26

62.1K 3.5K 111
                                    

Seorang pria keluar dari ruangan dengan jas dokter melekat ditubuhnya. Ia juga menggunakan masker medis yang ia kenakan menutupi wajahnya.

Tangannya tampak memasukkan sesuatu kedalam saku lalu siulan dilantunkan pelan oleh pria itu seiring langkah kakinya menuju ruang rawat VVIP yang dijaga ketat oleh beberapa pria bertubuh besar

Pria itu mendekat ke arah pintu dengan tenang namun tubuhnya ditahan sebelum dia berhasil menyentuh daun pintu.

"Maaf anda siapa?" tanya Bodyguard namun pria itu tidak bersuara lalu tangannya menunjukkan name tag yang tergantung di lehernya.

"Silahkan masuk dokter" Bodyguard mempersilahkan pria itu masuk begitu mudah hanya dengan memperlihatkan name tag membuat pria itu tersenyum lebar dibalik masker yang ia kenakan.

"Dasar bodoh!" gumam pria tersebut

Pria itu berdiri membelakangi pintu kamar dan menatap tajam pada Zalina yang tengah tertidur lelap.

Pria itu mendekat hingga jarak antara dia dan Zalina begitu tipis kurang dari lima senti, pria itu membungkuk ke arah tubuh Zalina.

Dielusnya pelan dari pucuk kepala Zalina melewati surai rambutnya hingga tangannya berhenti di pipi Zalina.

Ditatapnya lekat wajah Zalina
"Sayang...kenapa kau menjadi jalang?" bisik pria itu tepat di telinga Zalina hingga zalina sedikit merasa terganggu namun tidak sampai membangunkannya membuat pria itu terkekeh pelan.

Rahang pria itu mengetat kuat mengakibatkan urat urat yang berada di lehernya timbul ke permukaan. Kedua tangannya mengepal keras seakan siap untuk menghancurkan apapun yang ada di depannya.

Amarah menguasai dan darahnya seakan mendidih, jelas amarahnya sekarang ini sedang berada di titik puncak.

Pria itu berdiri tegak menuju perut Zalina. Ia membungkuk diatas perut Zalina dan berbisik seolah olah bayi itu dapat mendengarnya.

"Bayi Sialan! Bayi sial! Bayi setan!"bisiknya

"Lancang sekali kau tumbuh disana! Mati saja kau! SIALAN" Pria itu berdiri tegak lalu merogoh sesuatu yang ia simpan dibalik saku jas dokter yang ia curi.

Ia mengeluarkan jarum suntik berisi cairan bening yang tidak ada satu orangpun yang tahu apa itu kecuali dirinya sendiri.

Dibukanya penghalang jarum lalu bersiap menyuntikkan jarum itu langsung pada perut Zalina, ia berharap bayi sialan itu segera mati karena menurut pria itu bayi yang menumpang di perut Zalina hanyalah parasit.

Sedikit lagi! Sedikit lagi jarumnya menembus kulit Zalina namun suara gaduh dari luar menghentikan pergerakannya.

Pria itu menatap pintu dengan tatapan nyalang tidak suka bahkan jika mata pria itu dapat mengeluarkan laser dapat dipastikan orang orang yang berada dibalik pintu akan terbelah menjadi beberapa bagian dan terjatuh ke lantai bagai onggokan daging yang tidak berharga.

"Manusia Sialan!" geramnya

Sementara itu di balik pintu.

"Tapi pak, dia itu boss saya. Masa saya sama yang lain nggak diperbolehkan menjenguk sih?"

"Maaf ini sudah diperintahkan langsung selain dokter dan suster dilarang memasuki kamar ini"

"Yah pak kan Siti karyawan kaporitnya mbak Zal masa' nggak boleh sih?" ujar Siti sebal

"Menghayal aja terus...Tapi pak bolehin kita masuk dong! Lagian kita juga sudah janjian sama mbak Zal" sahut Deliana meskipun dia menyindir Siti di awal

"Maaf" hanya itu yang keluar dari mulut Bodyguard

Tiba tiba pintu kamar Zalina terbuka dari dalam dan pria itu keluar begitu saja tanpa kata tanpa menyapa bahkan tanpa suara.

My Baby [TAMAT]Where stories live. Discover now