78

720K 47.4K 22.1K
                                    

HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

MAKASI BANYAK ATAS SUPPORTNYAA!!

Yang part sebelumnya maksud Author bukan ga vulgar, maksudnya ga Author jelasin sampe selesai karena mengingat banyak pembaca di bawah umur. Amjay.

Tapi lumayan bagus ya, part kemarin bikin banyak orang berdosa sambil istighfar☺️.

HAPPY BIRTHDAY!!

HAPPY READING!

06.15 wib.
      Dira mulai membuka matanya, terlihat seseorang dengan wajah tampan di hadapannya masih tertidur dengan nyenyak.

Rey terlihat begitu tenang dalam tidurnya, satu tangannya melingkar di pinggang Dira.

Dira menggenggam lengan Rey dengan pelan agar Rey tak terbangun, ia kemudian menjauhkan tangan Rey dari tubuhnya.

Perlahan Dira menyibakkan selimutnya, mengambil kemeja Rey untuk menutupi tubuhnya dan mulai turun dari kasur.

"Akh.. hm," Dira langsung menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya.

Bagian 'barang berharga' Dira terasa cukup nyeri.

Dira kemudian melangkahkan kakinya dengan perlahan menuju kamar mandi.

Skip..

Mobil, 07.05 wib.
      Dira duduk di kursi sebelah pengemudi sembari menatap keluar jendela, sedangkan Rey fokus menyetir.

Sedari tadi tak ada yang berbicara.

Rey kemudian melirik ke arah Dira sekilas, pagi ini Dira tidak ada berbicara sepatah kata pun.

"Ekhem," dehem Rey berharap Dira mengalihkan pandangannya dari jendela mobil.

Namun, tidak berhasil. Dira masih setia menatap keluar jendela mobil dengan wajah datar.

Mungkin Dira sedang berpikir?

"Hari ini saya ga ke kantor," ucap Rey memberitahu.

Dira melirik ke arah Rey, ia kemudian menganggukan kepalanya. "Hm," gumamnya sembari mengalihkan pandangannya.

Rey menaikkan sebelah alisnya. "Kalo ada apa-apa kabarin aja," ucapnya lagi.

"Iya," Dira kemudian menatap layar handphonenya.

Rey mengetuk-ngetukkan jarinya di setir mobil sembari berpikir. Apakah Dira malu?

Setelah sampai di depan gedung kantor, Rey menghentikan mobilnya.

Dira menoleh ke arah Rey, ia kemudian mengulurkan tangan kanannya.

Rey membalas uluran tangan Dira, kemudian Dira mencium punggung tangannya.

Setelah selesai, Rey menggenggam tangan Dira dengan erat hingga membuat Dira mengerutkan dahinya.

"Pak," tegur Dira sembari menatap Rey dengan tajam.

"Kamu kenapa?"

"Saya ga kenapa-napa, udah lepasin."

Rey mengerutkan dahinya, "kamu malu sama saya?"

Dira menaikkan sebelah alisnya, ia kemudian menggelengkan kepalanya. "Engga," ucapnya.

"Trus, kenapa kamu diem?"

Dosenku Suamiku (TAMAT)                            [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Where stories live. Discover now