EPILOG

1.7K 54 1
                                    

Noval yang masih tidak percaya dengan pandangannya, menggenggam tangan Levy.

"Levy, kamu ga mungkin kan? Ayo balik seperti dulu. " Ujar Noval.

Zeyna yang melihat tangan bundanya dipegang merasa tak suka dan menarik tangan bundanya dari genggaman orang yang tak dikenalnya itu.

"Om ciapa cih? Om nda boyehh andeng bundaa, bundaa ituu punaa Zeyna camaa ayah. " Ucap Zeyna memandang tajam ke arah Noval.

"Sorry, Val, aku gabisa maaf ya, sesuai sama permintaan kamu waktu itu, sekarang aku bahagia sama keluarga aku dan aku gabisa tinggalin mereka. " Jawab Levy.

Reynand hanya mendengar pembicaraan mereka tanpa berniat untuk ikut campur.

"M-maaf aku telat. " Lirih Noval menundukkan kepala.

"Lu bukan telat broo, tapi lu punya jodoh yang lain bukan dia. " Ucap Reynand menepuk pelan pundak Noval.

Noval mengangkat kepala dan tersenyum.

"Makasih udah jaga Levy." Ucap Noval.

"Tapi saya mau dia balik lagi ke saya, kan saya tidak meninggal. " Lanjut Noval.

"Val, jangan egois, ini liat aku udah punya anak sama Reynand jadi aku gabisa tinggalin keluarga aku. " Ujar Levy.

Noval menatap Zeyna.

Zeyna memiliki wajah yang memang sangat mirip dengan Levy dan Reynand. Matanya yang berbinar seperti Levy dan hidungnya yang mancung seperti Reynand.

Bahkan jika dilihat dari jauh pun, keluarga mereka seperti keluarga yang bahagia.

"Iya, kamu bener aku egois. " Ucap Noval berbalik badan meninggalkan Levy dan Reynand.

"R-Rey, kamu gapapaa kann? " Tanya Levy mengusap pundak suaminya itu.

Reynand tersenyum ke arah Levy dan mengusap lembut puncak kepala Levy.

"Gapapa sayang, dah yukk kita berangkat. " Jawab Reynand.

Levy benar-benar bersyukur mendapatkan Reynand. Walaupun pada awalnya Ia masih ragu dengan Reynand tetapi Reynand menunjukkan bahwa dia benar-benar serius dengan Levy.

****

Keesokan paginya...

"Sayang, bangun donk kamu emang ga kerja? "

Levy menggoyangkan tubuh suaminya yang masih tertidur pulas.

"Bangun donkk ihh, itu Zeyna udah rapi masa kalah sama anaknya. " Ujar Levy lagi.

Reynand yang merasa tidurnya terganggu membuka matanya.

"Ungg... Udah pagi ya? " Tanya Reynand sambil mengusap matanya.

"Iyaa udah pagi, makanya ayo bangun abis itu kerja. " Jawab Levy menarik selimut yang dipakai Reynand dan melipatnya.

"Perasaan aku baru tidur deh. " Keluh Reynand.

Anak UstadzWhere stories live. Discover now