48. Mulai Berusaha

8.1K 380 28
                                    

Syaratnya Cakrawala harus bubar

.....

"ngapain lo disini?" tanya Areta dengan raut wajah tak suka

"mau nganterin lo"

"nggak usah! Gue bisa berangkat sendiri. Dulu juga gue berangkat sendirikan" sindir Areta

"itu dulu kalo sekarang beda soalnya sekarangkan ada gue"

"emangnya lo dulu nggak ada? Jadi lo dulu, mati gitu?" tanya Areta sadis

"bukan git-"

"udahlah gue mau berangkat, ganggu aja lo bikin gue telat" ucap Areta

"apalagi sih?" tanya Areta kesal menatap tangannya yang digenggam Kafgan

"bareng gue biar nggak telat" ucap Kafgan mencoba bersabar

"ck...nggak mau gue, sekolah lo sma ague itu beda. Daripada mentingin gue lebih baik lo berangkat ke sekolah lo sendiri, oke? Lagipula kalo gue telat malah bagus gue jadi nggak usah ikut pelajaran"

"Ta, sekali aja bareng gue"

"kenapa? Biar MANTAN lo itu tau kalo lo udah dapat yang baru? Udahlah kalo mau manas-manasin mantan jangan sama gue, sama yang lain aja sono" ucap Areta langsung berlari pergi keluar rumahnya. Hari ini dia memilih berangkat dengan angkutan umum

.....

"ceria amat lo, Ta" ucap Eren menatap Areta yang tersenyum dengan manis di pagi hari ini

"daripada lo, kusut amat itu muka" ucap Areta tertawa

"ngeledekin gue nih ceritanya. Ya, maklumlah gue habis putus" seketika Areta langsung diam menatap Eren dengan mata melotot kaget

"Astagfirullah" ucap Areta heboh

"kok bisa gitu?" tanya Areta

"ya bisalah, gue kemarin liat dia jalan sama cewek lain sambil pelukan lagi. Yaudah langsung aja gue samperin terus bilang putus deh" ucap Eren dengan lesu

"lo nggak tanya dia dulu itu cewek siapa?" tanya Areta heran

"udah jelas-jelas dia yang udah bosan sama gue, ngapain gue harus tanya lagi. Buktinya setiap ketemu dia nuduh gue terus, yaudahlah gue udah ikhlas kok" ucap Eren dengan senyum paksa

"halah, gue tebak lo habis nangis semalamankan?" Eren hanya mengangguk sebagai jawaban

"ya, habisnya hiks...hiks...hiks... Gue udah capek, Ta. Lo tau nggak respon Arga apa" ucap Eren menangis mengingat ucapan Arga

"apa?" tanya Areta penasaran

"dia...hiks...hiks... Dia cuma jawab 'oke' gitu doang, dia kayak pengen banget gitu putus sama gue" ucap Eren menangis histeris seketika Areta langsung panik apalagi dia dan Eren yang sedang berada di kelas membuatnya mereka berdua menjadi pusat perhatian

"Er, lo tenangin diri lo dulu. Ini mau bel loh, ntar Guru masuk lo ditanya-tanya lagi. Terus lo mau jawab apa?" ucap Areta sambil menatap teman sekelasnya dengan menundukkan kepala sejenak sebagai tanda permintaan maaf

"oke" ucap Eren mencoba menenangkan diri dengan Areta yang setia mengusap punggungnya

"lo tadi senang banget, gara-gara apa?" tanya Eren

"nggak kok, nggak apa-apa"

"ayolah, Ta. Cerita dong sama gue"

"lo lagi sedih yakali gue cerita"

KAFGANARETA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang