Episode 30: Waktu Terus Berjalan

27.8K 2.7K 46
                                    

Waktu berjalan dengan cepat, 5 bulan sudah berlalu. Mereka yakin semua hal yang terjadi, ujian dan cobaan yang mereka terima tak lain untuk menguji dan mengangkat derajat mereka sebagai seorang hamba. Atau mungkin menghapus dosa yang sudah diperbuat. Hal itulah yang bisa membuat Kaysan dan Chessy kuat berpijak sampai dijalan ini.

Seperti janji Kaysan beberapa bulan lalu untuk mengajak Chessy pergi bulan madu ke Yogyakarta akhirnya terealisasi hari ini- di hari ulang tahun pertama pernikahan mereka yang sudah terlewat 2 hari.

"Mas, kangen Vi. Dia baik - baik aja enggak ya disana?" Tanya Chessy. Matanya memandang langit cerah tanpa awan.

Kaysan mengusap puncak kepala Chessy "Vi pasti baik - baik aja disana" sahutnya menyematkan senyum, memberi semangat pada istri tercintanya.

"Tapi aku kangen pingin ketemu" air mata berjatuhan di kedua pipi Chessy membuat Kaysan terkejut sebab terjadi secara tiba - tiba.

"Mau pulang" sahut Chessy cepat membuat Kaysan pening seketika. Sebab mereka belum ada satu jam menginjakkan kaki di kota keraton ini. Bahkan mereka baru 25 menit yang lalu sampai di hotel.

Kaysan menarik napasnya dalam - dalam "Seriously?"

Wajah Chessy semakin murung dengan air mata dipipinya "Kamu marah karena aku ajak pulang? Aku bisa pulang sendiri kalau kamu gamau"

"Astaga! Bukan gitu sayang. Kamu serius mau pulang? Inikan hal yang kamu tunggu - tunggu" dan bingungnya kenapa sang istri malah memintanya pulang. Bahkan mereka belum sampai pantai tempat tujuan mereka.

"Aku pokoknya mau pulang! Oh atau kamu ngerasa rugi karena uangnya kebuang percuma? Aku bakalan ganti itu"

"Chessy!" Sebab jetlag dan rasa lelah Kaysan terpancing emosi oleh ucapan Chessy.

Chessy pergi meninggalkan Kaysan sembari terisak. Entahlah yang jelas dia menyimpan rindu untuk Vigilant sampai sedalam ini, membuat dia ingin pulang sekarang juga.

Kaysan segera mengejar Chessy dan menahannya "kita pulang sekarang juga" sahutnya tegas.

***

Mereka sudah tiba kembali di Bandung, tepatnya di kediaman mereka yang sudah dihiasi banyak tanaman baru yang ditanam oleh Chessy. Chessy masih murung, mungkin karena bentakkannya di Jogja tadi siang.

"Sayang, makan" padahal sejak tadi Kaysan sudah minta maaf. Tapi istrinya tetap melaksanakan aksi mogok bicaranya.

"Kita udah pulang loh ini. Masa kamu masih cemberut gitu?" Kaysan tidak menyerah.

Chessy melirik suaminya yang menatap memohon dan mengucap "tiga suap aja"

"Tiga suap enggak lebih" tekan Chessy menyetujui.

Chessy melahap makanannya dan benar saja hanya tiga sendok yang ia masukkan kedalam mulutnya.

"Aku mau tidur" Chessy beranjak dari kursi meja makan.

"Oke. Nanti aku nyusul" Kaysan mengecup kening Chessy. Tidak ada yang berubah dari ini, istrinya menerima saja saat dikecup. Berarti Chessy tidak marah. Lalu apa?

Kaysan menggaruk kepalanya benar - benar kehilangan akal, tidak tahu apa yang menjadi penyebab perubahan drastis mood sang istri yang sudah menghilang dibalik pintu kamar.

***

Kaysan bangun saat mendengar rintihan lirih dari Chessy. Ia melihat jam diatas nakas pukul tiga pagi.

"Vi..Vi.. Bunda kangen" Chessy mengucap begitu lirih dengan matanya yang terpejam.

Dengan segera ia mengecek suhu tubuh Chessy secara manual menggunakan punggung tangan sebab keringat yang mengucur banyak dari dahi sang istri.

(GAK) SUKA BERONDONG [Selesai] - UNDER REVISIONWhere stories live. Discover now