa" kata Alena yang menghampiri Abangnya yang terluka akibat tonjokan Elno

Elno masih saja terdiam tanpa bicara dia benar benar syok atas kejadian ini

"Abang kita pulang aja yuk" kata Alena membawa Marcel ke parkiran mobil

Sebelum itu Marcel membisikkan sesuatu ke Elno

"Dengan cara lo begini apa apa cemburuan hati hati lo nggak dapat restu dari gue" bisik Marcel dan menepuk pundak Elno dan langsung pergi

Elno yang masih diam ditempat atas kelakuannya dan bisikan Marcel ia mengacak rambutnya frustasi, bagaimana kalo ia tak dapat restu dari kakanya Alena

Ini adalah hari tersial Elno..

Bersambung...

Jangan lupa untuk di vote ya guys 🥰 jangan lupa untuk tinggalkan jejak ☺️👌

Kasih saran/kritik tentang cerita ini.

Thanks👋

My Ice Girlfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang