01

19 6 6
                                    

"KINARAA!"teriak Tasya(bunda Kinara)

Kinara terbangun dari tidur nya akibat
teriakan sang bunda, yang mungkin bisa
saja memecahkan gendang telinga nya.

"I-iya bunda,kenapa?" tanya Kinara sambil
memperjelas penglihatannya.

"Udah numpang masi aja suka gak sadar
diri,pergi sana bikin kan saya sarapan,saya
sudah lapar!" Tasya beranjak pergi ke luar kamar Kinara, yang mungkin saja sudah seperti tidak layak di pakai lagi.

Kinara menghela nafas,kejadian seperti
tadi sudah seperti makanan sehari hari
bagi nya.

Setelah membuatkan sarapan untuk sang
ibunda, Kinara berencana hendak pergi ke sekolah.

"Bunda Nara izin berangkat sekolah dulu
ya bun" dengan menampil kan senyum
manis nya.

"Hehh!enak aja kamu"sergah Tasya.
"Ganti baju kamu dan pergi cari duit ke
lampu merah,jangan berniat untuk kabur
kamu!"

"t-tapi bun-" belum sempat Kinara
berbicara,Tasya langsung memotong nya
"GAK ADA TAPI TAPI! MAU JADI ANAK APA KAMU KALAU MEMBANGKANG SAMA SAYA HAH?!" Tasya tersulut emosi,dengan apa dia nanti makan jika anak nya tidak ingin ngamen?

"I-iya bun,Nara ganti baju dulu" ucap Kinara dengan nada rendah sambil menahan air matanya untuk tidak terjun bebas.

***

Sampai nya di lampu merah,Kinara ingin
melancarkan aksi nya,yaitu bernyanyi dan meminta sedikit duit dari pengendara pengendara tersebut,hingga ia berniat menyeberang jalan. Namun Dewa Fortune sedang tidak berpihak kepada nya.

"Brukhh!!"terdengar keras suara tabrakan.

Kinara terhempas hingga ke pinggir jalan
dan penglihatannya mulai menghitam.

Devan pun ikut terjatuh akibat tabrakan
tersebut.Dia berniat ingin menghampiri
siapa korban akibat ngebut ngebutan nya
di jalan padat itu.

"Aaww" Devan hendak berdiri,"SHITT!! KAKI GUE SAKIT BANGET ANJING!"

Orang orang sekitar daerah tersebut mulai
membantu dan membawa lari ke dua
korban tersebut ke rumah sakit.

***

Sesampai nya di rumah sakit Devan dan
Kinara langsung di larikan ke ruang UGD.

Setelah 30 menit waktu untuk memeriksa ke dua korban tersebut, Kinara akhirnya tersadar dari pingsan nya.

Perlahan dia membuka mata nya
"D-dimaan ini" dia hendak duduk namun
kepala nya terasa berdenyut "Aww" sambil memegang kepala nya.

Devan tersadar dari pandangan hp nya,dia melihat gerak gerik gadis itu."Tidur" sergah Devan.

Kinara tersadar bahwa disini dia tidak
hanya sendiri,dia menoleh ke sumber
suara dan mendapatkan seorang pria yang sedang terbaring sama dengan nya.

"Siapa kamu?" tanya Kinara ragu.
Devan tak berniat menjawab dan lanjut
memainkan hp nya.

"Heyy,aku lagi nanya" Kinara mulai jengkel dengan pria yang sombong itu.

Devan menatap ke arah Kirana sekilas,
"Orang" jawab nya singkat.

"Iyaa aku juga tau kamu orang,masa setan sihh,kamu kenapa juga ada disini?"tanya Kinara lagi.

"Menurut lo kenapa gue disini?"ucap
Devan dingin.

Kinara berusaha mengingat apa yang telah terjadi tadi,dan dia berteriak "KAMU YA ORANG YANG UDAH NABRAK AKU?!UDAH BAWA MOTOR UGAL-UGALAN LAGI,TRUS GA MINTA MAAF!"Kinara marah,iya marah karena gara gara pria di samping nya ini,dia tidak mendapatkan uang.

Devan cuma melirik lewat ekor mata dan lanjut memerhatikan hp nya kembali.

"HEHH!!ORANG NGOMONG TU DI
JAWAB,PUNYA MULUT KAN UNTUK
NGOMONG?!Ucap Kinara menggebu gebu.

"Iya" jawab malas Devan.

Kinara tak habis pikir dengan laki laki di
samping nya ini, hampir saja dia ingin memotong lidah nya agar benar benar tidak dapat berbicara.

"Brukhh" terdengar keras suara terjatuh,ya
itu Kinara.Dia berniat ingin keluar dari
rumah sakit ini,dia takut di marahin
bunda nya karna belum mendapatkan
uang. Namun tenaga nya belum cukup
untuk menopang badan nya untuk berdiri.

Devan yang melihat kejadian itu hanya
mendiamkan nya,dia tidak berniat
ingin membantu wanita cerewet
tersebut."Lebay" kata kata itu keluar dari
mulut si manusia es itu secara spontan.

Kinara yang mendengar itu sontak kembali tersulut emosi dan akhirnya dia pun menangis."Hikss Ayah tolong Kinara" ucap nya lirih.

Kaget?Devan kaget dengan nangis nya
gadis cerewet itu,selain cerewet dia juga
cengeng.Devan paling tidak bisa melihat
perempuan menangis.

Dia langsung menghampiri gadis lemah
tersebut dan memeluk nya,PELUK?! iya,
Devan juga mendadak merasa aneh,
mengapa dia memeluk gadis cengeng
ini? dan aneh nya dia merasaa eum
nyaman. Devan menepis pikiran kotor nya itu.

Setelah beberapa menit Kinara mulai
tenang dan Devan mulai melepaskan
pelukannya.

"udah nangis nya?" Kinara mendongak
menatap kedua manik mata Devan "Shittt ganteng banget" batin Kinara.

Devan memperhatikan gadis di dekat
nya ini yg nyaris tidak berkedip menatap
nya dia menaikan sebelah alis nya "Tikk"
Devan menjetikan jari nya ke arah muka
cewek tersebut.

Lamunan Kinara buyar seketika dan dia
mulai tersadar "Ee-eh apa tadi kata kamu?" tanya nya gugup

Devan malas menanggapi gadis di depan
nya ini,dan berdiri berniat meninggalkan
gadis aneh tersebut. Sampai di depan pintu keluar ruangan,Devan berbalik badan.Dia menatap gadis polos tersebut di lantai

"Sampai kapan Lo mau disana?"ucap
Devan jengkel sambil memutar bola mata malas.

Kinara berdiri dan menghampiri Devan
"Ini semua salah kamuljadi kamu harus
tanggung jawab,gara gara kamu aku gak
dapett duitt, sama apa aku nanti makan
malam hah?!"teriak nya.

Devan mengeluarkan dompet nya
dan mengambil duit seratus ribu dua
lembar," Cukup?" tanya Devan sambil
menyodorkan nya.

Kinara terbelalak menatap duit dan pria
gila tersebut "KAMU PIKIR AKU APA?! YG
BISA KAMU BAYAR BAYAR KAYAK GITU!"

kurang ajar!

Devan tak habis pikir dengan gadis ini,apa sebenarnya yang dia inginkan?

Dia meninggalkan gadis aneh tersebut
dan berjalan menuju tempat pembayaran
administrasi nya.

benar benar tidak punya hati!

Gadis tersebut merasa jengkel dan
mengikuti langkah Devan hingga sampai
keluar rumah sakit.

Devan yg merasa di ikuti pun tidak merasa nyaman "Sampai kapan lo mau ngikutin gue?"

***

K I N A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang