Part 22

4.9K 196 0
                                    

Suara langkah suster membangunkan illy. Ternyata sudah pagi namun illy tak bisa beranjak dari tidurnya.

"Selamat pagi. Permisi maaf saya ganggu saya mau ngasih sarapan pasien." Ucap suster tersenyum melihat tingkah keduanya.

"Iya ga papa sus, maaf nih saya gini posisinya." Jawab illy merasa tak enak.

"Ga papa lah mba kalo emang gitu bisa bikin pasien cepat sembuh hehehe. Saya permisi dulu bentar lagi pasien mau diberi obat suntik." Pamit suster sedikit meledek membuat illy tertawa kecil.

"Makasih sus." Sahut illy ramah.

Illy mengusap pipi tembem ali, mengelus pelan kepala ali dan mencium lama pucuk kepala ali.

"Selamat pagi." Sapa suster mengagetkan illy.

"Eh sus pagi. Maaf saya posisinya gini,mau dilepas orangnya susah banget." Jawab illy sedikit malu.

"Udah mba ga papa. Mungkin posisi enaknya gini hehe. Kita kasih obat suntik dulu ya." Ucap suster sambil mengeluarkan suntikan dan mengisi dengan cairan yang entah apa namanya. Perlahan suster menyuntikannya ke infus ali ditangannya.

"Nah udah. Saya permisi." Lanjut suster.

"Makasih sus." Sahut illy.

Illy perlahan membuka pelukan ali, kemudian menuruni bangsal menuju kamar mandi untuk mandi menyegarkan dirinya. Setelah 30 menit ia keluar kamar mandi dengan tshirt putih dan celana jeans berwarna hitam dengan rambut yang dikuncir kuda.

Illy langsung menghampiri ali yang masih tertidur pulas dan kembali ke posisinya agar ali tidak seperti singa disiang bolong kalo tau tadi illy sempat meninggalkannya mandi. Illy yang merasa kantuk mulai menyergapnyapun ikut tertidur kembali.

Pukul 9 pagi ali mulai mengerjap-ngerjapkan matanya. Memandang kedepan yang nampak gelap karena wajahnya tertutup badan illy. Ali tersenyum sambil mempererat pelukannya. Mencium aroma vanilla dari tubuh illy yang sangat disukainya kemudian sedikit menaikkan badannya agar sejajar dengan illy. Ali mencium kening illy hangat beralih ke kedua mata illy kemudian pipi dan terakhir memberikan sentuhan hangat dibibir illy. Merasakan sesuatu menyentuh wajahnya illy mulai membuka matanya, dilihatnya ali sudah dalam posisi sejajar dengan kening hidung dan bibir yang bersentuhan.

"Morning sayang. Makasih ya moodbosternya." Ucap ali cengengesan.

"Iissh kamu ah kalo ada suster gimana?" Sahut illy celingukan memastikan semuanya aman.

"Tenang sayang. Aman kok." Sahut ali santai.

"Mmmmm, kok udah cantik sih? Wangi lagi. Udah mandi?" Tanya ali mengintrogasi dengan alis naik sebelah.

"Iya honey, aku kan dari kemaren mandi cuman pagi, gerah banget abisnya. Tapi aku masih disini kan saat kamu bangun." Jawab illy mengelus bibir sexy ali.

"Iya deh. Makasih ya udah nemenin aku." Balas ali memeluk illy.

"Makan yuk sayang nanti baru di lap badannya." Ajak illy.

"Iya sayang." Sahut ali.

Illy menyuapi ali dengan telaten, setelah itu memberikan obat pereda nyeri pada ali.

"Sayang kamu ga makan?" Tanya ali.

"Ini mau cari makan dulu ya honey. Kamu baik-baik disini." Ujar illy.

"Iya jangan genit cepetan ntar aku kangen." Jawab ali cengengesan.

"Iya udah ah bawel. Aku kedepan dulu ya. Ass." Pamit illy kemudian mencium kening ali.

"Iya sayang hati-hati ws." Sahut ali membalas cium kening illy.

Setelah illy keluar ruangan ali, ada seorang gadis seumuran memasuki ruangan ali.

Jalan Pulang CintaWhere stories live. Discover now