Epilog

1.6K 78 3
                                    

"Ini bukan akhir dari kisah kita. Namun, ini adalah awal di kisah kita yang baru

~Happy Reading~

•••••

Awan mendung menemani suasana duka kali ini. Tangisan itu 'tak dapat ditahan lagi. Seolah menunjukkan penyesalan yang teramat dalam. Dia, gadis kuat dan rapuh telah pergi.
Pergi meninggalkan sejuta kenangan yang menyayat hati.

Akankah semua bisa berjalan seperti semula jika gadis ini sudah pergi?
Rasanya 'tak akan bisa, karena penyesalan dan rasa bersalah itu sudah sangat mendalam.

Keluarga Morello kini merasakan bagaimana sakitnya ditinggalkan. Bagaimana sakitnya tidak diberi kesempatan untuk menjadi baik. Berpuluh-puluh kali kesempatan didapat oleh keluarga itu. Namun, lagi dan lagi semua sia-sia.

Inilah akhir, akhir dari kisah yang menyakitkan dan menjadi awal kisah yang baru.

Tangisan dan jerit pilu Bunda dari keluarga Morello yang menjadi kawan di tempat menyedihkan ini.
Awan mendung seolah akan menumpahkan hujan dengan derasnya.

Hujan, seolah menjadi penghantar kepedihan kali ini.
Seorang gadis kini diam menundukkan kepalanya. Menyesali setiap perbuatannya dulu yang mengisahkan sebuah luka.

Abigail Morello, nama pemilik batu nisan itu. Takdir seolah berkata lain dan mempermainkan setiap orang yang memerankan.

"Abi, maaf kalau Diba udah buat Abi tersiksa selama ini. Maaf kalau Abi ngerasa kalau Diba selalu merebut kasih sayang mereka. Diba belum bisa jadi adik yang baik," lirihnya dengan tangis pilu. Mungkin kalian bertanya-tanya, mengapa Abigail yang pergi meninggalkan dunia. Mengapa bukan Adiba yang saat itu di ambang maut?

Jawabannya adalah takdir. Sudah dibilang bukan? Bahwa takdir mempermainkan pemerannya.

# Flashback On

"Maaf dan sampai bertemu di tempat yang berbeda!" Kata itu adalah kata yang mengandung sebuah makna mendalam dan penuh luka.

Abigail berlari dengan cepat keluar dari ruangan itu. Semua ia lakukan di luar akal sehatnya.
Gadis itu berlari dan menghentikan langkahnya tepat di sebuah jembatan yang begitu tinggi. Jika menoleh ke bawah, maka pemandangan jalan raya dengan lintasan mobil akan terpampang jelas.
Abigail tersenyum pedih. Semua orang memang mengetahui bahwa dia gila dan tidak punya hati. Namun, apakah ada orang yang selalu mendukung dan melindunginya?

Semua terfokus pada Adiba. Bukan cemburu, hanya saja siapa pun itu 'tak akan tahan jika diperlakukan beda dengan yang lain. Abigail hanya seorang gadis manja yang dipaksa mandiri saat kelahiran sang Adik.

Senyum pertama saat melihat Adiknya lahir di dunia adalah hal yang ia lakukan dengan penuh haru. Namun, tak berlangsung lama semuanya kian berubah. Tidak ada lagi dongeng penghantar tidur dari sang Bunda. Tidak ada pelukan hangat di pagi hari dari sang Ayah yang selalu sibuk memperhatikan bayi mungil itu.

Sejak saat itu, Abigail berubah menjadi bocah kecil yang tidak terdidik. Hingga, takdir memberi kesempatan dirinya untuk berbahagia. Berbahagia melihat kehancuran adiknya. Hatinya yang dipenuhi dengan cemburu dan dendam tidak tersentuh dengan penderitaan Adiba.

"Kalau saja kalian gak kayak gini, aku gak bakalan lakuin hal gila ini. Abi juga manusia dan anak perempuan yang butuh kasih sayang dan dukungan." Gadis itu tersenyum ke depan. Matanya seolah melihat Adiba yang tersenyum melambaikan tangannya. Apa mungkin gadis itu sudah pergi terlebih dahulu?

Adiba phobia [Complete]Where stories live. Discover now