2. Kabur

441K 50.4K 31.9K
                                    

FOLLOW IG AKU: alaiaesthetic & radenchedid (cadangan). Biar engga ketinggalan info tentang ceritaku! 🤍

2. Kabur

Mobil Langit berhenti di depan rumah Lila

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mobil Langit berhenti di depan rumah Lila. Setelah mengucapkan terima kasih, Lila keluar dan cepat-cepat masuk ke rumah.

Cewek itu was-was karena feeling-nya mengatakan bahwa Bastian masih mengejar. Pacarnya tersebut memang nekat dan cenderung posesif.

Dari dalam mobil, Langit mengamati Lila sampai dia benar-benar masuk ke rumah dengan aman. Pandangan Langit tidak terlalu jelas karena mobilnya dihalangi pagar, namun ia tetap bisa melihat pergerakan Lila.

Ketika pintu rumah sudah tertutup rapat, barulah Langit melesat meninggalkan tempat. Ragas sudah tepar, anak itu tak akan mengganggu Langit dengan celetukannya yang tidak penting.

Baru saja melaju beberapa meter menjauh dari rumah Lila, tiba-tiba dari arah berlawanan muncul motor dengan lampu yang sangat terang dan menyilaukan mata Langit.

Si pemilik motor membunyikan klakson satu kali tapi panjang. Alhasil Langit menghentikan laju mobil dan mendengus pelan.

"Apaan sih," gumam Langit, sebal. "Begal?"

Orang tadi turun dari motor dan menghampiri mobil Langit. Langit hanya menurunkan kaca, dia enggan keluar. Dan sekarang Langit bisa lihat dengan jelas siapa sebenarnya orang itu.

"Ngaku lu sekarang!" Bastian menunjuk Langit, dia marah secara dadakan.

"Ngaku apa, anjing?" Langit menyahut.

Bastian melepas helm dan berseru keras, "Lo selingkuhan Lila!"

Langit mengerut kening, dia terkejut campur terheran-heran mendengar penuturan Bastian. "Udah gila lu ya?"

"Kalo bukan, kenapa Lila mau dibawa pergi sama lo?" Bastian melangkah satu kali agar makin mendekat ke Langit.

"Keluar lo! Kita kelarin sekarang!" Bastian marah-marah.

"Mauan lu," cetus Langit, cuek.

"Keluar, bangsat! Takut lu sama gua?!" Bastian memukul kaca depan mobil Langit.

Kesal, Langit menatap Bastian dengan tajam. Dia paling tidak suka dirinya difitnah dan memancingnya marah tanpa alasan jelas.

"Lo mau pinggirin motor lo, apa mau gue tabrak?" ujar Langit, nadanya penuh penekanan.

"Ha! Mau kabur? Nggak punya nyali lu?" Bastian tertawa sinis. "Takut ngadepin pacarnya selingkuhan lu? Haha!"

"Oke, gue anggep itu jawaban buat opsi kedua." Langit berucap santai, kemudian ia menutup kaca dan melajukan mobilnya.

Brak! Langit menabrak motor Bastian, bahkan melindas bagian depannya sampai terdengar bunyi retakan. Tak apa mobil lecet sedikit, yang penting motor Bastian ringsek.

ALAÏA Where stories live. Discover now