18 | Kisah Kita

416 43 0
                                    

Penulis : hanifahsyl
Genre    : happy
Happy reading...


"Jarak hanyalah satu titik kecil tak berarti, rindu adalah satu koma yang tak akan, menghentikan kalimat tentang kau dan aku.''

Mereka layaknya seperti sepasang kekasih yang sedang marak-maraknya dimabuk asmara. Terlihat sangat romantis. Iya, dia Ali Syarief yang biasa di panggil dengan sebutan Ali dan Prilly Latuconsina yang biasa dipanggil Prilly. Mereka sedang berada di pusat perbelanjaan ternama di pusat ibu kota Jakarta.

"Prill, kamu mau kemana dulu?" tanya Ali.

Prilly mengedarkan pandangan nya ke berbagai penjuru Mall tersebut. Prilly menunjuk salah satu toko baju branded, Ali melihat ke arah yang ditunjuk Prilly dan dengan segera langsung mengangguk.

Setelah Prilly berbelanja hoodie keluaran terbaru dari toko branded H&M, sekarang waktunya Prilly menemani Ali untuk berbelanja sepatu Converse favorit sahabat lelaki nya itu.

Setelah dua sejoli itu menyelesaikan acara berbelanja nya, mereka lanjut mencari tempat makan untuk mengisi perutnya yang sudah sedari tadi dilanda rasa lapar. Tapi, saat mereka ingin memasuki restoran sepat saji itu, dari arah belakang ada yang mendorong Prilly. Prilly tersentak kaget, hampir saja terjungkal kalau Ali tidak menahan perutnya.

"Hati-hati dong mba nya, liat hampir jatoh nih temen saya." ucap Ali memperingati dengan tegas.

Prilly mengelus lengan tangan Ali, sambil tersenyum ke arah nya, "engga apa-apa Ali, mungkin mba nya engga sengaja." Prilly tersenyum.

"Maaf ya mas, tadi saya terlalu terburu-buru sampai nabrak mba nya". ucapnya tulus yang menabrak Prilly itu.

Ali dan Prilly mengangguk, dan membiarkan mba nya masuk melewati mereka terlebih dahulu. "Kamu seriusan engga apa-apa?" menatap mata hazel milik Prilly itu dengan jelas. Prilly tersenyum, menandakan kalau ia tidak apa-apa.

Lalu, Ali mengenggam tangan Prilly untuk masuk ke restoran cepat saji itu.

"sebentar lagi dimulai". ucap seseorang misterius yang tengah memperhatikan Ali dan Prilly itu.

***

Pagi yang cerah di SMA Nusa Cempaka dihiasi suara bising-bising dari arah mading, mereka sibuk dengan jalan pikiran mereka yang entah kemana.

"Prill, are u okey? ada masalah apa?" tanya pemilik suara bariton itu.

Prilly menatap pemilik suara itu, "aku takut li, aku takut dia berbuat macem-macem lagi sama aku."

Ali mengenggam tangan Prilly, hangat itulah yang mereka rasakan.

"Engga! Kamu tenang aja Prill, ada aku yang selalu setia ngejaga kamu, kamu tenang aja ya."

"Tapi Ali--"

"Kamu, percaya kan sama aku?"

Dengan cepat Prilly mengangguk. "aku, percaya sama kamu." ucap nya dengan mantap.

Padahal seharusnya ada hati lain yang harus Prilly jaga. Tapi gara-gara rasa kecewanya terlalu besar jadi ia lebih memilih sahabatnya, untuk menumpahkan semua kekecewaan fatal yang bermulai dari kekasihnya itu. Cuma Ali lah yang bisa membuat Prilly nyaman.

"Maafin..aku.."

***

Jam 2 siang tepat dilapangan sekolah telah memasuki jam pelajaran olahraga. Membuat siswi-siswi SMA Nusa Cempaka berdecak sebal. Bagaimana tidak para wanita kan tidak mau kulitnya gosong karena sinar matahari. Begitupun Prilly, ia sangat menjaga kulit putihnya itu.

Tiba-tiba dari arah belakang ada yang menubruk bahu Prilly dengan keras. Prilly mendongak melihat siapa yang sudah menabrak bahunya tersebut.

"Ups, sorry gue engga sengaja." katanya.

"Tapi, niat." batin Prilly berbicara.

Prilly melengos tidak memperdulikan kan ucapan perempuan tadi. Iya, tadi itu Vita teman satu jurusan nya. Menurut berita yang beredar se-antero sekolah, Vita itu mempunyai rasa kepada Ali sahabat nya itu. Tapi, Ali nya sendiri tidak mempunyai rasa kepada Vita. Jadi mungkin Vita sangat membenci Prilly karena itu. Vita selalu mencari celah untuk membuat Prilly kalah dihadapan nya, tadi sayangnya dewa Fortuna tidak berpihak kepada dirinya. Dan itu, membuat dia tambah membenci sosok yang bernama Prilly itu. Ambisinya kuat untuk menjauhkan Prilly dari Ali orang yang masih bertahta di hatinya itu, meski cinta nya tak terbalaskan oleh Ali. Kalau dirinya tidak bisa mendapatkan Ali, Prilly juga tidak boleh mendapatkan Ali. Itu ambisinya.

***

"Aku mau ngomong sama kamu by."

Prilly masih diam dengan posisinya, menatap kekasihnya itu yang bernama Jordan. Prilly mendelik meminta jawaban sekarang.

"Aku mau kita putus."

Deg,

Prilly menatap lebih dalam, "benarkah?" tanya nya dalam hati.

"Iya aku mau kita putus, aku udah bosen sama kamu"

Tes,

Air mata Prilly menetes, selama ini orang yang ia harapkan akan meninggalkan nya..

"Kenapa? Jadi selama ini lo bener-bener main di belakang gue?"

Pria itu mengangguk.

Prilly tersenyum tegar, baiklah jika itu yang di inginkan kekasihnya. Ralat, mantan kekasih.

"Oke, gue terima keputusan lo. Gue tipe orang yang mudah menerima walaupun rasanya sakit. Apalagi lo mutusin nya pake cara selingkuh dulu di depan gue!" kata Prilly.

Prilly bangun, mengusap air mata nya yang turun tidak terlalu banyak."makasih, udah pernah jadi orang terspecial di hidup gue, orang yang pernah mengisi hari hari gue." katanya lagi.

Prilly berlari sekencang mungkin, untuk menemukan sosok sahabat nya, Ali. Ya, cuma Ali lah yang bisa menenangkan Prilly.

Prilly menemukan Ali di koridor menuju kelasnya Ali. Tanpa babibu lagi, Prilly langsung memeluk Ali, menenggelamkan kepalanya di dada bidang sahabat nya itu.

"Ali, gue putus sama Jordan."

Ali yang memang sudah tau rencana busuk seorang Jordan pun hanya mengangguk saja. Memberikan ketenangan di bahu Prilly.

"Nyesel?" tanya Ali.

Prilly diam sejenak, sejujur nya ia pacaran dengan Jordan pun terpaksa karena ayahnya, tapi bagaimana pun juga Jordan pernah menjadi warna dalam hidupnya. Tapi tidak, Prilly tau sekarang ia hanya cinta dengan sahabat nya itu, Ali. Tapi tidak tau dengan Ali nya, Prilly menyimpan rasa ke Ali udah selama 1 tahun 5 bulan.

"Dikit." cicitnya.

"Yaudah jangan di sesalin, masih banyak cowok kok yang mau sama lo, bahkan lebih baik dari mantan lo itu." kata Ali

"Termasuk lo?"

Prilly menunggu jawaban Ali. Semoga cinta nya tidak bertepuk sebelah tangan.

"Iya." jawab Ali

Prilly mengerjai tidak percaya, ternyata selama ini cinta nya tidak bertepuk sebelah tangan. Prilly tersenyum dalam hati dan membuat pelukan nya semakin erat.

END

A/N. Haloo kembali lagi sama aku, sebenernya ini lebih ke gantung si ceritanya heheh blm tau kan balas dendamnya Vita? Yaudah gapapa deh biar itu jadi urusan nya Meraka aja yaa!! Xixi😆 happy enjoy yaa!! Oh iya, minta doanya ya man teman aku abis PTS hehehe..semoga dapet nilai yang memuaskan, heheh thankyou..

Love, Hanifah

Short Story [ Ali & Prilly Ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang