50. Peringatan

6.8K 355 26
                                    

"lo nggak apa-apakan, Ta?" Areta hanya diam menatap Kafgan yang sedang mencemaskannya

"Tata!" panggil Kafgan sambil menatap Areta dari atas sampai bawah

"ini kenapa? Ayo sekarang ke rumah sakit" ucap Kafgan memapah Areta. Areta langsung menepisnya

"nggak usah lebay deh lo, cuma lecet dikit bawa ke rumah sakit" ucap Areta dengan wajah menyebalkan

"ntar kalo infeksi gimana!" sentak Kafgan kesal bahkan dia sampai menekan luka Areta

"shh...perih bego!"

"tuhkan, ayo ke rumah sakit"

"ini cuma luka biasanya. Lo tau nggak yang sakit itu apa? Hati gue!" ucap Areta tertawa sedangkan Kafgan hanya diam sambil menatap Areta lekat

"kenapa? Alay ya? Maklumi gue juga manusia bisa alay, bisa galau, insecure" ucap Areta santai. Ya, mungkin saat ini lukanya bisa dia sembunyikan.

"nggak kok, gue cuma merasa bersalah" ucap Kafgan pelan

"ya harus dong!"

"sorry"

"dahlah basi, eh tadi lo mau anterin gue pulangkan?" Kafgan hanya mengangguk

"yaudah ayo" ajak Areta

"dah sono buruan balik" ucap Arwta mengusir Kafgan yang berada di depan rumahnya

"sama-sama" ucap Kafgan mendengus kesal

"eh iya sama-sama!" ketus Areta kesal

"makasih bego!"

"iya sama-sama brengsek!" jawab Areta

"serah lo! Pokoknya besok gue bakal jemput lo lagi" ucap Kafgan menatap Areta kesal

"oh dengan senang hati bakal gue tolak" ucap Areta santai pergi memasuki perkarangan rumahnya

"lo kenapa?" heboh Gavin melihat tangan dan kaki Areta yang lecet

"nggak usah lebay, ini cuma luka biasa kali"

"pala lo! Mama tau mampus lo"

"ya jangan dikasih taulah"

"ya gue yang kasih taulah, luka banyak gitu dibilang biasa"

"halah kayak lo nggak pernah aja, udah tobat aja lupa sama masa lalu diri sendiri"

"gue kagak lupa ya! Lo juga ngapain ngikutin gue"

"eh sembarangan, jaman lo emang udah ada Cakrawala belumkan. Lo cuma ikut tawuran gitukan itu juga kadang-kadang, beda banget sama gue"

"dih sombong lo, Cakrawala bubar mampus lo"

"Abang! Lo bener-bener ya" geram Areta melihat Gavin yang pergi menuju kearah kamarnya, tetapi sebelum masuk dia sempat berteriak memanggil Nadya.

"Ma...Rere tuh pulang ke rumah lecet-lecet" teriak Gavin

"laknat lo!" umpat Areta

"kamu tawuran lagi?" tanya Nadya baru saja pulang berbelanja dia menatap Areta tajam

"enggak kok Ma, tadi Rere keserempet motor" ucap Areta takut

"makanya kalo jalan itu hati-hati"

"Rere jalannya udah ke pinggir loh Ma.."

"yaudah, sini Mama obatin" ucap Nadya

.....

From Becca:

KAFGANARETA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang