I'm still thinking about it

2.3K 218 4
                                    

Anggi's Point of View

Sudah lama, setelah kejadian dimana kecelakaan menimpaku. Berulang kali aku bertanya kepada dunia, apa ini salahku? Ini karmaku? Ini salah keluargaku? Apa ini pembalasan untukku?

Kecelakaan yang mengakibatkan dua orang yang aku sayangi meninggal dunia. Terbaring di dalam tanah tanpa mengucapkan selamat tinggal secara langsung denganku.

Apa aku tidak boleh mencintai salah satu makhluk di dunia ini?

Dari dulu aku selalu berharap kisah cintaku semanis novel kesukaanku. Mendekati, Menyatakan cinta, Memeluk dan Menikah. Tapi ini dunia nyata. Bukan buku cerita yang terisi penuh dengan imajinasi.

Sudah berkali-kali aku mencoba untuk mengakhiri hidupku. Semua gagal. Pikiran ku sangat kacau saat itu dan aku pikir, ini bukan jalan yang baik.

Mereka meninggalkanku karena aku. Ya, setidaknya aku hidup untuk mereka.

Tidak berlangsung lama, pikiran untuk mengakhiri hidup itu kembali terlintas.

Apa aku tidak bisa berpikir jernih walaupun hanya 5 menit?

Selalu seperti itu. Aku sendiri bingung harus melakukan apa disaat matahari sudah terbenam. Merebahkan badan, memakan yang ada, bermain play station seorang, semua sudah kulakukan. Tapi, aku selalu merasa kurang.

Bingung. Perlu dicari kemana awan yang sudah di tiup angin? Perlu dicari kemana pasir yang terbawa ombak? Sebenarnya, apa hal itu pantas untuk di cari dan di raih?

Aku ingin memperbaikinya. Aku ingin memperbaiki lubang ketidaksempurnaan yang sangat tidak mustahil jika ada waktu untuk kembali dimasa itu.

Aku menghela nafas panjang. Memeluk lutut dan memandang matahari yang mulai terbenam. Aku memejamkan mata, merasa angin sepoi-sepoi mengenai wajahku. Angin sore yang selalu membuat siapapun merasa tenang.

Sesekali mengingat salahku dimasa lalu.

Kesalahan yang aku buat sendiri.

Ya, cerita diriku dengan Doyoung, lelaki yang sangat aku cintai sampai sekarang.

7 days -DoyoungWhere stories live. Discover now