Part 15

7.1K 230 0
                                    

Ali Prov

6 bulan sudah aku kembali ke Indonesia, bahkan kami sudah lulus sekolah dan masuk di universitas yang sama bersama Illy, Arif, Itte, Mila dan Kevin kekasih Mila yang ternyata sudah hampir setahun, namun hubunganku sendiri belum ada kepastian cinta dari Illy. Halik memang sudah tidak mengganggunya, namun sosok lelaki yang notabennya kakak senior kami, yang hampir setiap hari tak luput dari pandanganku selama sebulan ini seperti menaruh hati pada Illyku. Wajar saja aku menduga seperti itu. Aku lelaki dan aku tau betul maksud tatapan dan senyumannya pada Illy.

Kami semua satu jurusan, Manajemen. Karena kami mempunyai mimpi ingin membangun perusahaan bersama. Kami dipecah menjadi beberapa kelas,

Aku dan Itte Management A

Illy dan Kevin Management B

Mila dan Arif Management C

Awalnya aku sempat khawatir karena takut kehilangan Illy lagi. Tapi Kevin meyakinkanku akan menjaga Illyku.

"PARA MABA YANG SUDAH HADIR SILAHKAN BERBARIS DI LAPANGAN MENURUT JURUSAN MASING-MASING! KARENA SEBENTAR LAGI AKAN ADA KATA SAMBUTAN DARI KETUA SENAT!" Teriak kakak senior menggunakan Toak.

Kami berlari kecil menyusun barisan. Lucu memang,Illy, Itte dan Mila berdiri sejajar dan kami para pangerannya dengan sigap berdiri dibelakang mereka. Hahaha.

Setelah kaka senat membuka acara dan meresmikan acara ospek,para mahasiswa baru diminta berkumpul di depan fakultas masing-masing. Tanganku tak pernah luput menggandeng tangan Illy. Walaupun 'SEBASTIAN' tapi kami selalu bersama melebihi sepasang kekasih.

Kami masuk diantara kerumunan yang ada di depan fakultas manajemen.

"Baik adik-adik, kami akan membagi beberapa kelompok." Ucap senior sambil membuka selembar kertas dan ku kira itu daftar nama kelompok kami yang akan dibagi.

"Kelompok 1, ....,....,....,....,....,...."

"Kelompok 2, Prilly, Mila, Arif,....,....,....,"

Astagaaaa aku dipisahkan dengan Illy.

"Kelompok 3, ....,...., Aliando,....,Kevin dan Itte."

"Dll.........."

Setelah pembagian kelompok, saatnya kaka senior berbagi tugas mengarahkan masing-masing kelompok mereka. Aku tersentak kaget, ternyata yang mengarahkan kelompok Illy adalah laki-laki yang selalu memandangi Illy setiap kami bertemu saat masuk ke kampus ini. Tanganku mengepal, rahangku sudah geram rasanya. Tapi aku harus sabar!

"Kamu jangan tptp sama senior atau yang lain. Awas!" Ancamku tegas yang kurasa membuat Illy kaget.

"Idihhh santai kali Pak. Aku takut tau. Ga kok. Kamunya aja lagi." Balasnya membuang muka.

"Akukan sayang kamu. Kamu juga ga bakal bisa kemana-mana itu kan ada aku disitu." Godaku, memegang buah kalungnya yang bertulis namaku sambil tertawa kecil.

"Ya udah aku lepas." Gumamnya saat dia mengangkat tangannya mengarah ke pengait kalung.

"Ehh jangan dong. Kamu mah, aku kan sayang tapi kamu gituin aku.!" Cegahku mengambil kedua tangannya.

"Makanya jangan gitu dong. Percaya sama aku." Sahutnya pelan dan tersenyum padaku. Aku hanya mengangguk dan melempar senyum mematikanku. Hahahaha.

-SKIP-

Hari sudah sangat terik,sekarang sudah jam istirahat. Aku menulusuri setiap sudut fakultas karena ingin mengajak Illy mengambil makan yang sudah disediakan panitia. Aku menemukan sosok yang sangat familiar bagiku. Itu Illyku! Dan dia bersama senior ganjen itu yang memberikan Illy santapan makan siang hari ini sambil tersenyum, aku tau jelas senyum itu. Senyum yang mungkin saja bisa membuat Illy mabuk!!! Arghh Illy! Aku sangat geram dan segera menghampirinya. Ku raih jemari Illy mengaitkan dengan jemariku.

Jalan Pulang CintaWhere stories live. Discover now