Df 42. 'Potongan Mimpi'

7.3K 959 309
                                    

Df 42
'Potongan Mimpi'

Tolong tinggalkan jejak setelah membaca ya ❣️ Jangan menjadi pembaca gelap 🖤🤗

Semakin hari akan semakin deket sama yang namanya 'Akhir'🙂🙏

Jangan sia-siakan yu Komentar sama Bintangnya, biar Endingnya sesuai ekspektasi kalian🖤🙏🙂

Maaf kalau masih banyak kesalahan kata yaa🙂🖤🔥❤️❤️

See u🔥

'Sama halnya kalian perempuan, laki-laki juga punya banyak sisi. Tergantung kalian mau lihat yang mana. Humoris, Romantis, Atau Sadis' -Df42🌙🌻

•••

Gea terbangun dengan mata sembabnya, dia masih terus merasakan kehadiran Defan disisinya. Dia pikir dengan dia tidur akan mengurangi sedikit bebannya tapi nyatanya itu malah semakin membuatnya merasa sepi dan hampa.

Suara notifikasi ponselnya membuat dia menoleh kenakas lalu mengambil ponselnya, dia membuka aplikasi WhatsApp ternyata ada sebuh pesan singkat yang membuat nafasnya tercekat.

Defandra🖤
Ge, aku udah didepan rumah nih cepet ya.

"Gea, Turun nak. Defan udah nunggu didepan tuh.."

Gea menoleh cepat lalu turun dan berlari keluar dari kamarnya. dengan keadaan yang sangat berantakan Gea berlari menuruni tangga dengan cepat dan dia tiba-tiba berhenti karena semuanya gelap.

"Aishhhh~"Gumamnya saat semuanya gelap, itulah jadinya jika memiliki darah rendah. Bangun sedikit langsung gelap.

"Gea?kenapa belum siap-siap?kasihan Defan nunggu kamu lama."Ucap Gita saat menghampiri Gea yang berdiri ditangga.

Gea mengangguk lalu berlari keluar dan saat diluar nafasnya tercekat melihat seseorang yang ia tangisi sejak 3hari belakangan ini ada dihadapannya.

"D-Def?"Panggilnya pada laki-laki yang duduk dibangku sambil memainkan ponselnya.

Laki-laki mendongak lalu memincingkan matanya begitu melihat mata bengkak Gea.

"Ge? Kamu kenapa?K-kamu nangis?"Tanyanya khawatir.

Gea menggeleng dan saat Defan bangun dia langsung berhamburan memeluk Defan. Tangisnya pecah dipelukan Defan, Defan tidak mengerti apa yang Gea alami sampai-sampai membuat matanya bengkak seperti itu.

"Gea, kamu kenapa hei!"Tanyanya lagi masih dengan rasa khawatirnya.

"Aku mimpi kamu ninggalin aku Def, kamu pergi dan ga kembali lagi!"Isakan tangis Gea semakin kuat begitu mengungkapkan mimpi yang dia alami.

Defan terkekeh kecil lalu membalas pelukan Gea, dia memeluk dengan hangat kemudian mengusap kepala Gea membuat Gea semakin kuat memeluknya.

"Udah sana mandi, nanti kita telat."Ucap Defan sembari melepaskan pelukannya karena tidak enak juga banyak tetangga yang melihat mereka pagi-pagi seperti ini sudah berpelukan.

Gea mengusap air matanya lalu mengangkat jari kelingkingnya kehadapan Defan.

"Janji jangan pergi lagi!"Ancamnya dan Defan tertawa mendengar itu.

D E F A N D R A [END]✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt