Episode 20: Si Ceroboh Panik

28.7K 2.8K 4
                                    


Obrolan Kaysan 3 hari lalu tentang ajakan bulan madu membuat Chessy senang. Setidaknya bukan hanya dirinya yang menginginkan hubungan ini berkembang. Niatan mengajak bulan madu menjadi pertanda bahwa Kaysan juga ingin membangun kedekatan lebih diantara mereka.

Sementara ini, hubungan antara Chessy dan Dante masih renggang sejak kejadian di lobi, mereka belum lagi mengobrol selain urusan pekerjaan. Dante yang masih mencoba berdamai dengan perasaannya dan Chessy yang membiarkan Dante untuk berpikir.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Kaysan ada operasi mendesak dan belum pulang. Sementara Chessy masih sibuk mengerjakan laporan produksi bulan ini.

Ponsel diatas nakasnya berdering. Dilayar ponsel muncul kontak Bunda, membuat Chessy mengerut bingung. Bundanya kenapa menelpon malam - malam begini?

"Assalamualaikum Bunda"

"Waalaikumussalam Chess. Lagi apa?"

"Lagi ngerjain laporan bun. Bunda kok belum tidur?"

"Belum ngantuk, aduh!" Terdengar rintihan dari seberang sana.

Chessy mulai was - was "Bunda, bunda enggak kenapa - napa Bun?"

Yaya tertawa kecil "Gapapa, Kaysan tugas malam?"

"Enggak bun, tapi ada operasi mendesak. Makanya belum pulang. Bunda serius enggak kenapa - napa?" Sebab Chessy mendengar rintihan beberapa kali membuatnya tidak tenang.

"Yaampun, kamu itu kebiasaan khawatir berlebihan. Bunda gapapa, udah sana istirahat udah malem. Bunda tutup, assalamualaikum"

"Bunda istirahat juga. Waalaikumussalam"

Chessy tetap tidak tenang tentang keadaan Bundanya. Masalahnya sang ayah sedang dinas keluar kota untuk mengontrol bisnis restaurant di Jakarta. Tangannya segera mencari kontak Valdi di ponselnya.

Calling Si tengil...

"Assalamualaikum Val, kamu cek in ke kamar Bunda deh. Bunda udah tidur apa belum?" Sambar Chessy langsung pada tujuannya.

"Tenang kak. Napas dulu. Ada apa emangnya? Valdi lagi di Semarang nih lagi kunjungan industri baru pulang besok"

Sekarang Chessy semakin panik dan dilanda khawatir "yaudah kakak mau cek ke rumah. Assalamualaikum" sahutnya cepat kemudian mengambil kunci mobilnya dari atas nakas.

Saking buru - burunya ia hampir terjatuh dari anak tangga, untung saja ada Kaysan disana yang baru saja pulang dan menahan tubuhnya agar tidak jatuh.

Kaysan panik setengah mati dibuat oleh Chessy "kamu itu udah dibilangin ditangga jangan lari - lari, kamu bukan anak kecil yang harus dibilangin--" Kaysan berhenti mengomel saat melihat mata Chessy merah dengan wajah panik "kenapa?"

"Bunda mas, aku mesti cek keadaan bunda di rumah" Chessy melepaskan diri dari pelukan Kaysan untuk kembali menyusuri anak tangga.

Namun tangannya dicegat "ambil sweater dulu. Diluar dingin banget. Aku anterin" Kaysan masuk kedalam kamar dan kembali dengan sweater abu - abu milik Chessy.

Selesai memasangkannya dibalik tubuh Chessy, ia menggenggam tangan milik Chessy lembut "ayo"

Didalam mobil beberapa kali Kaysan berusaha untuk menenangkan Chessy.

Sampai didepan Chessy segera mengambil kunci rumah yang tersembunyi dibalik salah satu pot bunga. Jaga - jaga saat orang didalam tidak bisa dibangunkan ketika harus pulang larut.

Kaysan masih mengekor dibelakang dengan kemeja yang sama seperti tadi pagi.

"Bunda" panggil Chessy memasuki kamar Yaya.

(GAK) SUKA BERONDONG [Selesai] - UNDER REVISIONNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ