Bab 16: Cahaya Besar Aneh di Langit Tritotanica

4 1 0
                                    

Isla bekerja keras untuk membuat dan merapikan semua gawai yang hendak dia jual di keesokan harinya. Pio dan Viel juga sangat membantunya. Tapi mereka tak bisa membantu sampai selesai, jadi mereka pulang pada jam 7 malam. Mereka menggunakan pisau teleportasi waktu itu dan itu bekerja sesuai yang diharapkan. Jadi pisau teleportasi itu Isla masukkan pada daftar gawai yang akan dia jual, alat itu aman untuk penggunaan umum.

"Besok jam 10 pagi, Isla?" tanya Viel.

"Ya, jam 10 pagi," jawab Isla.

Itu adalah rencana pergi yang mereka bertiga rencanakan.

Saat itu jam 7:52 PM, Isla masih sibuk dengan persiapan gawainya untuk besok. Dia sedang memastikan anti materi yang tersisa. Dan saat dia periksa, bahan itu sudah habis atau lebih tepatnya anti materi yang tersisa menghilang karena tidak bisa bertahan begitu lama. "Harusnya aku gunakan saja semua anti materi tersisa untuk Phoenix Domain. Jika saja mereka tidak mengambil gawai itu." Penyesalan itu membuat Isla teringat kembali akan susahnya pembuatan anti materi.

Anti materi dulu sangat susah diciptakan, bahkan untuk biaya pembuatannya saja memerlukan dana yang tak main-main. Dana itu bisa saja semahal kota Carrid jika saja ada orang yang bersedia menjadikan kota itu kota pribadinya. Memang kota Carrid dijual? Tidak juga, itu hanya penggambaran bagaimana mahalnya biaya pembuatan anti materi itu, dulu. Isla sangat bersyukur karena dengan teknologi yang semakin maju, dia bisa menciptakan anti materi sendiri dengan jauh lebih gampang dan murah.

---000---

Isla melihat berita pada pagi hari di televisi dengan duduk di sebuah kursi yang membuatnya nyaman, ditemani segelas susu hangat dan tempe goreng. Berita pagi itu kebanyakan berisi berita pada umumnya. Sebenarnya ada beberapa berita yang Isla lewatkan, yaitu mengenai pembobolan brangkas dan pembantaian oleh satu orang di dekat lapas Bukit Tuna. Sepertinya itu berita biasa saja bagi Isla.

Isla melihat berita yang dia lihat itu dan dia juga merasa itu berita biasa saja. Dia tetap menontonnya untuk mengisi luangnya di pagi hari. Kemudian dia melihat satu berita di televisi yang menarik perhatiannya, yaitu tentang cahaya aneh di atas langit sabana Tritotanica pada jam 9:48 AM. Cahaya itu berbentuk salib yang besar, berlangsung selama 30 menit dan kemudian perlahan memudar. "Para ilmuan pun masih kebingungan dengan fenomena aneh ini. Mereka menyebut fenomena baru ini dengan Cahaya Besar Aneh di Langit Tritotanica." Pembawa berita wanita itu membawakan berita dengan baik.

Merasa cahaya itu bukan suatu fenomena asing, Isla langsung beranjak dari tempat duduknya dan segera menuju labnya. Isla membuat sebuah kapur menari-nari untuk membentuk beberapa rumus sulit dengan tujuan memecahkan keanehan fenomena itu. Dia merasa cahaya itu kemungkinan besar adalah ledakan dari granat yang dia luncurkan hari sebelumnya.

Tritotanica berjarak 21 derajat ke arah timur dari antipode daripada Carrid, atau bisa dikatakan lawan belahan bumi daripada Carrid, ibukota negara Miscal, Quindon. Carrid, Tritotanica dan Quindon adalah tempat yang berada pada garis khatulistiwa. Perbedaan waktu antara Carrid dan Tritotanica adalah 10 jam. Jika benar cahaya itu berasal dari ledakan granat itu, cahaya itu sudah sampai di bumi dengan waktu 10 jam 36 menit. Tapi bagaimana pun juga, itu mustahil karena jarak ledakan granat itu sejauh 3 tahun cahaya dari bumi, harusnya membutuhkan 3 tahun untuk bisa melihat ledakan itu dari bumi. Atau kemungkinan ada masalah pada pembuatan lubang cacingnya yang membuat jaraknya jadi lebih dekat.

Isla kemudian mencari artikel mengenai Cahaya Besar Aneh di Langit Tritotanica di internet dengan laptopnya. Isla mendapati banyak hasil di sana, dan banyak teori yang mereka jelaskan, seperti ulah alien, gempa langit, dan ledakan besar. Isla pun membuka artikel tentang ledakan besar itu yang mana dia rasa itu paling valid. Isla terkejut bukan main mengetahui mereka mengatakan bahwa para ilmuan memperkirakan jarak ledakan itu, yaitu berjarak 3 tahun cahaya.

Ledakan itu benar-benar berjarak 3 tahun cahaya, namun dengan alasan yang belum jelas cahaya itu bisa sampai di bumi dengan waktu 10 jam 36 menit. Mereka tidak tahu kecepatan yang ditempuh cahaya itu untuk bisa sampai di bumi. Isla pun mulai mencari dan menghitung sebabnya.

Saat Isla menghitungnya, tiba-tiba ada sekelompok orang asing berpakaian kasual dan bersenjata mendatangi Isla, di lab. Mereka berjumlah tiga orang, dua dari mereka bertopeng badut senyum mengarahkan senapan laras panjang pada Isla, satu yang bertopeng ghost hanya memperhatikan Isla.

Isla hanya kebingungan dan ketakutan saat mereka mengarahkan senapan itu pada Isla. "Ada apa ini?" Isla memperhatikan lebih jauh bertopeng ghost. Dan saat dia melihat ke bawah, dia lebih terkejut lagi dengan apa yang ia kenakan. "Phoenix... Domain? Tidak mungkin."

Bertopeng ghost kemudian menengok sekitar untuk memastikan tidak ada CCTV di sana. Dia pun membuka topengnya dan berkata, "Kau suka sepatu baruku?"

Pembobolan brangkas, pembantaian oleh satu orang, dan Phoenix Domain, itu sudah terhubung. Tapi Isla tidak mengetahuinya karena dia tidak melihat berita itu.

Bersambung...

Parasit dan Dua Gadis PenyihirWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu