3. Bertemu kembali

2.1K 280 18
                                    

Happy Reading
.
.
.

Siang hari, ketika cafe sedang sepi terlihat Jisoo yang sedang melamun sambil memainkan mesin kasir yang ada di hadapannya.

Suho, yang baru saja keluar dari kantornya melihat itu dan mulai tersenyum licik untuk mengerjai nya. "Woy! Kenapa melamun?" Suho mengejutkan Jisoo dengan memegang hidungnya.

Jisoo menepis tangan Suho. "Aku nggak bisa nafas." Jisoo memukul lengan Suho dengan keras membuat Suho meringis kesakitan.

"Kalau aku mati gimana?" tanya Jisoo sambil menatap Suho sinis.

Merasa ditatap Jisoo dengan sinis, ia malah menbalas menatap Jisoo dengan tatapan mengejek. "Tinggal dikuburkan, apa susahnya," jawab Suho santai berbicara asal.

"Kamu berdoa aku cepat mati?"

"Becanda," ucap Suho sambil mengelus puncak kepala Jisoo pelan, kemudian langsung mengacak-acak rambut Jisoo sampai berantakan.

"Astaga Suho!"

Suho hanya mengejek Jisoo sambil menjulurkan lidahnya.

"Awas aja, nanti aku bales," ucap Jisoo sambil merapikan rambutnya dengan raut wajah kesal.

Ting.

Suara pintu cafe terbuka, Jisoo dan Suho sama-sama menoleh ke arah pintu. Mata Jisoo tiba-tiba terbelalak. Ia bertemu lagi dengan laki-laki bernama V, atau Kim Taehyung itu.

Flashback on

"Ketemu!" Jisoo berlari mendekati V yang masih diam di tempatnya. Ia duduk kembali sambil membuka kotak tersebut. "Luka kamu di mana aja, sini aku obatin," ucap Jisoo sambil memegang kasa dan obat merah tersebut.

"Emang bisa?"

"Bukannya tinggal gini aja ya?" ucap Jisoo sambil meletakkan beberapa tetes obat merah di atas kasa lalu menunjukkan nya pada V.

V hanya mengangguk.

"Kamu liat aku," suruh Jisoo.

V menurut.

"Tahan sedikit ya," ucap Jisoo sambil men tap tap kasa tersebut ke arah sudut bibir V. Ia dengan hati-hati agar V tidak merasa sakit.

Tingkah Jisoo tanpa sadar membuat V mengembangkan senyumnya, walau hanya sedikit. Rasanya nyaman saat di dekat gadis ini.

"Shitt!"

V membatin, ia berusaha menjernihkan pikiran nya saat ini. Hal bodoh apa yang membuat ia merasakan hal tadi.

"Aku sekarang paham, kenapa kamu nggak bisa senyum dan ngomong nya sedikit, pasti karena luka di bibir nya sakit kan, jadi kamu diam aja kaya batu." Jisoo mendongak dan menatap wajah V.

"Ya kan?"

"Hmm."

"Ini nanti sakit dikit ya karena luka nya sedikit besar, tahan oke,"

"Aku bukan anak kecil."

"Mau anak kecil atau orang dewasa, kalau udah sakit ya nggak ingat umur atau status lah," ucap Jisoo sambil menasehatinya.

"Gak butuh ceramah."

"Butuhnya apa?"

Deg.

V hanya diam saat ditatap Jisoo seperti itu. Bahkan, jarak keduanya saja dekat, membuat jantung V tiba-tiba berdetak kencang.

"Kok diem?" tanya Jisoo, mata mereka bertemu beberapa detik, sebelum V langsung mengalihkan nya.

"Tadi disuruh diem."

Kim Jisoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang