"Hm, Garuda. Ini tempat apa ya? Kok diruang tengah ada banyak motor terus toiletnya kotor banget, serem lagi."

"Markas kita sebelum ada yang sekarang."

Grizella mangut-mangut. "Terus ngapain kamu bawa aku ke sini?"

"Mau main aja."

"Ini kan sepi, aku takut, ya," ucap Grizella.

Kesal, itulah yang Garuda rasakan ketika membawa Grizella jalan. Semua hal yang jauh dari ekspetasi nya maka gadis itu selalu berkata takut dan takut. Padahal Garuda tak ingin berniat apa-apa selain mengajaknya.

Di dunia ini tak semua hal yang harus ditakuti. Ada kalanya kita takut untuk mencoba dan melakukannya. Tapi, jangan takut melakukan sesuatu yang baru karena dari situlah pengalaman baru dimulai.

Terkadang ada banyak hal yang selalu ditakuti banyak orang, ada pula orang yang takut untuk mencoba dan takut pada orang lain contohnya Grizella yang selalu takut dan waspada pada Garuda ketika cowok itu membawanya ketempat seperti ini.

Niat Garuda membawa Grizella kesini pun baik, tadinya Garuda ingin membawa Grizella pada temannya yang ada dilantai bawah. Bukan hanya mereka saja yang ada tetapi Queen dan pacar anak-anak Porus juga banyak yang ikut.

Entah apa yang membuat Garuda memilih Grizella untuk membawanya kesini, itu artinya Garuda juga harus siap jika mereka bertanya mengenai Grizella dan pastinya Garuda sudah menyiapkan semuanya dengan teratur dan lancar.

"Nggak semua hal yang perlu lo takutin, gue udah pernah bilang sama lo gue nggak akan macam-macam sama lo," ucap Garuda mengacak rambut Grizella tersenyum simpul.

"Terus disini ada siapa aja?" tanya Grizella.

"Banyak kok, ada Queen kayaknya."

"Beneran?" Garuda hanya mengangguk mengiyakan.

"Garuda." Panggil Grizella menggoyangkan tangan Garuda yang berada pada kepalanya.

"Apa?"

"Kapan Queen jadian sama Lemuel? Kasihan Queennya."

"Mana gue tahu, tanya aja sama Muel," jawab Garuda.

Keadaan kembali hening melanda mereka berdua. Grizella asik melihat sekelilingnya menahan beratnya tangan Garuda yang berada di atas kepalanya sambil memainkan hpnya.

"Garuda."

"Apa lagi sih?" kesal Garuda menaikkan tinggi suaranya.

"Jangan bentak-bentak ya, kamu. Aku nanyanya baik kok malah kamu jawab marah-marah gitu," kesal Grizella menggeser kepalanya dan otomatis tangan Garuda yang berada di atas kepalanya berpindah tempat.

"Pelit banget sih lo, modal kepala doang sok lo," umpat Garuda.

"Kamu pikir tangan kamu ringan? Ingat ya, tangan kamu itu besar sebesar kakinya Gajah," ejek Grizella.

"Enak aja, tangan gue sebesar Gajah " ucap Garuda bukan terkesan marah kali ini.

"Makanya kurusin badan kamu, biar langsing kaya aku," bangga Grizella.

Tawa Garuda lepas saat itu juga menertawai Grizella yang memandangnya kesal dan marah.

"Lo bilang badan lo langsing? Haha lucu banget lo. Kalau seandainya aja nih ya ada angin, badan lo langsung terbang," ejek Garuda tertawa sampai matanya mengeluarkan air.

Grizella memukul Garuda dengan kuat sehingga membuat tawa Garuda terhenti seketika lalu menatap Grizella yang memasang waja juteknya.

"Apa?" tantang Garuda dengan sisa tawanya.

GARUDA (END) Where stories live. Discover now