27. Jalan Kita

288K 33.4K 35.5K
                                    

27

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

27. Jalan Kita

Selly sedang seru melakukan tarian di depan kamera ponsel. Ia bergerak sesuai irama musik dan sesekali tertawa karena lupa koreografinya.

Gadis kecil itu berputar, memainkan tangan, juga memamerkan ekspresi yang membuatnya terlihat makin asyik.

Keseruan itu harus terjeda ketika ada tamu datang dan mengetuk pintu tanpa henti. Selly menoleh, kemudian mematikan ponsel dan melangkah cepat keluar dari ruang keluarga.

Derap langkah Selly menciptakan bunyi sendal yang bersentuhan dengan lantai. Sambil mendekat ke pintu ia berseru, "Iya, tunggu!"

Lalu Selly membuka pintu dan menemukan tamu tersebut. Senyum Selly memudar, terlihat tak senang akan kedatangan orang itu.

"Anak bandel," celetuk Kai tiba-tiba.

Selly membulatkan mata, terkejut. "Kok Om ngatain aku?"

"Emang kamu nakal. Sama aja kayak Papa kamu. Pasti diajarin sama dia kan?" ceplos Kai.

Yang Selly rasakan sekarang adalah kesal bercampur malas menghadapi Kai. Wajah Selly menunjukkan ia marah, bahkan anak itu tak segan meninju perut Kai dengan kepalan tangannya yang kecil.

"Om nyebelin!" Selly berseru.

Kai tak peduli. Pukulan Selly sama sekali tak menyakiti perutnya. Pria itu nyelonong masuk, seraya berteriak memanggil Zito untuk keluar.

Selly bertambah dongkol. Ia meraih satu tangan Kai dan menahan orang itu untuk masuk semakin dalam ke rumahnya. "Papa nggak ada!"

"Ada! Om nggak percaya lagi sama kamu," sentak Kai.

Selly terus-menerus mencegah Kai menelusuri rumah ini. Ia tak ingin Kai merusak suasana rumah. Ia tidak rela lantai rumahnya diinjak manusia jahanam itu.

Keberanian Selly membuatnya sama sekali tak kepikiran untuk menyerah melawan Kai. Ia ingat pesan orang tua dan gurunya yang menanamkan ajaran untuk tidak berlaku kurang ajar terhadap orang lain. Tapi, Selly tak bisa menerapkannya pada Kai.

Sebelum Kai mengacaukan isi rumah, Selly dengan cepat menggigit tangan Kai sangat kencang hingga pria itu memekik dan mendorong Selly menjauh darinya.

Selly hampir tersungkur. Ia segera melepas satu sendalnya dan memukul Kai menggunakan benda itu. Selly juga mengusir, "Pergi! Pergi!"

"Berisik!" Kai membentak.

Selly menatap Kai sangat nyalang. Dia berlari ke luar rumah dan berteriak nyaring upaya mengundang warga yang mendengar untuk datang.

"TOLONG! ADA MALIIING!" Selly memekik.

"TOLONGIN SELLY! TOLONG!"

Suara Selly membuat Kai panik teramat sangat. Selly nengok ke belakang, ia bergegas ke pintu untuk mengambil kunci. Gerakan Selly terbilang cepat dibanding Kai.

ALAÏA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang