Part 2

6.7K 273 1
                                    

-SKIP ISTIRAHAT-
Prilly Prov

Bel istirahat berbunyi. Semua anak meninggalkan kelas.

"Itte ayo makan." Ucapku sambil berdiri. Tapi Ali membentangkan kakinya ke depan hingga aku tak bisa keluar dari mejaku karena posisi dudukku di ujung samping dinding.

"Permisi" Pintaku pelan

"Kamu ke kantin bareng aku ya sayang." Bisik Ali pelan.

"Aku sama Itte kamu sama yang lain. Lagian banyak tuh cewe yg liatin kamu" sahutku sambil berusaha keluar. Tapi pertahanannya sangat kuat. Huhhh

"Aku ikut yaaa ya sayang yaa" Sahutnya.

"Serah. Awas ahhh Ali aku mau keluar nih." Rengekku mulai manja. Aku yakin ini berhasil hahaha.

"Iya deh ya. Gemesss deh manja banget" Ledek Ali sambil mencubit pipiku.

"Udah ya mesra-mesraannya. Ayo ke kantin gue laper. Ali ikut yuk Arif ikut juga nih" Ajak Itte yang dibalas anggukan semangat Ali dan senyum manisnya.

Kami berjalan menyusuri koridor sekolah. Semua mata tertuju pada Ali. Lelaki tampan dengan perawakan tegap dan sedikit berotot hingga menyempurnakan fisiknya. Entah Ali yang menyadari semua mata melihatnya, dia langsung menggandeng tanganku. Aku kaget dan jantungku kembali berpacu. Huhhh pasti wajahku sudah bersemu seperti kepiting rebus.

Aku langsung melepas tangannya dan.berjalan lebih dulu seolah-olah ingin menghampiri Gritte yang tidak menyadari kejadian tadi. Aku menggandeng tangan Gritte dan membiarkan Arif berjalan sejajar dengan Ali.

Kami sudah berada di kantin. Aku menarik Gritte duduk di sampingku tapi manusia tidak peka ini malah melepas tanganku dan duduk di samping Arif. Terpaksa dan sangat berat hati bercampur senang Ali yang duduk disebelahku hahaha.

"Lo mau apa Illy sayang, Li, Rif ?" Tanya Gritte kepada kami.

"Aku Ayam Presto aja kaya biasa." Sahutku malas.

"Gue samaain Prilly deh." Ucap Ali sambil melirikku dengan senyum terbaiknya.

"Gue mie ayam ya Te. Makasih." Sahut Arif ramah yang pasti bikin si Itte ngefly. Itu aja mukanya udah kaya blosh on 7lapis.

Senyum ini, ya senyum yang sudah ku tunggu selama beberapa tahun. Senyum yang selalu hadir disetiap candaku. Senyum yang teduh selalu menenangkanku. Ya Allah mungkinkah aku akan bersama senyum ini lagi? Sebenarnya aku tak mampu membohongi diriku Ya Allah. Aku rindu dirinya dan bersamanya. Tapi apa aku harus menghianati orang yang sudah menjaga dan menungguku pulang selama ini, Halik. Apa yang harus aku lakukan? Ingin rasanya aku menikmati hangat pelukannya lagi. Tapi apa daya, mungkin sekarang dia sudah memiliki pasangan yang sama dengannya. Berlimpah materi dan wajah yang setara. Batinku

"Hey kok ngelamun Ly." Ucap Ali mematikan lamunanku.

"Emmh... eh. Ga kok." Sahutku gugup

Setelah beberapa menit, pesanan kamipun datang.

"Ini buat kamu. Kamu suka tomatkan," Ucap Ali yang berhasil membuat gadis bawel di depanku mengerutkan dahinya.

"Ga usah kamu makan aja." Ucapku sudah sangat salting. Pasti setelah ini Gritte akan seperti wartawan karena matanya memicikkan kecurigaan.

Ditengah makanku yang tidak semangat, hpku bergetar notiv sms dari Halik.

Fr: Halik
Hay sayang. Udah istirahat ? Jangan lupa makan ya. Jaga kesehatan. Love you muah.

Aku langsung sumringah sembari membalas smsnya.

To: Halik
Iya sayang. Ini makan sama Itte. Kamu juga ya. Love you too. Muah

Jalan Pulang CintaМесто, где живут истории. Откройте их для себя