33. Liburan

35.1K 3.4K 748
                                    

Tahannn!!!

Mumpung masih tanggal 3 ...

Gajiannya jangan dihabisin dulu🤣

Karena BULAN INI Pak Raja TERBIT gaes❤️

Yuhuuu

Stay tune di Instagramnya candybooks.official sama elesbe__ yaaa, biar gak ketinggalan infonya😉

Selamat membaca❤️

•°•°

Liburan ke Bandung yang tadinya hanya ditunda seminggu, terpaksa harus ditunda dua minggu karena Lilly sakit. Malam ini mereka benar-benar akan berangkat ke Bandung. Raja baru saja mematikan telpon, memberitahu Lilly bahwa ia akan segera pulang, agar gadis itu juga bersiap di rumah.

Baru saja telpon dengan Lilly terputus, ponsel Raja kembali bergetar. Alisya langsung menyemprotnya saat Raja mengangkat telpon.

"Ya Allah, Mas. Akhirnya nyambung juga. Abis nelpon siapa sih?!" Keluh Alisya.

"Kenapa?" tanya Raja sembari mematikan komputer, dan bersiap pulang.

"Suaminya Mbak Naima meninggal Mas. Mereka kecelakaan."

Raja terhenyak. Jantungnya seakan berhenti berdetak. Ia sontak berdiri, tapi tak bisa mengatakan apa-apa.

"Mas?"

"Mas Raja?"

Raja mengantongi ponselnya, tidak ingat untuk mematikan telpon. Ia menyambar kunci mobil, dan bergegas pergi dari ruangannya. Pria itu tergopoh-gopoh turun ke lobby, lalu berlari ke parkiran khusus dosen. Mobilnya melaju di atas kecepatan biasa. Yang ada di pikiran Raja sekarang, hanya Naima.

•°•°

Dengan mata berbinar, wanita itu keluar dari ruangan dokter kandungan, yang masih terbilang kerabat jauh dengannya. Ia mengusap perutnya perlahan, merasakan ada kehidupan kecil yang tumbuh di sana. Sesuatu yang membutuhkan perlindungannya, yang akan menyebutnya Mama suatu hari.

Tapi, perjalanan masih begitu panjang. Usia kehamilan Naima baru menginjak tiga minggu.
Ia mengambil ponsel dari dalam tas, menuruti pesan suaminya untuk segera menelpon.

"Gimana, sayang?" tanya Rangga dari seberang telpon.

Naima tersenyum haru. Air matanya menetes. "Udah tiga minggu," jawabnya lembut. Dibalik sikap tegar yang ia tunjukkan pada orang lain, sebenarnya Naima sangat mudah menangis. Entah senang atau sedih.

"Alhamdulillah," lirih suaminya.

Sesaat, tak ada percakapan di antara mereka. Hanya rasa haru. Yang Naima tahu, ia ingin segera bertemu Rangga, dan memeluknya saat ini juga. "Mas Rangga udah di mana?"

"Bentar lagi sampai. Tunggu ya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Naima menaruh ponselnya lagi ke dalam tas. Entah karena hormon kehamilan atau semacamnya, dia jadi lebih sensitif. Seperti saat ini, tangisnya tidak bisa berhenti. Ia mengambil tisu, untuk menyeka air mata sembari terisak di kursi koridor rumah sakit ibu dan anak.

Pak Raja - [Selesai]Where stories live. Discover now