Marah

2.2K 106 3
                                    

"Eumm ituu... lho kok kamu udah pulang, Mas?" jawab Levy sambil tersenyum.

"Gak usah alihin pembicaraan kalo mau pulang sama cowok gak usah bohong bilang sama cewek." ujar Noval sambil membalikkan tubuhnya masuk ke dalam rumah.

"Aku takut gak diizinin sama kamu Mas." jawab Levy sambil menundukkan kepalanya.

"Masuk!" perintah Noval yang langsung dituruti oleh Levy.

Setelah Levy masuk, Noval menutup pintu rumahnya. Levy duduk di sofa sambil terus menundukkan kepalanya, Noval menghampirinya dan duduk di sampingnya.

"Apa harus banget bohong? Mendingan kamu jujur dari pada bohong, Mas gak suka." tanya Noval.

"Maaf, Mas." ucap Levy.

"Hmmm.." gumam Noval. Levy masih takut akan kemarahan Noval, tetapi dengan sedikit keberanian dia memeluk Noval dari samping.

"Kamu masih marah,Mas?" Tanya Levy.

"Hmm..." Gumam Noval lagi.

"Ck yaudah." decak Levy berjalan ke kamar.

Ini seharusnya aing yang marah napa jadi dia?, batin Noval.

Noval berjalan ke ruang kerjanya untuk mengambil berkas yang harus diambilnya. Sebenarnya tadi dia pulang ingin mengambil berkas  dan setahu dia Levy pulang sore karena katanya sedang sibuk mengurus data perpustakaan. Namun, tanpa disangka Noval melihat Levy pulang ketika dia hendak keluar. Yang lebih mengagetkan lagi, Levy pulang bersama Rikza.

"Kamu mau kemana lagi, Mas?" Tanya Levy yang tiba-tiba muncul di depan pintu.

"Mau balik lagi ke sana." Jawab Noval tanpa melihat ke arah Levy.

"Kamu gamau makan dlu?" tanya Levy.

"Gak." Jawab Noval lagi lagi tanpa melihat ke arah Levy.

"Yaudah, aku mau keluar." ucap Levy.

"Mau ke mana kamu?" kali ini Noval yang bertanya dan melihat ke arah Levy.

"Mau ke rumah Sekar." Jawab Levy singkat lalu mengambil kunci motor yang digantung di belakang pintu.

"Jangan keluar, aku sebentar doank kok." ujar Noval menahan Levy.

"Aku bosen di rumah." ujar Levy berjalan keluar diikuti Noval di belakangnya.

"Tunggu sebentaran ajaa yaa." bujuk Noval.

"Engga ihh, lagi aku keluar ga bakal lama." Seusai mengatakan itu Levy segera menancap gas meninggalkan Noval sendirian di halaman rumah yang berdiri sambil menganga melihat Levy.

"Astagfirullah, ini kenapa dia yang jadi ngambek?" gumam Noval. Tapi dia tidak bisa berlama-lama karena di Pesantren ada beberapa orang sedang menunggunya.

Ya cepat atau lambat aku tau itu semua akan terjadi tapi aku belum siap menghadapinya, batin Noval.

Hayoo ada apaa??? Yoks komen yoks

****

"Terus?"

"Ya, gue gak tau sih apa perasaan gue doank ya." jawab Levy sambil tiduran di kasur milik Sekar.

"Gue rasa keknya emang iya deh, lu liat ga sih si Mira itu kayak ngejauh dari lu semenjak lu nikah sama Noval." ujar Sekar ikut berbaring di samping Levy.

"Ga taulah." balas Levy.

Mereka berdua sedang berada di kamar Sekar. Levy menceritakan kejadian antara Lvey dan Elmeyra tadi di sekolah. Memang benar, Elmeyra menjauh dari Levy semenjak pernikahan Levy dengan Noval. Levy pun tidak ambil pusing, tapi semakin lama dia tidak nyaman jika bersama dengan Elmeyra.

Anak UstadzWhere stories live. Discover now