Tujuh

2.5K 119 1
                                    

Hai teman-teman jangan lupa kasih vote buat ku yaaa , gak rugi kok kasih vote hehe ...
Jangan lupa komen juga sebanyak-banyak nya yaaa , biar aku tambah semangat lagi nulisnya ..
Gomawo 🥰🥰

Selamat membaca

__

Setelah kejadian di cafe itu, Tania selalu menghindar dari Riko. Bahkan Riko hampir setiap hari datang kerumah untuk menemuinya, namun Tania tidak pernah berniat untuk menemui nya. Entah, rasanya muak saja melihat wajahnya itu.
Kepercayaan Tania selama ini telah di ubah menjadi sebuah kekecewaan yang amat mendalam.

**

Tania duduk termenung di taman kantor, hari ini ia ingin menegaskan hubungan asmara nya dengan Riko.
Ia melihat nya datang menghampiri sambil tersenyum manis, Tania hanya menatap datar dirinya.
Detak jantung nya sudah tidak berdegup kencang saat melihat dirinya, seakan-akan mati begitu saja. Atau mungkin, perasaan ini sudah tertutup karna ulahnya.

"Tania". Panggil nya dengan lembut.

Tania hanya menatap sejenak dan membuang pandangan ke arah lain. Riko duduk di sebelah Tania, meraih tangannya namun ia segera menepisnya.

"Aku memanggil mu bukan untuk berdamai!". Ucap Tania datar.

"Tan, aku tahu aku salah. Tapi udah aku Fikir kan semuanya, aku pilih kamu!". Seru nya menjelaskan.

"Aku tidak butuh keputusan mu Rik, aku cuma minta kita cukup sampai disini saja! Aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini lagi!!". Tegasnya.

"Tidak Tan, tidak!! Aku tidak mau hubungan kita berakhir begitu saja. Jangan ambil keputusan gegabah sepeti ini!!".

"Selama ini aku mengambil keputusan atas dasar hatiku, nurani ku, dan keputusan ini sudah bulat".

"Gak mungkin Tan, kamu pasti cuma emosi sesaat kan ? Aku tahu kamu cuma menggertak aku saja kan ?".

Tania menatap Riko dengan tajam, lalu menggeleng.

"Terserah kamu mau bilang apa, tapi keputusan aku sudah bulat! Kita akhiri semuanya!!!".

Tania pergi meninggalkan Riko tanpa Mendengar ucapan Riko lagi.
Riko memanggil nya namun Tania tidak menggubris sama sekali.

Tania sedikit menetes kan air mata, namun segera dihapus dengan jari nya. Ia rasa sudah tidak perlu berurusan dengannya lagi!!

Tubuh Tania terhuyung ke belakang, tidak disangka ternyata Riko menarik tangan Tania hingga masuk ke dalam pelukannya. Tania terkejut, ia membulatkan matanya. Jantungnya berdetak dengan cepat saking terkejutnya.
Riko memeluk dengan sangat erat.

"Tania, aku mohon jangan tinggalkan aku! Please!!". Suara Riko bergetar.

Tania terdiam, Riko melepaskan pelukannya memegang wajah Tania dengan kedua tangannya. Ia menempelkan keningnya dengan kening Tania.

"Tania, aku sangat mencintaimu. Aku mohon tetap lah dengan ku!!". Ucapnya lirih.

Tania melepaskan kedua tangan Riko dari wajah nya dengan pelan, ia pun menggelengkan kepala.

"Tidak Rik!! Aku tidak bisa!!".

"Tania, setidaknya beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Ku mohon!! Aku berjanji akan menepati janjiku dan mencoba untuk memulai dari awal".

Tania tertunduk, Riko memegang dagunya mengarah kan wajah Tania agar menatap nya. Riko mendekatkan wajahnya pada tania, ingin mencium bibir Tania, Namun saat bibirnya sebentar lagi menempel pada bibir Riko, Tania membuang arah dan mundur 2 langkah. Sontak saja Riko terkejut dengan tindakan Tania.

PENGKHIANATANWhere stories live. Discover now