Part 12

4.6K 223 0
                                    

Ali prov

Sudah hampir tengah malam tapi Illy belum pulang. Aku berdiri di depan rumahnya, aku memutuskan untuk menelponnya, tapi aku mendengar suara hp dari dalam mobilku. Astaga!! Hp Illy ketinggalan.

Aku sangat panik dan menghampiri Itte.

"Te, Illy belum pulang. Hpnya ketinggalan di mobil gue. Bantuin gue te, lo ada kontak Halik kan?" Tanyaku cemas.

"Aduh Illy ceroboh banget sih. Oke bentar." Jawab Itte mengambil hpnya dan mencari kontak Halik.

Sudah 5x Itte menelpon Halik tapi selalu diluar jangkauan. Sepertinya rasa cemasku benar-benar terbukti. Aku panik harus kemana.

Arif mencoba menenangkanku tapi tidak berhasil. Aku mulai berpikir, mungkin ada kontak keluarga atau orang terdekat Halik di hp Illy.

Saat aku mencoba mencari kontak keluarga Halik di hp Illy tertera nama Mama Syg menelponnya. Aku menarik nafas panjang mencoba tenang

Hallo ma, Ass...
Ws.. Ali? Illy mana nak?
I...Illy ada ma lagi sho....sholat baru selesai mandi, tadi habis ngerjain tugas bareng sama Itte juga.
Oh ya udah. Bilangin Illy mama pulang senin ya. Kalian jangan lupa makan. Ass.
Iya ma nanti Ali sampein. Ws...

Aku mendengus lega. Tapi ini tidak bisa didiamkan. Aku takut gadisku kenapa-kenapa.

Aku terus mengotak atik hp Illy dan menemukan sebuah kontak yang menurutku dapat dimanfaatkan Mami Halik mama yang tertera di hp Illy. Aku meminta Itte menelponnya. Itte menyalin nomor tersebut dan entah apa yang akan di katakannya nanti.

Tuttt.. telponnya nyambung dan Itte meloudspeakernya
Hallo Ass.. benar ini mamanya Halik?
Ws... iya benar. Ini siapa ya?
Maaf tante ini Itte temennya Illy. Tadi Illy sama Halik jalan, minta Itte nyusul kesana. Tapi Itte lupa mereka mau kemana. Tante tau mereka mau kemana?
Oh iya nak. Tadi katanya mau ngajak Illy ke Vila keluarga karena besok minggu, jadi mereka mau nginep disana.
Oh gitu. Bisa minta alamatnya tante?
.................................
Oke makasih tante. Ass.
Sama-sama nak. Ws

Aku mengepal tanganku. Aku tidak tau apa yang dilakukan laki-laki biadab itu. Aku bergegas meminta Itte mengunci seisi rumah dan mengambil jaket serta kunci mobil. Aku melajukan mobilku cepat menuju alamat tersebut. Dengan emosi yang sudah diujung ubun-ubun aku tidak sadar lagi kecepatanku di atas batas.

"Ali pelan dikit dong. Ntar yang ada kitanya yang kenapa-kenapa ga bisa ketemu Illy." Ucap Itte.

Aku tak memperdulikan kata-katanya. Aku ingin segera sampai untuk membunuh laki-laki itu.

Sekitar 2 jam aku sudah ada disebuah desa yang menanjak seperti bukit. Banyak perkebunan teh disana. Jalanan gelap karena belum ada fasilitas lampu jalan.

Aku berhenti di sebuah vila berlantai 2 dan ku lihat 2 buah mobil disana.

Aku segera menuruni mobilku diiringi Itte dan Arif.

"Kita jalan pelan jangan sampai ketauan biar kita tau sendiri apa yang terjadi di dalam." Saran Arif yang diikuti anggukan oleh aku dan Itte

Krekkkk ...

Pintu depan tidak di kunci. Aku berjalan pelan menyusuri tempat ini. Tak ada seorangpun yang nampak. Sampai ku dengar suara samar-samar dari lantai atas.

"Lepas... lepasin gue Halik plisss..." Suara itu, suara Illy. Aku sangat hafal!

Kenapa Illy menangis? Apa yang Halik lakuin? Bajingan!!!!!!

Jalan Pulang CintaWhere stories live. Discover now