Aksi 21 - Tidak Bisa Mengelak

5.5K 1K 229
                                    

Sebelum baca, jangan lupa buat tinggalkan jejak berupa vote dan komentar kalian di sini. Share juga ke media sosial atau teman-teman kamu agar Oceana bisa dikenal lebih banyak orang💛

Kamu juga bisa follow akun Wattpad atau Instagramku (sephturnus) supaya nggak ketinggalan naskah lainku nantinya hehe.

Selamat baca!

Selamat baca!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

OCEANA SUDAH tidak bisa mengelak lagi. Kejadian ini sudah pasti ada campur tangan Mbok Minah. Bagaimana tidak? Hanya Mbok Minah yang selalu menyaksikan Oceana bersama Obelix. Belum lagi Obelix ini orangnya gigih banget. Kalau main ke rumahnya kadang suka tidak tahu waktu.

"Non Ana, some ting bik is—"

"Something big, Mbok. Mana ada some ting bik," koreksi Oceana.

"Ya ... pokoknya itu! Maklum, lidah Thailand Mbok suka kepleset. Gara-gara pesonanya Mas Bright, nih!" kata Mbok Minah sambil mengibaskan pelan ujung-ujung roknya. "Non, penasaran nggak sama tampilan ulala Mbok pagi ini?"

"Mau ke pasar, kan?"

"Kalau mentoknya ke pasar, Mbok mana mungkin pake tas mehong ini," kata Mbok Minah. "Terlalu kelap-kelip manjalita, Non, lambang tasnya. Takut bikin silau mata yang lain. Mbok ogah, deh, bikin mereka iri. Takut kena santet Mbok tuh. Kalau nasib Mbok nggak bisa jadi Ibunya Bebigul Mas Zayn, ya udah, masih ada Mas Bright yang siap nerima Mbok apa adanya. Uwu!"

"Jadi...." Garpu itu sudah mendarat di irisan melon. "Apa something big—yang Mbok maksud?"

"Siapin makan malem."

"Oh...."

"Di rumah Nyonya dan Tuan."

Oceana memakan irisan melonnya lagi. "Oke. Paham."

"Buat nyambut kedatangan Mas Lix. Sekaligus perjelas kedekatan Non dan Mas Lix."

"Gitu doang?" Kepala Oceana hanya manggut-manggut. Tidak lama, terdengar entakan garpu—dan bangkitnya badan Oceana. "What actually the fuck?!"

Mbok Minah langsung melongo. "Itu artinya apa, ya, Non?"

"Mbok, ini apa-apaan, sih?" pekik Oceana. "Ide siapa makan malam ini? Mami? Terus apa? Mami tahu dari mana?" Saat mendapati tatapan menyelidik dari Oceana, Mbok Minah refleks mundur. "Jangan bilang lambe turahnya ini Mbok? Ngaku!"

Mbok Minah langsung balik badan. "Pay-pay, Non! Mbok berangkat dulu! Mas Bright udah nungguin, nih!" teriak Mbok Minah. "Entar malem dandan yang manjalita, ya, Non!"

Pop the QuestionWhere stories live. Discover now