43. Ini Bukan Akhir [END]

529 71 9
                                    

Happy Reading
🦋

Di danau, pukul 16.45. Jisoo memegang sebuah kotak dan menggenggam nya erat. Ia bahkan tidak mengedipkan matanya dalam waktu yang cukup lama. Pakaian nya basah karena dibanjiri air matanya.

"Udah tenang?" tanya V sambil memegang tangan Jisoo.

"Aku kehilangan lagi," ucap Jisoo sambil menyeka air matanya. 

V menghela nafas pelan sambil menepuk pelan punggung Jisoo untuk menenangkan nya.
.
.
.

Flashback on

"Apa kalian yakin dia mau bertemu dengan ku?" tanya Jisoo gugup.

"Semua perlu kita coba," ucap Irene menyemangati. 

Jisoo tersenyum kikuk dan tidak bisa membayangkan reaksi yang akan di berikan Jennie padanya. "Aku harap kamu memaafkan ku,Nini."

Tiba tiba saja banyak sekali dokter dan beberapa perawat berlarian menuju sebuah ruangan. Suasana tampak ramai dan panik saat itu.

"Ada apa sih?" tanya Suho kepo. Ia berjalan lebih dulu untuk mencari tahu. Tak berselang lama, keberadaan nya sudah tidak terlihat lagi.

"Ilang kemana tuh anak," sahut Irene.

"Mending kita tunggu disini aja, kalau memaksa lewat takutnya kenapa-kenapa," ucap Irene memberi saran.

"Iya, duduk dulu sampai Suho balik," sahut V sambil mengajak Jisoo duduk.

Setelah hampir 5 menit menunggu, Suho berlari dengan wajah panik, ia bahkan sulit mengatur nafasnya saat ini. "D-diaa," ucapan nya terjeda.

"Duduk dulu mending," tawar Irene.

"Nih minum," ucap V sambil memberi botol air padanya.

"Ada apa di sana?"

Suho menggeleng. "Jennie gantung diri."

Tanpa sadar, bekal yang ia bawa terjatuh begitu saja dari tangan nya. Lutut nya lemas saat ini, bahkan dia hampir pingsan karena syok mendengar kabar tersebut. 

"Soo." V panik saat itu, ia berusaha menyadarkan Jisoo dengan memanggil namanya.

Jisoo beranjak dari duduk nya lalu segera berlari masuk ke dalam kerumunan. "Minggir!"

V, Irene maupun Suho semakin panik dan segera bergegas untuk mengejar nya. "Jisoo!"

Jisoo memecah kerumunan dan di hadapkan langsung di sebuah ruangan yang menjadi pusat perhatian semua orang.

Ia melihat beberapa orang sedang memasukkan jasad seorang wanita ke dalam kantong mayat.

"Stop!"

"Berhenti!"

Jisoo menerobos masuk dan mendekat ke arah jasad Jennie.  "Nini! Ini bukan kamu kan?" tanya nya sambil memegang kedua pipi Jennie yang sudah terasa dingin.

V mendekat dan berusaha memenangkan Jisoo yang masih histeris saat itu. "V, tolong  bangunkan Jennie!"

"Tolong bawa dia," ucap salah satu petugas.

"Engga! Tolong sebentar aja," berontak nya saat seseorang menarik paksa lengannya.  "Dia kakak ku!"

"Nini jangan tinggalkan aku!"

"Nini!"

"Kita hampir berhasil membuat mereka dihukum. Kenapa kamu pergi!" Jisoo memeluk Jennie dengan erat saat itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kim Jisoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang