39. Nini

465 65 5
                                    

Happy Reading

🦋

Jennie menoleh sambil tersenyum kecil "Aku bisa menjaga diriku," ucapnya sambil menghela nafas pelan lalu memeluk laki-laki itu. "Terimakasih."

"Untuk apa?"

"Karena mau menjaga nya untuk ku." Jennie tersenyum sambil menutup matanya dengan erat. "Sampaikan permintaan maaf ku padanya."

"Kenapa tidak bilang sendiri?"

"Aku belum siap."

Jennie lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan tersebut.

🍂

"Jangan cemberut terus, bisa aja mereka cuma makan bareng." Irene mencubit pelan pipi Jisoo yang mengembang seperti bakpau.

"Aww," ucapnya sambil mengelus pipinya pelan. "Aku ngga mikirin mereka kok," ucapnya kesal.

"Terus kenapa mukanya gitu."

"Aku cuma kesel dia ngga datang pas aku traktir malah makan sama Jennie. Harus banget makan malam nya kemarin, kesel!" Jisoo berjalan kesal dan duduk menuju jendela. "Padahal aku mau bicara penting tadi malam!" Jisoo mendengus sambil melipat tangannya di dada.

Irene tekekeh gemas melihatnya "Itu definisi cemburu sayang." Ia menggeleng kan kepalanya melihat tingkah Jisoo.

"Engga Irene." Jisoo semakin kesal. "Aku kan baru jelasin alasan nya tadi," ketusnya.

"Kalau emang kamu kesal karena itu harusnya kamu ngga batalin obrolan kemarin kan. Bisa aja kamu kasi tau V terakhir. Kenapa coba?"

"Ya, karena aku udah terlanjur kesal."

"Kesal karena?"

"Ngeliat V sama Jennie." Jisoo langsung tersadar dan menutup mulutnya,  wajahnya langsung memerah seperti tomat. "Maksudnya, ngeliat mereka aku jadi males ngomong."

"Kalau suka bilang aja," goda Irene sambil berjalan mendekat ke arah Jisoo. 

"Engga Irene."

"Udah ah, Aku pergi dulu. Makanan kamu udah aku siapin di atas meja." Irene melambaikan tangannya lalu bergegas berangkat ke kantor.

"Hati hati."

Jisoo mendengar kesal ketika mengingat kejadian tadi malam. Urusan penting yang V maksud adalah dinner berdua dengan Jennie, ia kira karena masalah kantor.

"Lagian kenapa aku kesal, bukan nya bagus kalau mereka udah baikan." Jisoo menyandarkan kepalanya ke jendela.

"Dia sudah berbaikan dengan Papa nya dan mungkin saja dengan Jennie juga. Jadi mereka bisa melanjutkan pertunangan dah hidup bahagia."

"Happy ending untuk nya." Jisoo berjalan lesu menuju kasur dah hendak tidur kembali, namun sebuah ketukan pintu mengurungkan niatnya. 

"Siapa itu?"

Tok

Tok

Tok

Ia bergegas menuju pintu depan untuk melihat siapa yang datang, namun ia tak menyangka orang yang baru saja ia bicarakan sudah muncul di hadapan nya. "V, ada apa?" tanya Jisoo bingung.

"Tadi ngga ketemu sama Irene?" ucapnya sambil melihat ke sekitar halaman rumah. Sepertinya Irene sudah lebih dahulu pergi.

"Aku mau bicara penting."  V masuk ke rumah lalu duduk di sofa.

Kim Jisoo Where stories live. Discover now