2 | Happines

1.1K 98 7
                                    

Penulis : hanifahsyl
Genre : Happy

Happy reading...

"Kamu jahat! Kenapa kamu ga pernah buka hati kamu buat aku, KAMU EGOIS! KAMU ENGGA PERNAH  NGERTIIN AKU. KAMU CUMA MENTINGIN DIRI KAMU SENDIRI, aku capek!--Aku rasa kita sampai disini aja, makasih buat semuanya." ucap seorang gadis cantik, lalu melangkah pergi untuk menjauh dari taman itu. Meninggalkan seorang pemuda tampan yang sedang mencerna kalimat yang dilontarkan beberapa menit yang lalu oleh gadis itu.

Lamunan Ali terbuyarkan oleh seseorang pemuda yang tengah duduk di kursi depan nya, "Rupanya seorang Ali Arfian Syarief, sedang galau, mikirin apa si lu bro?" diiringi dengan nada mengejek.

Ali langsung memutar bola matanya malas menanggapi ejekan teman nya itu. "Mau tau aja urusan orang, this is my privacy. Engga usah ikut campur". Dengan tatapan tajam nya.

Kekehan kecil terdengar, rupanya sahabat nya itu suka sekali menggoda dirinya. "To the point aja, lo kesini mau ngapain? ganggu gue kerja aja!"

"Wets, santay bro. Gue kesini cuma mau ngasih tau, Klo acara reuni SMA Minggu depan. Lo harus dateng ga mau tau!" Kata pemuda itu.

Ali menimang-nimang perkataan sahabat nya tadi. ya, yang sekarang ada di hadapan nya adalah sahabat SMA nya. Seorang pemuda yang tak kalah tampan itu bernama Rizky Gino Alfahrez. Seseorang yang mengetahui kisah cinta seorang Ali Arfian Syarif di masa putih abu-abu nya.

"Gue pikir-pikir dulu deh ky, kalo ngga sibuk insha Allah gue dateng".

Hening, tak ada obrolan beberapa menit. "Kenapa? Lo takut ketemu dia?". Tepukan di bahu Ali membuat Ali mendongak menatap ke arah sahabat karib nya itu. "Mau sampai kapan lo kek gini terus li? Coba deh selagi ada waktu perbaikin aja siapa tau bisa jadi lebih baik lagi, ga ada salahnya juga kan?"

"Lo bilang kek gitu, karena lo engga ngerasain ky, saat semuanya udah hilang, gue ngerasain arti penyesalan yang sesungguhnya. Gue takut dia ga mau nerima gue lagi,  jangankan menerima, mungkin lihat muka gue aja dia udah ga sudi." Ketusnya.

Dengan tatapan mengejek, "Nyesel juga kan Lo, gue bilang juga apa. Yaudah si li Dateng aja, siapa tau dia ga Dateng. Kan tujuan utamanya kita reuni sama anak-anak yang lain, klo masalah dia Lo hadapin sendiri lah, inget ya udah dewasa harus lebih bijak Lo nya dalam menghadapi masalah. Siapa tau, dengan lo ketemu dia semuanya bakal berubah. Gue izin pamit ya, masih ada urusan di kantor yang gue belom selesain, gue harap lo Dateng". Ucap pemuda tampan bernama Rizky itu.

Ali masih memikirkan, apakah ia harus datang atau tidak, sejujurnya ia ingin sekali datang, tapi, ia takut untuk melihat nya lagi, setiap ia melihat wajah mungil gadisnya itu, Ali merasa tertampar dengan tindakan bodoh nya dulu. Ia akui, sekarang ia sangat menyesal kehilangan gadis itu, dan lebih menyesal nya lagi saat tau ternyata gadis itu sudah memiliki tunangan. Bagai tamparan keras buat dirinya yang telah menyia-nyiakan berlian demi butiran debu. Saat ini ia merasa dirinya menjadi lelaki ter-bodoh yang pernah ada.

***

Waktu menunjuk kan pukul jam 18.00 WIB, yang artinya jam kantor sudah selesai. Ramai nya jalan raya membuat lalu lintas kemacetan-macet dari segala arah. sebelum pulang ke apart  Ali memutuskan mampir ke minimarket terdekat untuk membeli persediaan cemilan serta minuman. Namun, saat ia hendak turun mengambil langkah masuk ke minimarket, Ali menemukan dompet, Ali ragu apakah harus membalikan nya kepada yang punya atau pura -pura tidak peduli. Tapi, sayang nya Ali masih mempunyai hati nurani yang baik. Ali rasa mengembalikan nya saja ke seseorang yang masuk ke dalam minimarket tersebut, tanpa mengulur waktu, Ali langsung mengambil langkah memasuki minimarket tersebut. Sayangnya, minimarket tersebut sepi. Cuma ada dirinya dan -- satu orang perempuan disana yang tengah mengambil beberapa minuman di lemari es.

Short Story [ Ali & Prilly Ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang