10. Feels

370K 42.4K 51.1K
                                    

FOLLOW INSTAGRAM AKU: alaiaesthetic & radenchedid (cadangan). Biar engga ketinggalan info tentang ceritaku! 🤍

 Biar engga ketinggalan info tentang ceritaku! 🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

10. Feels

Hujan deras membuat Kai kewalahan karena air kolam meluap dan luber hingga masuk ke dalam rumah.

Padahal, sebelum-sebelumnya kejadian seperti ini tak pernah terjadi! Sederas apapun hujan, tidak pernah ada masalah semacam ini. Banjir pun amat sangat jarang kecuali datang hujan badai yang tak berhenti sampai berhari-hari.

Kai menuruni anak tangga dengan tergesa dan cemas yang berlebihan. Ia teriak, seakan meminta air berhenti masuk ke rumah.

"Apa-apaan sih ini?!" Kai bertanya dengan nada membentak.

Di rumah tidak ada orang lain selain dirinya. Maka pusinglah Kai menghadapi situasi ini. Dia mencari alat untuk mendorong air keluar dari rumah, tapi rasanya percuma.

Semua itu hanya sia-sia bagai menjaring angin.

Kakinya sudah basah, bahkan air mencapai mata kakinya. Kai tak mampu berpikir jernih. Ia sampai bingung harus lebih dulu menyelamatkan hartanya yang mana.

"GILA!" Kai semakin pusing melihat air berdatangan.

Pagi-pagi sudah mendapatkan kesialan. Yang seharusnya ia menikmati hujan di pagi hari, yang hadir malah bencana.

"Ah!" Kai menendang air, ia sudah semakin kesal.

Kemudian pria itu berlari ke arah tangga, dia naik ke sana sampai setengah perjalanan. Dari atas, Kai mengamati keadaan di bawah. Lantai rumahnya sudah digenangi air dengan rata.

Gemuruh mengejutkan Kai. Suaranya menggelegar sampai kaca-kaca di rumahnya bergetar. Jantung Kai serasa hampir berhenti berdetak.

"Keparat! Rumah gue!!!" Kai memekik kuat, tidak terima melihat rumahnya dibanjiri air seperti itu.

Hanya berselang detik, listrik mendadak padam.

Kai terdiam. Teriakannya tak terdengar lagi. Langit gelap membuat cahaya yang masuk ke rumah menjadi sangat minim.

"SIAL!" Kai mengumpat.

"Gue bakal tuntut PLN atas kerusakan di rumah gue. Udah gila!" cetusnya penuh marah.

⚪️ ⚪️ ⚪️

Luka Ragas sudah diobati lagi. Kondisinya membaik meski masih harus dijaga dan dirawat agar tidak ada kuman yang menempel.

Dia tak sabar untuk segera sembuh agar bisa keluyuran seperti biasa. Ragas yakin, pasti teman tongkrongannya merindukan dia.

Di samping Ragas, Bunda tengah sibuk menggunakan ponsel. Beliau mengabarkan Langit bahwa mereka akan pulang nanti, setelah hujan reda.

ALAÏA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang