Part 9

5K 233 0
                                    

Ali Prov

Berarti selama ini Halik ga tau siapa gue, ga tau penyebab kemurungan Illy. Sebenarnya dia lelaki hebat, tanpa ingin tau siapa dan apa penyebab kemurungan gadisku dia bisa membantu Illy bangkit dalam waktu singkat. Tapi tetap saja aku tidak terima jika dia memiliki Illy awalnya karena kasian.

"Ya udah, lo pulang aja dulu. Biarin dia nenangin dirinya. Gue kasian liat dia kaya gini. Mungkin dia butuh waktu dan semoga aja ga kejadian lagi kemurungan Illy yang lalu. Oh iya gue Ali, temen sekelas Illy." Ucapku

"Gue Halik. Oke makasih ya. Gue titip Illy. Gue selesaikan masalah sama Sinta dulu. Gue ga mau kehilangan Illy bro." Sahut Halik yang membuatku kembali memanas.

Sekarang aku bimbang, apa iya Illy masih mencintaiku? Sementara dia bisa menangis sejadi-jadinya seperti tadi karena melihat Halik dengan wanita lain. Ya Allah, bagaimana lagi !!!

"Oh okey gue pasti jagain." Sahutku mencoba tenang.

"Gue balik ya. Bilangin sama Illy. Ass..." Ucap Halik berlalu keluar

"Hati-hati bro. Ws...." Sahutku.

Aku langsung menuju kamar Illy, ku buka knop pintunya. Ku lihat Illy tidur di temani Mila. Aku mendekatinya, teriris rasanya hatiku saat melihat gadis kecilku ini menangis karena lelaki tadi. Aku cemburu? Ya benar saja aku cemburu ! Tapi ini balasan yang harus aku hadapi atas keteledoranku beberapa tahun lalu.

"Udah lama dia tidur Mil?" Tanyaku pada Mila.

"Baru Li. Jangan di ganggu ya kasian. Oh iya gue mau ngomong sama lo diluar." Sahut Mila bergerak pelan meninggalkan kasur dan ku ikuti dia duduk di ruang tv.

"Ada apa?" Tanyaku

"Lo sejak kapan balik kesini?" Tanya Mila.

"Hampir seminggu Mil." Jawabku

"Li, maksud lo datang lagi ke kehidupan Illy apa?" Tanyanya, sentak membuatku menatapnya tajam.

"Maksud lo apa?" Tanyaku balik.

"Maaf, gue tau hubungan lo sama Illy dulu. Gue yang paling tau keluh kesah Illy. Saat Illy sayang banget sama lo, lo main sama cewe lain. Saat Illy terpuruk dan butuh lo, lo ninggalin dia. Li, lo harus tau betapa gilanya Illy saat lo tinggalin. Sebulan sebelum dia pindah ke Makassar dia nginep di rumah gue. Gue berharap dia bisa bangkit dan ceria lagi. Tapi nihil, tiap malam ngigo lo mulu, gue sedih banget waktu itu Li. Terus sekarang gue liat Halik bisa bikin Illy senang, meski gue tau rasa sayangnya sama lo masih sangat besar. Tapi sekarang kenapa semua cowo yang deketin Illy seenak hatinya aja. Apa mentang-mentang Illy selalu sabar? Gue ga bisa liat Illy gini mulu. Dan gue minta tolong. Kalo lo datang buat nyakitin dia lagi, mending lo nyerah dari sekarang Li." Tungkas Mila panjang lebar.

Dreeetttt.... Hati gue berasa disayat, sejahat itu kah gue?

"Mil, gue ngerti maksud lo,tapi lo taukan dari dulu perasaan gue kaya apa sama Illy. Gue pernah bilangkan sama lo sebelum gue berangkat dulu. Gue bakal balik buat Illy dan gue terima semua resiko apapun sampai Illy bisa sama-sama gue terus. Sekarang gue balik, gue ga mau ngelakuin hal bodoh kedua kalinya. Gue datang lagi buat hidup sama dia. Meski sekarang kita cuman sebatas teman, tapi gue yakin hubungan gue sama dia bisa lebih punya kepastian." Sahutku pelan dan sangat hati-hati.

Aku tau Mila orang yang bisa mengerti maksud dan tujuanku. Karena Mila satu-satunya orang yang selalu ada dalam hubunganku dan Illy.

"Oke lo boleh balik dalam hidupnya,tapi gue minta jangan ulangin kesalahan lo. Gue ga mau liat Illy terpuruk lagi Li." Sahut Mila

Jalan Pulang CintaOù les histoires vivent. Découvrez maintenant