Licik

927 45 6
                                    


"Bukannya kita harus berjuang buat dapet apa yang kita mau? " Ujar Elmeyra sambil menyeruput minumannya.

Sesekali Elmeyra melirik ke arah meja Sekar dan Noval yang kini tengah serius memandang layar laptop.

"Sekalipun hal itu salah? " Tanya Alfian.

Elmeyra menatap mata Alfian seolah ada api amarah yang mulai muncul.

"Menurut gue, apa yang gue lakuin ga salah tuh kan mereka juga harus merasakan apa yang gue rasakan biar adil. " Jawab Elmeyra.

Alfian menganggukkan kepala pelan.

"Menurut gue, lu salah karena kalo lu bener-bener sayang sama dia seharusnya lu harus lepas dia sama seperti hal yang gue lakuin ke orang itu. " Jelas Alfian.

"Gue ga mau jadi pengecut kayak lu, orang itu malah mengabaikan lu dan happy di atas penderitaan lu kan? Ga ga ga gue gamau. "

Alfian terkekeh pelan.

"Iya deh, btw gue kira tadi lu bawa bunga buat siapa gataunya buat dikasih ke dia. " Ucap Alfian melirik ke arah Sekar dan Noval.

"Iya donk, biar lebih meyakinkan. " Jawab Elmeyra dengan senyumannya.

****

#FLASHBACK ON#

Seorang anak kecil sedang duduk di bangku taman. Wajahnya yang manis dihiasi senyuman lebar. Matanya bergerak ke sana ke mari seperti mencari seseorang.

"Huftt... Yyamaa banett cihh*. " Gumam anak itu sambil menghela napas.

*hufftt lama banget sih

"DOOLL! "

Anak perempuan itu terkejut, namun Ia langsung tersenyum tatkala melihat sahabatnya itu. Sahabat lelakinya itu duduk di sampingnya.

"Icchh amuu ikinn Lala agett*. "

*isshh kamu bikin Rara kaget

"Maap Lala, nihh bunga yan Lala auu*. " Ujar anak kecil laki-laki tersebut sambil menyerahkan beberapa tangkai bunga.

*maaf Rara, nih bunga yang Rara mau.

"Maacih*."

*makasih

Anak kecil lelaki tersebut mengambil satu tangkai bunga dari kantungnya dan menaruhnya di sela telinga temannya itu.

"Amuu antik, Lala*. " Ucapnya.

*kamu cantik, Rara

Pipi si perempuan tersebut memerah. Seorang ibu dari salah satu anak tersebut berjalan mendekati mereka.

"Aduhh, akur banget sih kalian ganteng sama cantik lagi. " Ucap Ibu tersebut.

"Bundaaa, Pal mahh ndaa anteng*. " Celetuk anak perempuan tadi sambil terkekeh.

*bundaaa, Pal mahh ga ganteng

"Ishh, Lala ahat*." Balas si anak laki-laki itu. Sang anak laki-laki melipat kedua tangannya di depan dada sambil mengerucutkan bibirnya.

Anak UstadzWhere stories live. Discover now