49. Reincarnation

Mulai dari awal
                                    

"Lebih baik dia mati!" Damon menunjuk putri kecil itu, ia hendak memangsanya.

Amera mengaum lantang, ia menghalau perbuatan kejam Damon dan menyelamatkan putrinya dari serangan siren yang juga ingin membunuh. Tangis Amera membuat bayinya ikut menangis. Dia merintih karena banyaknya luka di sekujur badan, ditambah lagi penyakitnya semakin menggerogoti organ dalam.

Damon memberi pilihan pada Amera; tetap hidup di kerajaan tapi putrinya harus dibunuh, atau mereka berdua dibuang ke daratan hingga mengering di sana. Amera tak memilih keduanya. Ia tau ajalnya sudah dekat dan hanya menunggu waktu hingga dirinya gugur.

Amera tidak ingin putri kecilnya menjadi santapan bangsa siren. Ia mau sang putri hidup dengan layak tanpa diganggu oleh apapun. Maka, Amera membunuh anaknya dan menaruh rohnya ke dalam kalung yang ia kenakan. Kalung itu berbentuk koin emas dengan ukiran ekor siren pada permukaannya. Dari kalung tersebut muncul cahaya merah yang benderang ketika roh Putri Siren masuk ke sana.

Usai itu Amera berenang ke atas hingga kepalanya keluar dari air dan bertemu udara. Kawasan pantai sangat sepi karena sudah malam. Cepat-cepat Amera melepas kalung lalu membuangnya sangat jauh sampai mendarat mulus di pasir. Dari kejauhan, Amera mengamati kalung itu dan berharap nantinya tidak diambil oleh orang yang salah.

Jika seorang ibu yang kesulitan memiliki anak menemukan kalung itu dan berjodoh, maka sesegera mungkin ia akan mengandung janin yang merupakan reinkarnasi dari Putri Siren dalam wujud manusia.

Amera menitik air mata karena sebetulnya begitu berat melepas sang anak. Namun ia sadar bahwa dirinya tak akan lama hidup di dunia. Satu hal yang membuat Amera merasa tenang adalah ia yakin anaknya akan lahir kembali dengan kondisi jauh lebih baik.

Ketika anaknya lahir dalam bentuk manusia, ia tak akan bisa berenang. Itu membuatnya semakin jauh dari lautan. Dan meski terlahir kembali, anak itu akan dititipkan sifat penyerang layaknya siren untuk berjaga-jaga bila makhluk di daratan mengusiknya.

Sesaat setelah itu, Amera menutup mata dan tubuhnya perlahan tertelan ombak hingga benar-benar menghilang dari dunia.

Kabar kematian Ratu Siren sempat menggemparkan kerajaan. Meski sangat benci pada Amera, ternyata Damon enggan mencari penggantinya. Bertahun-tahun ia hidup sendiri sebagai pemimpin dan hatinya semakin mengeras bagai baja karena begitu kuat menangkis segala hinaan tentang dirinya yang sampai sekarang tak memiliki keturunan. Rakyatnya sendiri bahkan tak segan mencibir Raja Siren.

"Bagaimanapun aku harus punya keturunan." Damon bertekad.

Sembilan tahun setelah kepergian Amera, Damon melakukan tindakan keji yaitu memerkosa Ratu Ophelia hingga terjadi pembuahan. Kehidupan dua kerajaan itu bertambah kacau saat Damon mengaku ia mencintai Ophelia. Lelaki itu berani menantang takdir bahwa cinta antara siren dan mermaid sangat dilarang.

Banyak yang sakit hati atas kejadian tersebut. Walau kenyataan begitu pahit, Zale tetap setia di samping Ophelia dan ikut merawat janin itu. Zale juga yang maju paling depan ketika warga menyerbu untuk menghancurkan kehamilan Ophelia.

"Aku yakin, dia bukan anak biasa. Dia sangat berharga," ungkap Ophelia pada mereka dan perkataannya sama sekali tak diindahkan.

Hingga berbulan-bulan Ophelia menerima cacian yang sebelumnya tak pernah sampai ke telinga dia. Kaum mermaid bersedih dan tidak siap memiliki keluarga baru yang merupakan keturunan siren. Itu sama saja menerima musuh terbesar masuk ke hidup mereka.

ALAÏA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang