12 | our

524 59 3
                                    

    "Udah lama??"

  Suara itu mengalihkan atensi wanita cantik yang tengah duduk santai,sembari menunggu pria tampan yang kini telah ada didepannya.

   "Saya yakin sama keputusan yang diambil mama ,saya akan jalanin hubungan ini sama kamu. Demi mama saya dan demi kebahagiaannya."
   Terdengar tegas dan penuh penekanan,Ali menyampaikan maksud dan tujuannya untuk mengajak Prilly bertemu di cafe gadis ini.

   "Lalu,apa kamu pernah mikirin kebahagiaan aku Li?? Selama ini hidup aku selalu dalam aturan. Kamu bertindak seolah-olah kamu yang terpaksa dalam hubungan ini. Kamu ngaca dong,setelah apa yang terjadi dimasa lalu,kamu dengan gampang nya masuk kembali di hidup aku. Punya otak gak sih??"
   Sarkas Prilly seraya bangkit dari tempat duduknya.

   "Ini keinginan mama ly,sudah seharusnya aku turuti ,"
 
   "Lalu kalo kamu terpaksa kenapa kamu gak berontak Li,kenapa kamu berusaha untuk terlihat tegar sedangkan kamu harus menjalankan kewajiban kamu,sebagai ayah dari anak perempuan itu,kenapa??" Teriak Prilly karena tak kuat lagi dengan drama memuakkan yang dilakukan oleh laki-laki sialan ini.

'karna aku gak pernah terpaksa menjalankannya sayang'

    "Aku tau dan gak perlu kamu ingatin aku ly,"  geram Ali dan menggebrak meja kayu jati yang ada didepannya. Sontak,perbuatannya itu menjadi penarik para pelanggan cafe menolehkan pandangan pada mereka berdua.

    "Jangan ingatkan tentang tanggung jawabku pada Alea, tanpa kamu suruh,sudah pasti aku akan bertanggung jawab pada anak yang ada dalam perut nya!!"
    Bentak Ali yang semakin geram saat Prilly menatap nya semakin tajam. Tapi,itu semua tak berlangsung lama. Beberapa detik setelahnya,air mata dari manik hazel ya itu tak dapat lagi terbendung.

   Bagaimana mendeskripsikan perasaannya saat ini. Pria yang selama ini ia cintai dan perjuangkan didepan orang tuanya,telah menghancurkan segala kepercayaannya terhadap satu kata bernama cinta. Dan berujung putusnya hubungan persahabatan antar Prilly dan Alea.

   "Dan sekarang kamu jadikan ibu kamu untuk mengikatku??"

   "Bukan begitu ly.."

    "Tapi apa brengsek!!"
  Potong Prilly menyumpah serapahi Ali yang bertindak egois dengan ingin memiliki 2 wanita sekaligus yang sama-sama berarti bagi hidup nya.

   "Alina juga berhak mendapatkan kasih sayang ku ly,jangan egois!!"

   "Alina tidak butuh ayah seperti kamu Li,pria brengsek yang tega meninggalkan dia disaat ibu nya tengah berjuang mengandung dirinya tanpa sosok ayah yang nyatanya brengsek seperti kamu."
  
    Ali hanya mampu terdiam,dan membenarkan dalam hati bahwa ia adalah pria brengsek yang telah tega meninggalkan Prilly yang tengah mengandung buah hatinya.

   Jika boleh mengulang waktu,ia rasanya ingin kembali pada saat dimana ia berjuang dan bahagia bersama Prilly. Semua drama yang ia mainkan ternyata mampu ditebak oleh Prilly dan berakhir perang seperti ini.

   Ia datang pada ibunya dan berkata bahwa ia sudah memiliki anak dengan Prilly dan tentu saja ibunya akan memintanya untuk menghalalkan wanita itu dan menjadikan Prilly menantu ibu nya. Karna selama ini ibunya begitu menyayangi Prilly.

   "Apa segitu gak maunya kamu ly,kembali membina hubungan kasih bersama ku,merangkai kebahagiaan kita kembali bersama Alina?"
   Ali menatap manik hazel yang telah banjir dengan cairan bening yang telah tertumpah sejak tadi.

   "Kamu gak bisa egois,memiliki 2 wanita sekaligus dalam hidup kamu Li. Lupakan aku dan bahagiakan keluarga kecil kamu Li. Aku dan Alina mampu hidup tanpa kamu. Karna saat mengandung nya aku pun sendiri Li,TANPA KAMU!!" ujar Prilly dengan penuh penekanan.

Short Story [ Ali & Prilly Ver.]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant