Df 4.'broken day'

14.5K 1.3K 362
                                    

Happy reading 🖤

•Semoga suka 🖤
•Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak setelah membaca ya ❣️
•Dan kalian harus sadar kalau Chapeter Defandra selalu panjang:') Berbeda dari ALTA+MDBF :'V Mood aja nulis Defandra:)
•Tunggu acu kembali✌️
•Maaf apabila ada kesalahan kata:)

Khalid-YoungDumb & Broke

✧\(>o<)ノ✧


Gea tengah melamun dijam pelajarannya, pikirannya belum berhenti saat Defan menjambaknya didepan semua siswa dilapangan.

“Gea Rafaela” Panggil sang guru.

“Gea!”Keren menyikut lengan Gea hingga gadis itu terkejut.

“E-eh, Iyya Bu?” Saut Gea.

Guru itu tiba-tiba memberikan spidolnya kepada Gea“Kerjakan tugas didepan” Tutupnya.

Gea bergumam tidak jelas, bagaimana dia bisa menjawab kalau dia saja tidak memperhatikan papan tulis sejak tadi. Gea maju saja, yang terpenting guru itu tidak marah-marah.

Njir susah banget” Batin Gea saat melihat rumus-rumus itu.

Gea memutar-mutar spidolnya kebingungan. Dia harus jawab apa? Paham pun tidak.

“Eh?” Gea terkejut saat tangannya diraih lalu diarahkan bergerak menjawab pertanyaan.

Jantung Gea berdetak sangat kencang saat merasakan hembusan nafas laki-laki itu menyapu kepalanya. Jantungnya pun berlarian saat tubuhnya menempel dengan laki-laki itu karena dia mengikis jarak diantara mereka.

“Lain kali kalau ga bisa gausah so soan”

Mati! Gea benar-benar mematung saat suara Defan berbisik ditelinganya yang membuat bulu kuduknya berdiri.

Defan melepaskan tangan Gea saat sudah selesai menulis jawabannya, dia kembali ketempatnya dengan santai, sedangkan Gea bingung harus seperti apa.

Gea memberikan spidol itu kembali kepada sang guru lalu Gea kembali ketempatnya.

•••

Gea tengah menunggu dihalte bis didekat sekolahnya. Cuaca sudah mulai mendung dan pasti sedikit lagi akan hujan. Untung saja Gea bawa payung berjaga-jaga jangan sampai seperti kemarin.

Bremmm~

Sebuah deruman motor membuat Gea tersadar lalu menoleh, Kumpulan motor ninja hijau berhenti tepat dihadapannya. Salah satu dari mereka membuka helm.

“Defan?” Gumam Gea saat Defan yang membuka helmnya lalu menghampiri Gea.

“Naik, Mau hujan. Gw ga mau Lo nyusahin kayak kemarin” Dinginnya.

Gea tersenyum lalu mengeluarkan payungnya dari tas. Dia memperlihatkannya kepada Defan.

“Gw bawa ini ko, tenang aja”Jawab Gea.

“Gw ga nerima penolakan” Ujar Defan lagi.

Seketika ucapan Aleta terngiang-ngiang dibenak Gea. Defan akan melakukan apapun agar dia bisa mendapatkan sesuatu yang dia inginkan, tapi Gea kan bukan yang dia inginkan? Lalu kenapa Defan bersikap seperti ini?

D E F A N D R A [END]✓Where stories live. Discover now