4. Lilly Lupa

33.5K 3.6K 423
                                    

Guys, kalau di kepala kalian visual karakter cerita ini beda, gapapa. Bebas berimajinasi wkwk, bayangin aja wajah-wajah yang paling cocok di otak kalian yaaa🤣 aku juga suka gitu kalo baca cerita

Oke, selamat membaca❤️

__________

Wajah suntuk nan malas menghiasi deretan bangku di kelas ini. Kelas yang berada di lantai tiga gedung selatan. Untungnya, hari ini lift sudah bisa digunakan. Namun sialnya, satu dari dua AC dalam kelas ini rusak, membuat bagian depan kelas sangat panas.

Seminggu yang lalu, pada jam yang sama Lilly masih tidur pulas di atas kasur Mutia. Tapi sekarang dia sudah duduk di kelas. Dia berada di barisan bangku kedua dari depan, bersama Zizi, Mutia, dan Keira.

Tepat pukul satu siang, Raja belum masuk kelas. Padahal Raja tidak pernah terlambat.

"Nih kalau sampai Pak Raja telat lebih dari lima menit, gua tutup pintunya. Gak boleh masuk lah enak aja." Celetuk Andra dari barisan paling belakang.

"Kemana sih dia?" keluh Maudy. Tangannya mengipas-ngipas kertas.

Setengah jam sudah berlalu tanpa kedatangan Raja. Selama itu juga Lilly tidur di mejanya. Sejak hari Jumat, dia tidak begitu sehat. Lilly masih demam, tapi enggan minum obat atau pergi ke dokter. Saking malasnya, di hari libur dia hanya rebahan di atas kasur, melewatkan mandi dan makan.

Penghuni kelas semakin gelisah. Sumpah serapah ditujukan pada Raja. Ketika pintu dibuka cukup kasar oleh Lina yang juga sekretaris program studi, seisi kelas bergeming menatap ke arahnya.

"Kelas siapa ya?" tanya Lina.

"Pak Raja Buuu!" Jawab mereka serempak dengan wajah memelas, minta dipulangkan.

Lina mengernyit. "Loh, Pak Raja kan lagi di luar kota, memang kalian gak dapat kabar?".

"HAH?!"

"Pak Raja pergi ke Bandung, sampai hari kamis." Terang Lina. "Setelah ini kalian gak ada jadwal lagi kan? Boleh pulang ya." Ucapnya kemudian menutup pintu dari luar.

Saat kelas mendadak bising, tidur Lilly terganggu. Gadis itu beringsut bangun. Matanya mengerjap, lalu menatap jam dinding bulat di atas white board.

"ASTAGA!" pekik Lilly. Dia pun berdiri menghadap teman-temannya. "Guys, sorry banget. Gua lupa, waktu hari Jumat Pak Raja bilang hari ini gak ada kelas, diganti nanti hari Sabtu. Maaf ya, gua bener-bener lupa." Ucap Lilly penuh rasa bersalah.

Akibat lip tint yang diberikan Raja tempo, Lilly seketika lupa pada pesannya yang harus disampaikan pada anak-anak di kelas.

"Dih! tolol amat!" umpat Maudy. Dia menyambar tas dan menghampiri Lilly.

"Lo tahu gak berapa jam gua nunggu di kampus dari selesai kelas pagi sampai sekarang?! 5 jam! Lo pikir kita semua gak ada kerjaan lain apa? Atau lo cuma pura-pura lupa ya? Sengaja?!" Tuduh Maudy.

"Lo gak dengar dia bilang lupa?" sela Harry yang sigap mendekat saat mencium bau keributan. "Kayak gak pernah lupa aja jadi orang. Dia juga udah minta maaf kok."

Keira berdecak sebal. "Lupa sih lupa. Tapi gak gini juga Ly. Ini sih goblok namanya."

Lilly meringis pelan mendengar ucapan sadis Keira. Gadis judes itu menyambar tasnya. Dia keluar kelas tanpa mengucap apa pun.

Pak Raja - [Selesai]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ