Cinta Abima

Mulai dari awal
                                    

"ngak, loh bohong kan? ,iya kan? Jawab gue kalau loh bohong Ska ini ngak lucu sama sekali!!."ucap Abima syok pasalnya wanita yang ia tunggu selama ini telah menikah ,Abim tidak terima ini.

"tapi memang itu kenyataan nya."balas Aska merendahkan suaranya agar mereka tidak menjadi pusat perhatian.

Abima terdiam mencerna semua yang terjadi ia diam, apa yang harus ia lakukan sekarang? ia tidak bisa melepaskan Huara begitu saja, bahkan ketika ia dan Haura bertemu pertama kali Abima sudah menyukai Haura dan sampai sekarang pun begitu, tak ada yang lain di hatinya.

"kenapa dia nyembunyiin pernikahan kalian?."tanya Abim pada Aska.

"saya tidak tau, itu keputusan dia."balas Aska jujur ia memang tidak pernah bertanya, yang jelas Haura hanya mengatakan bahwa ia belum siap jika orang tau.

"tapi kayaknya gue tau, Haura ngak mau kalau banyak orang yang tau karena dia ngak cinta sama loh!!." ucap Abima sudah kehilangan akal .

"Huara mencitai saya."balas Aska singkat.

"hahaha, Haura bilang gitu? Wahh dia pinter ekting juga, asal loh tau Haura itu cintanya cuman sama gue, dia bilang kayak gitu mungkin karena kasihan sama loh jadi ngak udah ngarep, dan satu lagi loh itu bukan tipenya Haura mana mau dia sama ustaz kayak loh!! . "ucap Abima, ia berjanji tidak akan melepaskan Haura apapun yang terjadi.

Sekarang giliran Aska yang terdiam apakah yang di katakan Abima benar? Haura hanya kasihan padanya? Haura tidak benar benar mencintainya? Haura mencintai Abima? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang ada di otak Aska sekarang, ia bingung harus menjawab apa sekarang.

"kanapa? Yang gue omongin bener kan? Baru nyadar loh?,dan loh harus inget ini kalau gue ngak akan pernah lepasin yang seharusnya jadi milik gue!!." ujar Abima pada Aska kemudaian ketika Abim ingin pergi dari sana..

"dan saya tidak akan pernah melepaskan yang sudah jadi milik saya!."ucap Aska tegas kemudain meninggalkan Abima terlebih dahulu.

Ketika di perjalanan pulang Aska masih memikirkan semua itu, ia bingung pada semua ini Aska ingin percaya bahwa Haura mencintainya ,tapi di sisi lain ia juga memikirkan bahwa bagi Haura mungkin ini hanyalah pernikahan yang terpaksa.

Apa mungkin benar jika Haura hanya mencintai Abima? Apa ia hanya penghalang hubungan mereka? Segala macam pertanyaan sudah terbersit di fikiranya.

Entah bagaimana cara Aska menghadapi Haura nanti, jika memang semua itu benar apa yang harus ia lakukan ?kecewa? Sedih? Marah? Entahlah otak Aska benar benar penuh sekarang.

"Astagfirullah Halazimm, ya Allah."hanya itu yang bisa ia katakan sekarang.

Haura

"Umi boleh ngak malam ini Haura nginep di sini? Pengen minta bantuan nya mas Aska buat nyetor."ucap Haura yang sedang membantu Umi menyiapkan makan siang mereka.

"boleh banget Raa, kamu tidak perlu minta izin jika ingin menginap, ini kan rumah kamu juga." balas Umi mengelus kepala Haura yang tertutup khimar itu.

"makasih yah Umi udah mau terima Haura sebagai menantu Umi."ucap Haura tulus.

"Raa seharusnya Umi yang bilang makasih karena udah mau nerima anak Umi, berkat kamu sikap nya perlahan mulai cair, tak seperti dulu lagi." ucap Umi pada Haura, ia sangat menyayangi menantunya ini.

"yaudah Mi, Haura ke asrama dulu yah pengen minta izin sama teman Haura."ucap Haura berpamitan ,kemudian berjalan keluar dari ndalem.

ketika sampai di luar Haura melihat mobil suaminya yang baru saja datang, kemudian Haura berinisiatif untuk menunggu suaminya di depan pintu agar tidak ada yang melihat mereka. Ketika Aska memasuki pintu.

"assalamualaikum."salam Aska lemah.

"Waalaikumsalam."ucap Haura menyambut Aska dengan ceriah kemudian mencium tangan Aska.

Kemudian Aska terdiam menatap Haura apa yang harus ia lakukan sekarang?, jika saja perasaannya sedang baik baik saja mungkin Aska akan memeluk istrinya yang sangat menggemaskan ini, tapi tidak untuk kali ini.

"kamu sudah sholat?."tanya Aska tanpa tersenyum seperti biasa.

"udah Mas tadi."balas Haura masih berusaha tersenyum walaupun ia bingung ada apa dengan suaminya ini

"malam ini jangan temui saya dulu yah, saya ada beberapa pekerjaan yang tidak bisa di ganggu, jangan lupa makan, sholat, hafalanya di stor sama Abi aja yah."ucap Aska mencium kening Haura dan memeluknya sebentar, Aska tau bahwa ia akan merindukan istrinya itu, tapi ia hanya butuh sedikit waktu.

Setelah kepergian Aska ,Haura jadi bingung tidak biasanya Aska begini, bahkan jika Huara sudah berada di ndalem maka Aska akan melarang Huara untuk pulang ke asrama. Tapi sekarang? Dan apakah ia mengganggu aska?

Waduh gimana nih guyss? Seperti nya akan terjadi sesuatu pada mereka hehe lebay banget sih aku 😂😂

Makasih untuk yang udah baca.

Warning!!! Vote yahh!!


IMAM RAHASIAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang